chapter 17

653 62 2
                                    

Sebulan sudah mereka tidak berbicara tentang hubungan mereka, jungkook dan Jimin hanya bertemu karena alasan terapi Jimin.

Terapi yang di lakukan Jimin belakang ini sangat efektif, hampir subulan sudah pribadi Jim tidak mengambil ahli tubuh Jimin, Jimin banyak bertemu dan berbicara dengan banyak orang, lebih banyak mengeluarkan emosi lebih humble dengan semua pelanggannya.

Jimin hanya akan berubah dingin jika bertemu dengan jungkook, pengobatan Jimin di berhentikan Karana Jimin sudah tidak menunjukkan gejala apapun saat ini, ya Jimin bisa bersosialisasi dengan baik Sekarang.

Banyak pelanggan yang datang sekedar menawarkan cinta untuk pria manis itu, tapi karena dia mereasa masih memiliki ikatan dengan jungkook dia dengan tegas menolak dan menawarkan pertemanan saja.

Berbeda dengan Jimin, jungkook uring-uringan tidak bertemu Jimin karena terapinya di berhentikan, jungkook sangat merindukan kekasihnya itu.

Kekasih?

Sepertinya tidak!

Entah aku harus menyebutnya apa?
Hubungan yang dari awal di dasari kebohongan, sepertinya tidak layak di katakan sepasangan kekasihnya bukan?

Jimin dengan segala urusannya tak bisa mengalihkan pikirannya tentang jungkook, dia begitu merindukanmu laki-laki itu, laki-laki yang selalu menemani,menempel dan posesif padanya.

Dia merindukan semua itu dari jungkook, tapi hubungan mereka sepertinya sudah berakhir karena dalam 5 Minggu ini mereka tidak saling sapa kecuali masalah terapi.

Di klinik.....

Jimin kembali di suguhkan dengan pelanggan yang tersenyum saat melihat Jimin berada di ruangannya.

"Pagi dok, anda sepertinya sibuk seperti biasa" laki-laki itu membuka pintu lalu masuk dalam ke dalam ruangan Jimin.

Jimin tersenyum "seperti yang kamu lihat" lalu Jimin kembali mengajukan pertanyaan setelah melihat laki-laki tadi membawa kucingnya "Apa dia baik-baik saja?"

"Dia baik, aku memutuskan untuk merawatnya, aku tidak tega jika harus melepaskan kembali, karena terakhir aku mencoba untuk melepaskannya dia hampir tertabrak lagi"

"Tapi siapa yang akan merawatnya?"

"Aku tentu saja"

"Bukannya kamu bilang kamu sibuk?"

"Sangat sibuk, aku menyiapkan makanan, tempat tidur, mainan dan tempat poopnya di kantor, aku membeli semua perlengkapannya dan kami akan ke kantor sama-sama"

"Jadi kamu membawanya ke kantor tiap pagi?"

"Hmmm, saat aku punya meeting di luar aku akan meminta salah satu karyawan untuk menjaganya"

"Wah kamu benar-benar baik untuk seekor kucing"

Laki-laki itu tertawa saat mendengar Jimin memujinya seperti itu apalagi dengan ekpresinya yang menggemaskan, Jimin terlihat sangat berbeda dari saat terakhir mereka bertemu, Jimin terlihat mengubah penampilannya, tatapan dingin yang biasa di tunjukkan hilang begitu saja, dia banyak tersenyum, bicara, dia terlihat sangat humble sekarang.

"Ah kenapa anda tidak pernah menghubungiku? Padahal aku memberi nomorku padamu"

"Maaf aku kehilangan kartu itu, aku lupa menaruhnya dimana" sesal Jimin

"Bisakan kamu tidak memanggilku formal seperti itu? Umur kita tidak jauh berbeda, sepertinya kita seumuran atau kamu lebih tua dariku"

"Umurmu?" Tanya laki-laki itu

"25 tahun"

"26 tahun, kamu boleh memanggilku Hyung, kalau kamu tidak keberatan" ucap laki-laki itu

Bipolar (Jikook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang