Terhitung 4 hari mereka tak saling menghubungi, Jimin mempertahankan egonya karena biasa jungkook yang akan mencarinya sedangkan jungkook tidak menghubungi Jimin karena dia takut menganggu dokter hewan itu, dia juga ingin memberi waktu untuk Jimin memikirkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, jungkook juga ingin memberi Jedah untuk hubungannya dengan Jimin, jungkook ingin tau seberapa berarti hubungan mereka untuk Jimin, seberapa berarti jungkook untuk hidupnya dan seberapa serius Jimin menanggapi hubungan mereka, karena selama ini hanya jungkook yang selalu antusias tentang hubungannya dengan Jimin, jungkook yang selalu memprioritaskan Jimin di atas segalanya, jungkook yang banyak mengalah untuk hubungan mereka.
Tapi kali ini, jungkook ingin melihat semua itu dari Jimin, jungkook ingin memberinya waktunya hanya untuk sekedar memikirkan hubungan mereka.
Sepulang dari pantai.....
Jungkook mengeluarkan ekpresi yahg yang tak pernah dilihat Jimin sebelumnya, dia terlihat sangat serius hingga Jimin tak berani membuka suara.
Jimin hanya diam sesekali melirik ke jungkook yang terlihat sedang menimbah sesuatu, Jimin ingin meminta maaf pada jungkook karena mengabaikannya selama di bungngalau, Jimin juga tertidur karena bersikap sangat kekanak-kanakan karena Momo, tapi karena melihat jungkook yang sedang tidak mood Jimin menelan semua kata-katanya yang sudah di siapkan untuk meminta maaf pada jungkook."Aku minta maaf soal Momo" jungkook membuka suaranya.
"Maaf karena membuatmu tidak nyaman selama kita liburan, aku ingin melakukan terapi tapi Mala hancur gini." Jungkook tertawa hambar
Jimin menggeleng soal apa yang di katakan jungkook, baru saja Jimin ingin membuka suara karena merasa waktunya sudah tepat berbicara dengan jungkook tapi menit berikutnya kata-kata jungkook berhasil membuat jimin bungkam.
"Mari pikirkan lagi tentang hubungan kita, karena aku merasa akulah yang terlalu memaksakannya, aku yang terlalu egois untuk memiliki kamu hingga mengabaikan kondisi kamu, aku minta maaf untuk semua itu, mari kita mengambil waktu untuk sekedar memikirkan seberapa penting hubungan kita dan masalah terapi kita akan tetap melakukannya, aku yang akan menghubungimu nanti" jungkook tersenyum ke arah Jimin meski senyum itu terlihat sangat berat untuk di perlihatkan.
Jimin tak mengatakan apa-apa lagi karena menganggap jungkook hanya kecewa, kesal dan marah saat ini, Jimin akan menghubungi jungkook saat jungkook sudah tidak kesal lagi atau bahkan jungkook yang akan mencarinya saat dia tidak marah seperti yang sudah dia lakukan saat mereka belum pacaran dan sesudah pacaran.
Jimin turun dari mobil tanpa satu katapun, sedangkan jungkook memukul beberapa kali setir mobilnya karena merasa kesal sekaligus kecewa, dia menganggap Jimin tidak serius dengan hubungan mereka.
Walaupun jungkook tau Jimin tidak pandai mengekpresikan perasaannya tapi tetap saja rasa kecewa itu ada saat Jimin memilih diam dan tak mengatakan satu katapun untuk memperjelas hubungan mereka.
"Mungkin aku saja yang Terlalu berharap pada hubungan kita selama ini, aku yang salah karena Terlalu egois dan mengekang dia untuk tetap di sisiku, aku terlalu yakin dia akan mencintaiku selepas semua yang telah kita lakukan bersama tapi aku salah" ucap jungkook Lirih
Jungkook meninggalkan apertemen Jimin selepas tersenyum pada Jimin dan pamit pulang.
Jimin mematung sampai mobil jungkook hilang dari pandangannya, dia masih h tidak berharap hal yang sama kalau jungkook akan mencarinya seperti biasa.
Karena sebanyak apapun jungkook marah dia akan mengalah bila itu tentang Jimin, tapi Jimin lupa kadang rasa kecewa yang begitu besar bisa memudarkan rasa cinta, walaupun sudah maafkan rasa itu tidak akan sama seperti saat rasa kecewa itu belum ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bipolar (Jikook) End
Fanfictionsiapa yang menyangka kalau laki-laki cupu, manis, dan introvert yang biasanya bekerja di sebuah klinik siang hari menjadi liar di malam hari? siapapun yang melihatnya saat ini, tidak akan pernah menyangka kalau dia adalah orang yang sama. Boy love...