VANI 👑

VANI ⚫24

Hayy... Mksih yang masih setia disini.
Dan makasih atas vote dan waktu membaca kalian dicerita Tq.

Oh yah, Selamat pagi 🌞.
Cuaca kali ini hujan yah.
Maaf, Kalau Tq Gak pernah nyapa kalian.

.
.
.

MELIHAT Jam di pergelangan tangan nya yang sudah menunjukan pukul 9 malam.
Wajah yang datar, tidak membuat perasaan nya juga datar.
Resah, dan juga rasa takut yang begitu besar dihatinya. Tetapi, diri nya harus bisa merelakan agar adik nya bisa merasakan yang nama nya kebahagiaan.
Walaupun, satu-satu nya kebahagiaan nya harus hancur.

Menghalau kenangan yang akan datang, pria tersebut langsung meraih ponsel nya dan bermain entah Apk apa yang diri nya pilih disana.

Kring~
Suara bell Cafe petanda ada pengunjung baru masuk.

DiCafe itu, tidak terlalu ramai.
Hanya ada pemuda-mudi yang sedang berkumpul. Dan beberapa sepasang kekasih di Meja yang tersedia.

Seorang Perempuan berjalan dengan wajah datar nya. Lalu, langkah nya berhenti didepan seorang pemuda yang sedang menatap ponsel nya.

" Maaf Aku telat. " suara lembut, diiringi senyuman manis dibibir nya.
Perempuan tersebut duduk dikursi dihadapan pemuda tersebut, yang hanya berbatasan meja persegi.

Mendengar suara yang diri nya tunggu. Pemuda tersebut mendongak kan kepalanya.

Tatapan takjub dan juga terpesona, yang perempuan itu liat dari pria dihadapanya membuat dirinya tersipu, tetapi langsung menormal kan ekspresi nya.

"Ah, ekhmm kaya sama siapa aja ra, " gugup nya. Lalu tersenyum tipis.

Pria itu berusaha untuk menormalkan jantung nya yang berpacu dengan cepat.

" Dik, apa kabar. "
terlalu cangguh, mungkin akibat mereka berdua yang sudah lama sekali tidak saling sapa, atau menghubungi lewat media sosial.

Dika, dan perempuan tersebut yang tak lain adalah, Arabilla Cloude.
Menjalani sebuah hubungan yang memang sedikit rumit.
Antara sepasang kekasih, atau hanya teman yang dekat.

Walau ara sedikit posesif dengan dika, karna ara takut dika bakal berpaling dari nya.
Ara memang begitu mencintai dika, sedangkan dika masih belum tau apakah udah ada cinta dihati nya untuk ara.

Ara dan dika berpacaran akibat sebuah taruhan dari sahabat dika.
Dika yang dulu dikenal dengan sebutan Playboy yang setiap minggu selalu bergunta-ganti pacar.
Setelah mendapatkan sebuah tantangan oleh sahabat nya, Ozil dari situ dika sedikit merubah kebiasaan nya.

Karna dika tau, bahwa ara adalah sosok perempuan yang gak gampang dirayu oleh lelaki macam diri nya.
Bahkan saat pertama diri nya ingin mendekati ara, diri nya langsung mendapatkan semprotan dengan kata-kata kasar andalan ara.

Dan... Setelah beberapa minggu berjuang mendapatkan hati ara, akhirnya dika berhasil membuat ara jatuh kepelukan nya.
Tetapi, kenapa diri nya juga harus masuk dalam perangkap nya.

• • •

" Baik ra. " dika tersenyum tipis.