VANI ⚫26

594 40 7
                                    


Hay, Mau kan pencet bintang dulu sebelum membaca:)
Gak maksa ko, cuma pliss hargai saya yang cape banget ngetik dikeyboard.
Saya masih memakai ponsel, belum mengetik di leptop.  Jadi tolong kerja sama nya yah readers 😊

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

Hujan Turun begitu lebat, sebuah Mobil berwarna hitam pekat melintas dengan kecepatan setandar. Menembus rintikan hujan yang kian semakin deras.

Tiba-tiba, mobil tersebut berhenti mendadak yang membuat seseorang pria yang sedang asik menatap layar ponselnya terganggu.
Pria tersebut duduk dijok belakang, sedangkan yang mengemudi adalah sopir pribadi nya.

Menelan salivar nya susah payah, sang sopir menatap takut kearah kaca spion.
" Ma-maaf tuan.. " lirih nya dengan tubuh yang gemetar. Apa lagi, tuan nya menatap nya dengan pandangan menusuk.

" Gak becus!" Maki pria tersebut dengan tatapan dingin.

" Maaf kan sa-saya tuan, ada seseorang yang tergeletak di-disana, " sopir tersebut berbicara dengan gugup.

Pria tersebut mengeritkan dahinya bingung, tetapi langsung menormalkan espresi wajahnya.
" Payung. " ucap pria tersebut tiba-tiba.
Sang sopir yang paham, langsung membuka pintu mobil, sambil membuka payung berwarna hitam.
Dirinya juga membuka pintu mobil untuk Tuan nya tersebut.

Pria tersebut mengambil payung dari sopir nya, dan berjalan kearah depan mobil nya tersebut.

Terlihat seorang perempuan yang tergeletak mengenas kan dijalan aspal.
Wajahnya tidak terlihat akibat rambut panjang nya yang mentupi nya.

Tampa pria itu sadari, dirinya memberikan payung nya kepada sang sopir dan langsung menggendong perempuan tersebut ala briday stayle. (Kalu salah kasih tau yah)
Pria itu tidak peduli, bahwa sekarang seluruh tubuhnya basah akibat hujan. Dan satu lagi dirinya sama sekali tidak peduli bahwa penyakit kutukan bagi nya itu akan membuat nya kesakitan bahkan, nyawa nya bisa saja melayang.

" Tu-tuan biar saya saja," sang sopir panik, saat melihat tuan nya bersentuhan fisik dengan seorang perempuan.

Pria tersebut hanya diam, dan langsung membuka pintu mobil. Lalu, memasukan tubuh perempuan tersebut kejok belakang dan menduduki nya disana.
Dirinya juga ikut masuk, dan duduk disamping perempuan tersebut.

Mengambil Jas nya, yang kebetulan tidak ia pakai tadi. Dan langsung menutupi tubuh perempuan tersebut agar mengurangi rasa dinginya.

" Kediaman pribadi." pria itu berucap tampa ekspresi, lalu mengusap wajah nya yang basah.

" Ba-baik Tuan. " sang sopir langsung menginjak gas dan menjalan kan mobil tersebut dengan kecepatan setandar.

• • •

   Nafas nya naik turun, keringat dingim bercucuran dari dahi perempuan tersebut.

Memegang dadanya yang terasa sesak. Saat ada sebuah suara yang terus menerus memanggil nya.
Apa lagi, sebuah memori bagaikan kaset rusak terus berputar di otak nya.

" Ingatan siapa itu.. " perempuan tersebut bergumam lirih.
Lalu memejamkan matanya, agar bisa lebih jelas mengingat setiap memori yang melintas.

BRAKKK

" AAAAAA... "

Suara tabrakan yang keras, membuat perempuan tersebut menutup kedua telinganya erat.
Nafas nya kembali tidak beraturan.

" Vani... Bangun...
Vani... Bangun, kakak mohon, "

" ARGHKK " perempuan tersebut yang tak lain adalah vani berteriak kencang.
Ingatan asing tersebut membuat kepalanya seakan pecah.

Memori yang terus berputar tersebut seakan begitu asing.
Tetapi panggilan dari suara tersebut begitu sangat familiar.
" Sasa, bang rey.. " gumam vani.

Gak. ada yang aneh dengan panggilan mereka. Seakan-akan mereka menyuruh vani untuk bangun dari tidur yang lama.

TATAQ 👑

Ada yang bisa nebak vani kenapa?

Gimana dengan part ini?

Duduhhhh ada pemeran tambahan ini..  😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VANI 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang