VANI ⚫25

349 29 1
                                    


SELAMAT MEMBACA
.
.
.

  Hujan semakin lebat. Suara kilat semakin kuat dimalam itu.
Ditengah-tengah Jalan aspal yang sepi, Perempuan itu berjalan dengan linglung. Menerobos Hujan dengan petir yang terus menyambar dilangit.

Pakaian yang basah kuyup, Mata bengkak yang terus menerus mengeluarkan air mata. Walau tersamar kan oleh air hujan.

Perempuan tersebut tidak pedulih.
Diri nya terus berjalan ditengah-tengah Jalan. Sambil bergumam nama seseorang yang sudah membuat nya bak orang gila.

" Dika... "
Lirih nya, lalu berhenti dan menatap langit yang terus-Menerus menurunkan air hujan.
" Segitu Jahat nya kamu sama aku dik.. "

" BRENGSEK!!.... LO BERENGSEK DIK!! " teriak nya, lalu terjatuh pingsan ditengah-tengah deras nya hujan dan suara petir yang menggeledar.

• • •

  Dika, Pria itu menatap Jam dipergelangan tangan nya yang sudah menunjukan pukul satu malam.
Diri nya ketiduran di Kamar nya, hingga terbangun saat mendengar suara Ara yang memanggil nya.
Entah lah, dika hanya merasa kan perasaan yang tak enak, seperti terjadi sesuatu dengan ara.

Menghela nafas pelan, lalu mengambil benda pipih diatas nakas nya.

Drittt~
" Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk, coba beberapa--..

Dika langsung mematikan panggilan tersebut. Lalu bergegas memakai Jaket nya dan mengambil kunci mobil dilaci.

...

Berjalan tergesa-gesa, menuruni anak tangga. Hingga suara berat yang terasa familliar membuat nya diam berhenti ditempat.

"Mau kemana kamu. " itu suara TN. Mahendra, alias papah nya.

"Bukan urusan anda." dika kembali berjalan, melewati sang papah yang berada dilantai bawah.

" Pembangkang! Dasar anak gak guna kamu!! " sang papa berteriak, dan memaki dika.
Dika gak pedulih, dirinya terus berjalan hingga menghilang dari balik pintu utama.

hati dika sekarang sudah beku dan tidak akan kembali seperti dulu lagi.


TATAQ 👑

Maaf part ini pendek.
Tq lagi gak ada ide soalnya..

Jangan lupa tinggalkan jejak ♡

VANI 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang