34| Skandal

89 18 0
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Happy Reading Carat Hyungdeul! ^^

*****

[Memeluk Mesra Seseorang, Apakah Lee Seokmin akan Melepas Masa Lajangnya Setelah 15 Tahun Berkarier Tanpa Terkena Gosip Kencan?]

Brak!

Seohyun memejam kesal setelah membaca artikel kiriman Lee Chan. HP miliknya hancur karena dilempar. Artikel itu memberitakan Seokmin berkencan dengan seseorang, ditambah menyertakan foto-foto Seokmin saat memeluk seseorang tersebut. Karena foto dan berita itulah Seohyun sangat marah sampai-sampai ponselnya menjadi korban.

"AJUMMA! AREUM AJUMMA!"

Areum berlari dari arah dapur saat Seohyun memanggilnya dengan begitu keras. Dari suara Seohyun, Areum tahu kalau sekarang majikannya marah besar.

"Ada yang bisa saya bantu, Hoejang-nim?" tanya Areum begitu sampai dihadapan Seohyun.

"Ambilkan HP di kamarku!"

"Nde, Hoejang-nim."

Saat pergi menuju kamar Areum bertanya-tanya apa kiranya penyebab Seohyun terlihat marah besar pagi ini. Pasalnya ia ingat betul yang bisa membuat Seohyun semarah ini biasanya berkaitan dengan Seokmin.

"AJUMMA, PALLI!"

Areum tersentak dari lamunannya saat suara Seohyun menggema di seluruh ruangan. Dengan tergesa dia kembali berlari menuju ruang tengah setelah mengambil ponsel.

"Ini HP-nya Hoejang-nim."

"Lama sekali!"

Dengan kesal Seohyun mengambil ponsel itu dari tangan Areum. Kemudian membuka tampilan menu dan menekan aplikasi kontak di sana. Tanpa menunggu lama dia menelpon Junhui.

Tut, tut, tut

Seohyun menatap layar ponselnya begitu suara sambungan terputus terdengar di telinga. Dengan perasaan menggebu dia mencengkram ponsel itu, menahan diri supaya tidak membantingnya lagi.

"Percuma membayar Manager sepertinya!"

Seohyun menarik napas mencoba berpikir jernih. Dia mengingat seseorang yang bisa menolongnya kali ini. Seohyun kembali membuka aplikasi kontak, lalu menekan satu nomor di sana. Dia dekatkan ponselnya ke telinga saat suara sambungan terdengar.

"Yeoboseyo."

~o0o~

Mingyu berjalan tergesa begitu sampai di rumah Seokmin. Pagi ini gara-gara telepon dari Seohyun dia sampai harus izin tidak masuk kerja ke ayahnya. Seohyun meminta tolong padanya untuk membawa Seokmin ke mansion karena keadaan agensi sangat kacau.

Tapi untung para wartawan belum sampai di rumah Seokmin, hal itu membuat Mingyu sedikit bernapas lega karena bisa membawa Seokmin keluar dari rumah dengan leluasa.

Mingyu berjalan menuju kamar Seokmin hendak membangunkan pria itu. Tapi begitu membuka pintu, Seokmin tidak ada di sana.

"Seokmin kemana sih?" Mingyu mengusap wajahnya kasar. Mulai panik saat telinganya mendengar kegaduhan di luar. Dengan yakin dia menyangka kalau keributan itu bersumber dari para wartawan.

Mingyu berjalan menuju dapur, ruang tengah, bahkan kamar mandi. Tapi sialnya ia sama sekali tak menemukan Seokmin. Dengan panik Mingyu memutuskan mencari lagi. Tapi baru beberapa langkah kakinya terhenti, teringat sesuatu. Dia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya, menekan kontak Seokmin. Memang benar ternyata, saat sedang panik akal sehat kadang terlupakan.

Mingyu mengedarkan pandangan saat telinganya mendengar suara dering telepon, yang menandakan Seokmin ada di dalam rumah. Langkahnya kembali maju mengikuti suara itu. Mingyu berhenti tepat di depan sebuah pintu tertutup. Pintu yang dari tadi tidak ia curigai sama sekali. Dia memasukkan kembali ponsel ke dalam saku, kemudian menyentuh gagang pintu, menarik ke bawah lalu di dorong terbuka.

Begitu pintu terbuka Mingyu menghela napas lega, saat menemukan Seokmin ada di sana. Sedang tertidur lelap di atas tumpukan kertas dengan coretan-coretan lirik lagu. Gitar kesayangan sahabatnya tergeletak naas di atas lantai. Mingyu mendekati Seokmin, kemudian ia sentuh bahu pria itu. Dari wajahnya Mingyu bisa melihat kalau Seokmin baru terlelap. Meski kasihan Mingyu tetap membangunkan Seokmin, dia harus segera membawa pria itu keluar dari sini sebelum keadaan di luar makin benar-benar kacau.

"Seokmin-ah, irreona!" Mingyu menggoyangkan bahu Seokmin. Membuat pria itu mengerjapkan mata.

Seokmin membuka mata perlahan menyesuaikan cahaya, lalu menyipit menatap Mingyu, "..kau di sini?" tanyanya saat mengenali wajah Mingyu.

Mingyu mengangguk panik. Sesekali matanya melirik jendela yang memperlihatkan keadaan di luar.

"Sedang apa di sini?" Seokmin duduk dengan kesadaran belum penuh.

"Kita harus segera keluar dari sini. Cepat!" Mingyu menarik lengan Seokmin memaksa pria itu berdiri.

"Mau kemana Gyu? Kenapa buru-buru sekali?" tanya Seokmin sambil berdiri pasrah ditarik Mingyu.

"Sadarkan dulu dirimu, setelah itu kita pergi dari sini!"

Seokmin berdiri sempurna tanpa Mingyu paksa bangun, "Memang ada apa Gyu? Kenapa kau panik?" tanyanya.

Mingyu menghela napas, "Fotomu saat di danau dengan Jisoo menyebar, Seokmin. Bahkan beberapa artikel tentang kalian juga muncul," jelasnya.

"MWO?!" kesadaran Seokmin otomatis penuh mendengar itu, "Kau tidak bercanda kan?"

"Mana mungkin aku bercanda?! Aku juga datang ke sini karena disuruh Eomma-mu. Jadi ayo cepat pergi!" Mingyu kembali menarik Seokmin bahkan di saat pria itu masih mencerna kata-katanya.

Setelah keluar dari studio musik Seokmin, langkah mereka terhenti saat mendengar suara-suara bel ditekan. Para Wartawan berhasil masuk menerobos rumah Seokmin.

"SEOKMIN-SSI, KELUAR!"

"SEOKMIN-SSI KAMI INGIN MEWAWANCARAIMU!"

"SEOKMIN-SSI AYO KELUAR! BERI PENJELASAN SIAPA ORANG ITU!"

Mingyu menghentak-hentakkan kakinya panik. Kepalanya menengok kanan kiri mencari jalan keluar. Dia bingung harus melakukan apa, "Bagaimana ini Seok? Para Wartawan berhasil menerobos gerbang rumahmu."

Menyadari betapa gigihnya para wartawan ingin mewawancarai Seokmin sampai menerobos masuk ke rumah-bahkan ketika keamanan gerbang pria itu menggunakan sensor sandi-membuat Mingyu ngeri sendiri. Dia tak menyangka hidup sebagai orang populer bisa semenakutkan ini.

"Aku punya satu pintu rahasia yang bisa membawa kita keluar dari sini."

"Dimana?"

Sekarang Seokmin yang menarik tangan Mingyu, "Ikut aku!"

Sekarang Seokmin yang menarik tangan Mingyu, "Ikut aku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Dede Ihot

Annajwo | SeokSoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang