40| Maafkan Aku..

93 21 1
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Happy Reading Carat Hyungdeul! ^^

*****

"Aku pulang.."

Jisoo menoleh kanan kiri mencari ibunya begitu masuk ke dalam rumah setelah bertemu Jihoon di sebuah kafetaria. Karena tak ada yang menjawab, ia yakin Areum masih bekerja di mansion mengingat sekarang masih pukul 19:00 malam. Tanpa memusingkan itu Jisoo melepaskan sepatu, kemudian menyimpannya dalam rak.

Begitu sampai di ruang tamu Jisoo langsung mendudukkan bokongnya, kemudian membuka jaket lalu menyimpannya di atas sofa. Berjalan jauh dari terminal bus menuju rumah membuat tubuhnya bekeringat dan gerah. Jisoo menyelonjorkan kakinya yang pegal ke atas meja, lalu menyentuh keningnya. Demam di tubuhnya sudah turun karena tadi siang minum obat pemberian Areum.

Jisoo menghela napas teringat kejadian sore tadi dengan Jihoon. Tak menyangka sahabatnya akan mengalami hal seperti itu; hamil di luar nikah. Ingin rasanya ia mendatangi Soonyoung dan berteriak pada pria itu untuk bertanggungjawab.

Tapi meskipun tadi ia bilang pada Jihoon akan berusaha sekuat tenaga membantunya membawa Soonyoung, tetap saja ia tak punya kuasa penuh untuk merealisasikan hal tersebut. Mengingat waktu kejadian di danau saja membuatnya takut dan tidak mau lagi berurusan dengan Soonyoung.

Untuk kesekian kali Jisoo kembali menghela napas. Bingung harus berbuat apa. Ingin membantu Jihoon tapi tidak tahu caranya. Setelah lumayan lama bergelut dengan pikirannya sendiri, Jisoo berdiri, hendak menuju dapur untuk mengambil air minum. Mempekerjakan otak dan tubuh terlalu keras membuatnya kehausan.

Jisoo melenggangkan kakinya berjalan. Namun begitu sampai di ruang tengah, langkahnya terhenti saat melihat sosok tinggi yang sangat ia kenali tengah berdiri menghadap jendela. Sosok yang dari kemarin malam terus membuatnya menangis. Tubuhnya mematung seketika. Gemuruh di dada kembali menghampiri. Meskipun dia ingin sekali berlari dan memeluk sosok itu, tapi bayangan foto Jeonghan di kepala membuatnya mengurungkan niat.

Menyadari dari pantulan kaca Jisoo sedang melihatnya, Seokmin berbalik menghadap Jisoo. Dia tatap sang kekasih tanpa berucap apa-apa. Bisa ia tangkap dengan manik mata bahwa sosok tercintanya menampilkan emosi yang tidak biasa.

"Kenapa baru pulang?"

Setelah beberapa detik hanya berlangsung dengan kesunyian, akhirnya Seokmin membuka percakapan.

Jisoo diam, mengabaikan pertanyaan itu. Seolah yang berbicara padanya sebuah bayangan. Dia kembali melanjutkan pejalanan menuju dapur, tidak mempedulikan Seokmin yang kini tersentak.

Seokmin menghela napas, tahu Jisoo pasti marah karena klarifikasinya. Tapi hei, harusnya dia yang marah karena Jisoo berbohong padanya bukan?

Tidak ingin mereka bertengkar lama dengan tetap egois menentukan siapa yang salah, Seokmin berjalan cepat menyusul Jisoo. Begitu tepat di belakang Jisoo, ia tarik tangan sang kekasih hingga punggung itu berbenturan dengan dadanya.

Annajwo | SeokSoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang