60| Kau dan Aku Definisi Kemustahilan

105 25 13
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Happy Reading Carat Hyungdeul! ^^

*****

"Ayo silakan masuk, Jisoo," Junhui menuntun Jisoo masuk ke kamar Seokmin, sedangkan Hansol hanya mengekor dibelakang.

Jisoo dan Hansol sudah baikan. Hansol mendatangi penthouse Seungcehol tempat Jisoo tinggal, meminta maaf pada sahabatnya. Hansol bilang dia tidak mau persahabatan mereka rusak, perasaannya pada Jisoo biarlah nanti waktu yang menghilangkan.

Ah, omong-omong, Hansol tahu alamat penthouse Seungcehol dari Soonyoung.

Mingyu yang mendengar suara Junhui menyebutkan nama Jisoo bergegas bangun dari duduknya, membuang kantung infus yang sudah kosong ke tempat sampah setelah tadi menggantinya dengan yang baru.

"Akhirnya kau datang juga," Mingyu berseru senang begitu Jisoo dan Junhui masuk ke dalam kamar Seokmin. Ia menyambut Jisoo dengan antusias.

Jisoo menarik senyum, tak lama pandangannya beralih pada pria yang terbaring lemah di atas kasur. Mingyu yang melihat itu pun hanya bisa kembali menghela napas.

"Seokmin terus mencarimu selama ini. Karena terus mengingatmu, dia bahkan sampai lupa makan dan minum. Hingga akhirnya seperti inilah keadaannya."

Jisoo ingin menangis, sungguh. Tapi tak bisa, karena Seohyun sedang mengawasinya di ruang tengah. Jangan sampai dia keluar dengan mata sembab dan pipi basah, yang mengakibatkan Seohyun akan berbuat seperti 'itu' lagi padanya.

"Sebenarnya selama ini kau kemana? Apa kau tidak tahu kalau Seokmin terus mencarimu? Jika Seokmin tak bisa menemukanmu seharusnya kau yang menemukan dia. Bukankah menemukan Seokmin adalah hal mudah? Mengingat segala tentangnya tercantum di media."

Jisoo menatap Mingyu, tersenyum tipis lalu berkata, "Boleh aku mendekat padanya?" ia mengalihkan pembicaraan, enggan menjawab pertanyaan yang seolah menyudutkan.

Mingyu bergeming, lalu mengangguk. Memberi izin pada Jisoo untuk mendekat ke kasur tempat Seokmin berbaring.

Jisoo melangkahkan kaki, kemudian duduk di kursi yang tadi ditempati Mingyu. Memandangi wajah pucat dan tubuh kurus kekasihnya. Sementara Mingyu, Hansol dan Junhui hanya memandangi pasangan penuh pilu itu di dekat pintu.

"Seokmin-nim.. ini Jisoo," sembari mengatakan itu tangan Jisoo mengusap rambut Seokmin yang sedikit gondrong. Menjadi bukti bahwasanya Seokmin bukan hanya tak ingat makan dan minum, penampilan pun tak ia pikirkan.

Seolah magnet, suara Jisoo menarik kesadaran Seokmin ke permukaan. Membuat mata yang biasanya selalu terpejam kini terbuka meski perlahan. Sedikit demi sedikit menampilkan manik hitam legam yang selalu menatap Jisoo penuh puja.

"Jisoo.."

Bibir Seokmin kembali bergumam, diiringi kedua matanya yang menelurusi keadaan ruangan. Atap penuh bintang, dinding warna dongker, bau aroma terapi. Dia tahu sekarang. Ini adalah kamarnya.

Annajwo | SeokSoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang