69| Terimakasih [END]

285 30 37
                                    

*****Happy Reading Carat Hyungdeul! ^^*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****
Happy Reading Carat Hyungdeul! ^^
*****

Seokmin dan Jisoo sudah sampai rumah setelah 30 menit menempuh perjalanan dari Bandara Incheon. Keduanya kini duduk di ruang tengah, dengan kepala Seokmin berada di pangkuan Jisoo.

Seokmin memejamkan mata, nyaman dengan usapan tangan Jisoo di keningnya.

"Seokmin-nim sudah tidak marah lagi padaku?"

"Aku tidak marah."

"Kau iya, Seokmin-nim. Lupa siapa yang kemarin malam tutup pintu kencang-kencang karena aku kukuh mau jadi Artis?"

"Ahh.. Mian Sayang. Aku menyebalkan, ya?"

"Tuh, tahu."

Seokmin membuka kedua matanya, meringis mendengar itu.

"Jadi sebenarnya kemarin Seokmin-nim kenapa?"

"..aku terbawa suasana."

"Oleh?"

"Mimpi ku."

"Huh?"

"Jadi kemarin itu.." Seokmin bangun, duduk menyamping menatap Jisoo, "Aku ketiduran saat kau belum pulang."

"Lalu..?"

"Di mimpiku, kita sudah menikah dan kau menjadi Selebriti populer."

"Mimpi bagus kok.. kenapa-"

"Jangan potong dulu Sayang, aku belum selesai bicara."

"Oh, oke, mian. Lanjutkan."

"Nah terus, karena kau populer, kau banyak memerankan karakter diberbagai drama. Sampai akhirnya.. kau jatuh cinta pada lawan main mu dan menyelingkuhi ku."

"Ahh.. mimpi buruk ternyata."

"Iya, kan? Makanya.. karena itulah aku cemburu dan memintamu jangan jadi Artis."

"...mwo?"

"Pokoknya aku janji pada diriku sendiri tidak akan tidur sore hari lagi. Parno sekali aku mimpi seperti itu."

"Seokmin-nim.."

"Hm?"

"Jadi Seokmin-nim segitunya marah sama aku sampai tidur membelakangi hanya gara-gara mimpi di sore hari?"

"O-oh.. soal itu.."

"Wah.. Seokmin-nim jinca menyebalkan!"

Jisoo berdiri dengan kesal, hendak melenggang meninggalkan Seokmin yang tampak menyesal. Tapi tentu saja dengan gesit pria itu menahan pergelangan tangannya, kemudian ditarik sampai ia duduk dalam pangkuan.

"Jangan marah.. aku minta maaf, Soo-ya."

"...."

"Soo-ya.. hm? Maaf.. aku janji tidak akan mengulanginya lagi."

Jisoo menghela napas, memutar badan jadi duduk menyamping. Ia simpan kedua tangannya di bahu Seokmin.

"Aku tahu Seokmin-nim punya trauma dengan kata dikhianati. Tapi Seokmin-nim juga tahu kan, kalau aku sama takutnya dengan kata itu?"

"Um.."

"Jadi Seokmin-nim jangan khawatir. Sama seperti aku yang mempercayaimu meski kau beradegan akting dengan Selebriti-Selebriti cantik di luar sana, kau pun harus mempercayaiku. Karena mau dengan siapapun aku, dimana pun aku, hatiku tetap milik Seokmin-nim."

Seokmin terenyuh, "Maaf.. aku bersikap kekanakkan."

"..mm."

"Jangan 'mm'. Iya Sayang.. gitu."

Jisoo terkekeh, "Iya Sayang.."

"Poppo?"

"Dih.."

"Palli~!"

"Arraseo, arraseo."

Cup

"Dah."

"Lagi?"

"No."

"Soo-ya.."

"Mm?"

Seokmin merengut.

"Iya Sayang.. apa?"

"Ayo menikah."

"Serius?"

"Tentu saja."

"Tidak ada cincin?"

"Nanti. Aku beli kalau kau sudah memberi jawaban."

"...baiklah. Ayo menikah."

Seokmin bahagia. Ia tangkup pipi Jisoo. Mengusapnya beberapa kali sampai akhirnya ia dekatkan wajah mereka. Mengecup kening sang kekasih tercinta untuk waktu yang cukup lama.

"Terimakasih sudah melengkapi hidupku, Soo-ya."

"Aku juga."

"Terimakasih sudah menjadi obat untuk rasa sakit ku."

"Um.. aku juga."

"Terimakasih sudah memelukku."

"Iya Sayang.."

"Saranghae.."

"Nado~"

Mereka pun tertawa sebelum akhirnya kembali berpelukan.

Mereka pun tertawa sebelum akhirnya kembali berpelukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Dede Ihot

Waaah.. akhirnya tamat juga book ini. Terimakasih banyak Hyungdeul yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca karya halu ku.

Terkhusus untuk AeraaaKim3 Kak Pipilumaaa Kak KDrama733
Kak Akiraa8 yang sudah memberi dukungan berupa vote dan komen.

Tanpa kalian aku tidak mungkin sesemangat ini menamatkan Annajwo.

Pokoknya terimakasih banyaak, huhu 😭.

Saranghaeyo~ 🖤

Annajwo | SeokSoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang