51| Apa Yang Kalian Lakukan?!

78 20 6
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Happy Reading Carat Hyungdeul! ^^

*****

Tok, tok, tok

Pergerakan tangan Seokmin terhenti begitu telinganya mendengar suara ketukan pintu. Dia menoleh sekejap ke arah pintu, membiarkan dasi yang melingkari lehernya terurai begitu saja.

"Nugu?"

"Jisoo, Seokmin-nim."

Seokmin bergegas ke arah pintu. Begitu terbuka matanya membulat melihat ternyata yang mengetuk benar kekasihnya. Ini pertama kali Jisoo menginjakkan kaki di lantai dua, terlebih daerah kamarnya. Kalaupun ke mansion biasanya Jisoo hanya berani menginjakkan kaki di dapur.

Jisoo menyungging senyum, mengangkat nampan yang ia bawa, "Waktunya sarapan Seokmin-nim."

Seokmin berkedip dua kali, coba menyadarkan diri kalau ini bukan mimpi. Mungkin terdengar berlebihan, tapi begitulah kenyataan. Ia tak percaya kalau Jisoo akan mendatangi daerah kamarnya.

"Seokmin-nim? Kenapa melamun?" tanya Jisoo, "Waktunya sarapan, Seokmin-nim," ia kembali mengangkat nampan.

"Ajumma kemana? Kenapa kau yang mengantar sarapan?"

"Eomma dipanggil Hoejang-nim. Jas merah kesukaan Hoejang-nim tidak ada jadi Eomma disuruh mencarinya."

"Aah.."

"Sarapannya aku simpan dimana Seokmin-nim?"

Seokmin menatap nampan yang dibawa Jisoo, lalu melirik pada daerah kamar. Fokusnya terhenti di nakas dekat tempat tidur, "Di sana saja," ucapnya sambil menunjuk nakas.

Jisoo bergeming. Untuk menyimpan nampan di nakas itu Jisoo harus masuk ke kamar Seokmin, dan dia tidak berani melakukannya.

"Wae?"

"Seokmin-nim saja yang meletakkannya di situ."

"Kau tidak mau melakukannya?"

"A-ani! Aku hanya.." Jisoo menunduk menatap kosong garis hijau sebagai batas daerah luar dan kamar Seokmin. Dia takut kalau melewati garis itu Seohyun akan marah padanya. Dia juga merasa tak pantas memasuki daerah yang tak seharusnya ia pijaki.

Menyadari kekhawatiran Jisoo, Seokmin menghela napas. Dia tahu apa yang kekasihnya pikirkan. Jadi tanpa berkata apa-apa, dia tarik tangan kanan Jisoo. Memaksa Jisoo masuk melewati batas. Hal itu tentu saja membuat Jisoo tersentak dan masuk ke kamarnya.

Mata Jisoo membulat, dengan jantung yang masih berdegup kencang dia menatap Seokmin, "Seokmin-nim! Bagaimana kalau nanti nampannya jatuh?" paniknya.

"Itu masih aman di tanganmu, kan?"

Jisoo melirik nampan di tangannya, benar saja ucapan Seokmin kalau sandwich dan susu anggur yang ada di nampan tersebut masih aman meski air susunya sedikit berceceran. Jisoo menghela napas lega, lalu menatap kesal pada Seokmin sebelum akhirnya melewati pria itu untuk menyimpan nampan di atas nakas.

Annajwo | SeokSoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang