21✅

25.2K 3.6K 57
                                    

Terlihat 5 pemimpin negara sedang menuju ke tempat podium di tengah taman pusat kota negara Selatan.

"Mari kita sambut pemimpin negara kita,tuan Axel." Ucap sang pembawa acara.

Axel naik  ke atas podium itu,Axel hari ini tampak begitu berbeda dari biasanya. Dia memakai setelan berwarna biru gelap dan dasi kupu-kupu berwarna hitam.

"Selamat pagi semuanya." Ucap Axel.

"Selamat pagi juga,Godfather." Ucap mereka.

"Terimakasih kalian sudah datang ke tempat ini dan saya juga mengucapkan terima kasih dengan negara tetangga sudah datang ke sini. Saya juga berterima kasih kepada pemimpin negara lainnya yang mau menyempatkan diri untuk datang ke sini,baiklah saya tidak mau berbicara lebih banyak lagi. Maka dengan ini acara festival musim semi telah di buka dan selamat merayakan hari raya musim semi ini."ucap Axel dengan lantang.

Semua orang bertepuk tangan  setelah mendengar ucapan Axel di podium, sedangkan di atas podium Axel terus mencari keberadaan si Reese.

'di mana gadis itu?' batin Axel.

💠💠💠💠💠

Di sisi lain...

Reese dan Bella masih sibuk makan bahkan tidak lupa juga mereka berdua sedang membicarakan orang lain.

"Coba kamu lihat si Edward dengan Amelia,cih jalang itu tidak punya muka malu ya." Ucap Reese sambil menatap kearah Amelia dan Edward.

"Mungkin urat malu nya udah putus,ooo iya aku tidak menyangka kalau kamu itu seorang gadis berdarah suci." Ucap Bella.

"Gue juga gak nyangka kalau gue seorang gadis berdarah suci, padahal kan gue bangsa demon"ucap Reese.

Yaps, Reese sudah tau kalau dirinya seorang gadis berdarah suci karena Arthur sang penyihir agung yang memberitahunya.

Flashback on

  Sekarang Reese dan Bella sudah tiba di kastil penyihir agung,bahkan mereka berdua datang kesana dengan wujud Demon dan serigala. Tapi setiba mereka di kastil milik penyihir agung, mereka berdua kembali berubah menjadi manusia.

"PENYIHIR AGUNG...YUHU...SEPADA...." Teriak Reese memanggil sang penyihir agung.

Tapi Arthur masih saja belum muncul juga,Reese pun memanjat pagar kastil penyihir agung.

"PENYIHIR AGUNG YANG TAMPAN DAN BAIK HATI, TOLONG BUKA PINTU PAGARNYA. KAMI INGIN BERTAMU." teriak Reese.

Lalu keluarlah seorang pria tampan yang memakai jubah khas penyihir agung, Arthur menatap datar melihat Reese.

"Masuklah." Ucap Arthur datar.

"Tapi bagaimana cara membuka pintu pagarnya?" Ucap Reese.

"Turunlah dari pagar itu." Ucap Arthur.

"Baiklah,aku akan turun." Ucap Reese.

Reese turun dari pagar, setelah itu Arthur mengibaskan tangannya dan tak lama kemudian pagarnya terbuka dengan sendirinya.

"Woah keren sekali sihir mu penyihir agung." Ucap Reese menatap kagum melihat Arthur.

"Silahkan masuk." Ucap Arthur tanpa mempedulikan perkataan Reese.

Reese dan Bella masuk ke dalam kastil penyihir agung,di sana begitu banyak orang yang belajar sihir.

Tak lama kemudian mereka tiba di ruang tamu, Reese dan Bella pun duduk di bangku sofa.

"Ada urusan apa kalian berdua datang ke sini?" Tanya Arthur.

"Kenapa aku berbeda dengan Demon lainnya? Dan kenapa aku jenis demon yang langka?" Tanya Reese.

"Kau adalah gadis berdarah suci tapi kau juga memiliki darah Demon." Ucap Arthur.

"Jadi aku ini setengah gadis berdarah suci dan setengah Demon?" Ucap Reese.

"Bukan tapi kau benar-benar gadis berdarah suci,bahkan kau juga seorang Demon. Makanya kamu adalah demon yang paling langka." Ucap Arthur.

"Aku masih sedikit bingung bahkan aku terkejut mendengar kalau aku ini gadis berdarah suci." Ucap Reese.

"Wujud Demon mu paling berbeda dari demon lainnya,bahkan saat bulan purnama merah rambut mu akan berubah menjadi putih semua." Ucap Arthur.

"Kenapa rambut ku berubah menjadi putih?" Tanya Reese.

"Karena saat bulan purnama merah, kekuatan mu semakin bertambah besar. Bahkan kau juga akan berubah wujud." Ucap Arthur.

"Tapi sayangnya..." Lanjutnya.

"Memangnya kenapa?" Tanya Reese dan Bella penasaran.

"Saat bulan purnama merah itu maka setiap bangsa akan berperang untuk mendapatkan darah suci mu,akan banyak pertumpahan darah di mana-mana." Ucap Arthur.

Reese langsung terdiam mendengar perkataan Arthur,Bella menatap kearah Reese.

"Apakah peperangan ini bisa di hentikan?" Tanya Reese sambil menatap kearah Arthur.

"Bisa tapi dengan cara mengorbankan nyawa mu demi menghentikan peperangan ini." Ucap Arthur.

Bella menatap sendu melihat sahabatnya,bahkan dia merasakan kasihan melihat Reese.

"Apakah tidak ada cara lain untuk menggantikan peperangan ini?" Tanya Reese.

"Tidak ada karena itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan peperangan ini." Ucap Arthur.

'apakah aku harus mengorbankan nyawaku demi menghentikan peperangan ini?' batin Reese.

"Terimakasih atas penjelasannya,kalau begitu aku dan Bella pamit." Ucap Reese.

  Reese dan Bella meninggalkan tempat tersebut, sedangkan Arthur menatap kedua sahabat itu dengan tatapan Sulit diartikan.

"Ku harap kau bisa mendapatkan jodoh mu dan semoga tidak ada lagi kejadian seperti 1000 tahun yang lalu." Monolog Arthur.

"Aku merasa kasian melihat  Bella, karena dia memiliki mate seorang vampir." Lanjutnya.

Setelah itu Arthur langsung meninggalkan ruang tamu karena dia memiliki pekerjaan yang harus dia kerjakan.

TBC...

FIGURAN BARBAR|| TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang