Malam harinya...
Sekarang Sagara dan Reese berada di ruang keluarga, terlihat Reese menyandarkan kepalanya di dada bidang Sagara.
"Cerita kan kepada ku seperti apa mendiang kekasih mu itu." Ucap Reese sambil menatap kearah Sagara.
"Kekasih ku itu sangat baik,suka menolong,bahkan dia tidak pernah marah meskipun aku berbuat salah. Dia gadis yang anggun bahkan semua perempuan di dunia tidak bisa seperti Valerie." Ucap Sagara.
Jleb
'kenapa hati ku tiba-tiba sakit mendengarnya? Seharusnya aku sadar diri kalau aku hanya seorang pemeran pengganti.' batin Reese.
"Lalu aku seperti apa?" Ucap Reese.
"Kamu baik tapi tingkah laku mu sangat liar tapi..." Ucap Sagara sambil menatap kearah Reese.
"Tapi apa?" Ucap Reese penasaran.
"Kamu juga suka menolong orang lain bahkan membantu orang dalam kesusahan." Ucap Sagara.
"Itu kan harus." Ucap Reese.
"Jadi jangan pernah memikirkan hal yang tidak-tidak." Ucap Sagara sambil mengelus rambut Reese.
"Kau membaca pikiran ku?" Ucap Reese.
"Tidak,aku hanya menebak saja." Ucap Sagara.
"Aku mengira diri mu bisa membaca pikiran ku." Ucap Reese.
"Aku tidak bisa membaca pikiran mu." Ucap Sagara.
"Kamu juga sama seperti Valerie, karena pikiran kalian berdua tidak bisa di baca." Lanjutnya.
"Aku bisa membaca pikiran mu." Ucap Reese menengadah menatap wajah tampan Sagara.
"Katakan apa yang di pikiran ku?" Ucap Sagara.
"Eum...kalau kamu itu akan selalu menjaga ku setiap saat bahkan akan selalu di samping ku selamanya." Ucap Reese sambil tersenyum manis.
"Benarkah?" Ucap Sagara.
"Iya, aku ini bukan orang yang suka berbohong." Ucap Reese.
"Aku mencintaimu." Ucap Sagara langsung memeluk Reese.
"Aku juga mencintaimu, kak Sagara." Ucap Reese sambil membalas pelukan Sagara.
'Tuhan,terima kasih sudah menjodohkan ku dengan pria setampan kak Sagara.' batin Reese.
💠💠💠💠💠
Di sisi lain...
Terlihat Edward dan teman-temannya memasuki mansion keluarga Philips.
"Ada gerangan apa kalian datang ke sini?" Tanya Philips sambil minum darah di dalam gelas kacanya.
"Kami hanya ingin berkunjung saja." Ucap Edward.
"Ingin berkunjung atau ingin menanyakan tentang gadis berdarah suci itu?" Ucap Philips.
"Kedua-duanya." Ucap Edward.
"Bukankah Amelia itu gadis berdarah suci? Lalu kenapa kau bertanya kepada ku lagi?" Ucap Philips menatap kearah Edward.
"Amelia harus di lindungi,aku tau kalau kau juga menyukai Amelia kekasih ku." Ucap Edward.
"Aku tidak bisa melindungi nya, karena bangsa kami tidak ingin berperang. Bangsa kami telah melakukan perbuatan dosa begitu besar." Ucap Philips.
"Tapi itu sudah menjadi masa lalu, Philips." Ucap Edward.
"Jadi kau sudah melupakan kejadian 1000 tahun yang lalu? Kau tahu kak Valerie mengorbankan nyawanya demi menghentikan peperangan itu,lalu sekarang kau begitu mudah mengatakan untuk melupakan pengorbanan kak Valerie." Ucap Philips menatap tajam kearah Edward.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN BARBAR|| Tamat
FanfictionValerie Greysia Alvianda adalah seorang gadis cantik yang tidak memiliki akhlak, barbar, suka ceplas-ceplos, teriak-teriak gak jelas,bahkan sering membuat ulah di sekolah dan di kediamannya. Valerie suka sekali membaca novel tapi meskipun dia sanga...