25✅

23.1K 2.8K 92
                                    

Acara hari ini pun selesai, terlihat para tamu meninggalkan tempat acara tersebut.

Sekarang Reese sedang bersama Sagara,tapi tenang saja dia sudah minta ijin dengan keluarganya.

"Apakah kau punya rumah di sini?" Tanya Reese menatap kearah Sagara.

"Punya, bahkan mansion ku lebih besar dari mansion keluarga mu." Ucap Sagara.

"Percaya diri sekali anda." Ucap Reese.

"Itu harus." Ucap Sagara sambil tersenyum tipis menatap Reese.

"Bisakah kau menceritakan tentang mendiang kekasih mu itu? Aku sangat penasaran sekali seperti apa dirinya." Ucap Reese

"Kapan-kapan aku akan menceritakannya kepada mu." Ucap Sagara.

"Baiklah." Ucap Reese.

💠💠💠💠💠

Di sisi lain...

Sekarang Axel sedang menatap sebuah lukisan seorang gadis cantik yang memakai dress biru,tidak lupa juga seorang pria tampan memeluk nya dari belakang.

"Aku minta maaf." Ucap Axel.

"Aku sangat menyesal,ku kira kau akan di takdirkan dengan kami ternyata dugaan ku salah karena kau sudah di takdirkan dengan Sagara kekasih setia mu itu." Lanjutnya.

Flashback...

Saat mau menghampiri Reese dan Bella, Arthur mencegat Axel dan ke 4 pemimpin negara.

"Ada lagi yang ingin aku sampaikan kepada kalian." Ucap Arthur.

"Katakan saja,Arthur." Ucap mereka.

"Aku salah menyampaikan kepada kalian, bahwa sebenarnya Reese di takdirkan dengan Sagara. Dia tidak di takdir kan untuk kalian berlima, karena ini sudah di takdirkan oleh para dewa. Apalagi di masa lalu kalian sudah membuat suatu kesalahan." Ucap Arthur.

"Kenapa bisa begitu?" Tanya Sagara penasaran.

"Reese adalah reinkarnasi dari Valerie kekasih kalian berlima,aku merasakan aura Reese seperti aura Valerie." Ucap Arthur.

"Ternyata seperti itu." Ucap Axel.

"Ku harap kalian tidak berbuat bodoh seperti dulu,cukup Valerie yang menjadi korban egois kalian dan satu lagi untuk mu Jayden. Kau juga akan mendapatkan soulmate dari bangsa Werewolf, soulmate mu adalah Bella sang sahabat Reese." Ucap Arthur langsung meninggalkan tempat itu.

Axel dan lainnya pun tertegun mendengar perkataan Arthur.

"Ternyata kau sangat beruntung Sagara, selamat untuk mu." Ucap Axel.

"Selamat juga untuk mu, Jayden." Ucap mereka.

Begitulah kira-kira kenapa si Reese tidak jadi bersuami banyak.

Lukisan yang di lihat Axel adalah lukisan dirinya yang masih menjalin hubungan dengan Valerie.

"Aku mencintaimu, Valerie." Ucap Axel sendu.

💠💠💠💠💠

Di sisi lain...

Sekarang Reese dan Sagara tiba di mansion milik Sagara,tidak lupa juga mereka di sambut oleh para maid dan para bodyguard. Mereka berdua pun keluar dari mobil.

"Selamat datang tuan besar dan nona muda." Ucap mereka.

"Hm, sebaiknya kalian siapkan makan malam untuk saya dan gadis ku." Ucap Sagara.

"Baik, tuan besar." Ucap para maid.

Sedangkan si Reese masih sibuk menatap kagum melihat mansion milik Sagara, mansion ini benar-benar sangat mewah dan nyaman.

"Woah mansion mu sangat mewah ya bahkan luas." Ucap Reese.

"Ini belum sebanding dengan mansion utama ku di negara tengah." Ucap Sagara.

"Ayo silahkan masuk, anggap saja mansion sendiri." Lanjutnya.

"Hm." Gumam Reese.

Reese meninggalkan Sagara begitu saja sedangkan Sagara hanya menggeleng kepalanya melihat tingkah laku jodoh nya.

"Sifat mu dan Valerie sangatlah bertolak belakang,tapi aku senang bisa bertemu dengan mu lagi." Monolog Sagara.

Sagara masuk ke dalam mansion nya,di sana dia melihat Reese sedang rebahan di bangku sofa sambil menonton televisi.

"Kau tidak ingin mandi?" Tanya Sagara sambil menghampiri Reese.

"Aku tidak punya pakaian ganti." Ucap Reese.

"Kau pakai pakaian ku saja." Ucap Sagara.

"Tidak dan terima kasih." Ucap Reese.

"Kalau begitu telanjang saja." Ucap Sagara frontal.

"Astaga kau ini mesum sekali ya,baiklah aku akan meminjam pakaian mu." Ucap Reese kesal.

"Sana mandi,kamu sudah bau badan." Ucap Sagara.

"Iya...iya tuan wangi." Ucap Reese.

"Kalau begitu ayo ikut aku ke kamar." Ucap Sagara.

"Untuk apa?" Tanya Reese.

"Buat anak." Ucap Sagara.

"Hei,aku ini masih duduk kelas 11 SMA." Ucap Reese.

"Kau ini cerewet sekali ya." Ucap Sagara.

"Suka-suka aku dong,kan mulut-mulut aku." Ucap Reese.

"Kamu mandi di kamar ku saja." Ucap Sagara.

"Memangnya di kamar yang lain tidak ada kamar mandinya?" Tanya Reese.

"Ada tapi kan kamu itu calon istri ku." Ucap Sagara sambil menatap kearah Reese.

"Jangan menatap ku seperti itu." Ucap Reese salah tingkah.

"Katanya mau mandi,ayo kita ke kamar ku." Ucap Sagara.

"Eum ayo." Ucap Reese.

Sagara menggendong Reese dengan ala bridal style, sedangkan Reese masih terkejut dengan perlakuan Sagara.

"Turunkan aku." Ucap Reese.

"Tidak mau." Ucap Sagara.

💠💠💠💠💠

Di sisi lain...

Sekarang Bella berada di halaman belakang, tampaknya dia sedang memikirkan kejadian di taman pusat kota.

"Kau sedang memikirkan apa,Bella?" Tanya papa Gabriel berjalan menghampiri anak perempuannya.

hubungan Bella dengan keluarganya sudah membaik, karena keluarga Abraham menyadari bahwa selama ini mereka salah mengabaikan Bella. Bahkan sekarang mereka begitu sangat menyayangi Bella.

"Aku sedang memikirkan mate ku,papa." Ucap Bella.

"Jadi kau sudah menemukan mate mu?" Ucap papa Gabriel.

"Sudah,dia bangsa vampir dan seorang pemimpin negara Utara." Ucap Bella sambil tersenyum tersipu malu.

"Baguslah kalau begitu,papa senang mendengarnya." Ucap papa Gabriel.

"Jadi papa merestui hubungan ku dengan pemimpin negara Utara itu?" Ucap Bella.

"Iya,papa merestui hubungan kalian berdua." Ucap papa Gabriel.

"Tapi bagaimana dengan pertunangan ku dengan Edward?" Ucap Bella.

"Biar kan papa yang mengurus nya." Ucap papa Gabriel.

"Terima kasih,papa." Ucap Bella langsung memeluk papa Gabriel.

"Sama-sama,nak." Ucap papa Gabriel sambil membalas pelukan Bella.

TBC...

Cerita ini akan segera end ya teman-teman.

FIGURAN BARBAR|| TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang