Berselang beberapa saat kemudian, mobil yang ditumpangi Elliot dan Charlotte berhasil sampai di kediaman Arthur Landegre di Brooklyn. Karena ada perbaikan jalan, mereka jadi terlambat hampir setengah jam, sehingga membuat Charlotte merasa sangat cemas.
Ketika mereka melangkahkan kaki menuju teras rumah, Elliot sempat memberikan tepukan ringan di punggung Charlotte supaya wanita itu bisa lebih tenang. "Jangan khawatir, kita hanya telat sebentar."
"Aku hanya takut Tuan Besar Landegre marah."
Elliot tertawa kecil. "Walau wataknya memang keras, Ayah bukanlah seseorang yang mudah marah karena alasan sepele, jadi kamu tidak perlu cemas."
Elliot lantas menautkan jari mereka agar Charlotte tidak lagi merasa gugup. Secara mengejutkan, Elliot merasa istrinya meremas tangannya dengan kuat sebagai bentuk penenangan diri.
Rumah milik Arthur Landegre merupakan kediamam utama dari Keluarga Landegre, sehingga tak ayal apabila rumah ini berdiri di atas lahan yang sangat luas. Rasio antara luas halaman dan bangunan utamanya itu hampir setara, membuat Charlotte berpikir mungkin lahan rumah milik Keluarga Landegre mampu menampung sepuluh rumah di dalamnya.
Sesampainya di depan pintu, Elliot segera menekan bel sebanyak tiga kali, tak lama kemudian seorang pelayan membukakan pintu untuk Elliot dan menggiring mereka ke ruang makan yang berada di dekat kolam renang halaman belakang.
Manik mata emerald milik Charlotte berbinar tatkala melihat ruang interior rumah Landegre yang didomminasi oleh marmer serta ukiran kayu mahal. Perabotan - perabotan yang bernilai tinggi pun juga sangat mudah Charlotte temukan, membuatnya kagum dengan keluarga Landegre yang mengoleksi banyak barang mahal.
Elliot hanya tersenyum saat memperhatikan Charlotte yang terlihat bersemangat. Setidaknya, Charlotte sudah tidak lagi gugup dan lebih rileks. Namun, ketenangan Charlotte luntur tatkala mereka sudah berjalan semakin dekat ke ruang makan.
Hari ini, tampaknya Arthur Landegre mengundang seluruh keluarga untuk hadir di perjamuan makan. Di ruang makan, setidaknya sudah ada tujuh orang yang duduk di kursi makan. Begitu memasuki ruang makan, pandangan semua orang langsung jatuh ke arah Elliot dan Charlotte.
Sebelum Arthur melayangkan protes, Elliot sudah lebih dahulu menjelaskan keterlambatan mereka. "Maaf, kami datang terlambat karena tadi ada perbaikan jalan saat kami sedang kemari."
Seperti yang telah Elliot katakan kepada Charlotte, Arthur tidak marah. Pria separuh baya itu hanya mengangguk tanda mengerti dan berkata, "Cepat duduklah agar kita semua bisa segera makan."
Tampaknya Arthur berpikir, selama Elliot ingin datang menemuinya, maka dia tidak perlu berharap lebih. Di mata Arthur, Elliot itu merupakan putranya yang paling sering membangkang. Jika dia tidak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, maka Elliot seringkali kabur dari rumah dan mengabaikan Arthur selama satu bulan penuh.
Mendapati Elliot hanya kabur selama satu minggu itu adalah sebuah kemajuan.
Elliot berjalan lebih dahulu menuju meja makan, sedangkan Charlotte mengikuti. Mereka lantas duduk di dua kursi kosong yang letaknya bersebelahan dengan saudara tertua Elliot, Ian Landegre dan istrinya, Jessica. Di antara Ian dan Jessica, Charlotte bisa melihat seorang anak kecil yang sepertinya merupakan putra mereka.
Begitu Charlotte duduk, Jessica yang berada di sebelahnya langsung melemparkan senyuman ramah kepada Charlotte. Wanita itu bahkan sempat berbisik di samping telinga Charlotte, "Tatanan rambutmu terlihat cantik."
Charlotte turut tersenyum sebagai balasan. "Terima kasih, kamu juga terlihat cantik malam ini."
Pandangan Charlotte kemudian beralih ke depan, ia melihat Brianna Landegre duduk tepat di seberangnya. Di sebelah kanan Brianna, terdapat Johan yang merupakan adik tiri Elliot, pasangan ibu dan anak itu tampak sedikit angkuh saat melihat Charlotte datang. Lain halnya dengan adik tiri Elliot yang duduk di sebelah kiri Brianna, setahu Charlotte namanya adalah Noelle Landegre. Di antara para orang dewasa, dia terlihat masih segar selayaknya remaja pada umumnya. Remaja berusia 18 tahun itu tidak memperhatikan sekeliling dan hanya fokus pada games yang sedang ia mainkan di ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Wife [END]
Romance[KONTEN DEWASA 21+] Judul sebelumnya: The [UN]Lucky Wife Elliot Landegre merasa menikah dengan Charlotte Baxter adalah sebuah kesialan, karena dia tidak mampu mengandung anak, sehingga Elliot tidak akan mempunyai ahli waris. Karena terlalu memikirka...