40 : Mainan Dewasa [21+]

9.7K 154 0
                                    

WARNING! R-21! ADULT ONLY!

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Charlotte begitu menyesali keputusannya. Karena, ternyata melakukan hal yang belum pernah dia coba itu terasa memalukan, begitu memalukan sampai Charlotte ingin mengubur kepalanya di dalam tanah.

Saat ini, kedua tangannya diikat menggunakan sebuah tali merah yang terhubung dengan sudut ranjang. Kemudian, salah satu kaki Charlotte turut diikat ke ujung ranjang, sementara kaki yang satu sudah terikat dalam keadaan tertekuk hingga lututnya mencapai dada. Tubuh Charlotte yang hanya mengenakan lingerie tipis berwarna merah itu terlihat begitu menggoda dan membuat Elliot menahan napas.

Bagian bawah lingerie yang berlubang memperlihatkan inti Charlotte yang masih merekah malu-malu, seolah sedang menanti sentuhan hangat dari suaminya.

“Sayangku, Charlotte, kamu harusnya melihat dirimu sendiri sekarang,” kata Elliot, sengaja menggoda Charlotte yang kian malu.

Wanita itu mengalihkan pandangannya, tidak berani menatap Elliot yang terus memandanginya seperti hidangan pembuka. “Jangan melihatku.”

Elliot tertawa, “Lalu aku harus melihat ke mana, selain ke arahmu?”

Sebelum Charlotte membalas, Elliot mengambil sebuah penutup mata dari dalam kotak, kemudian mengikatnya ke kepala Charlotte. “Jika kamu malu, lebih baik tidak perlu melihat.”

Begitu kegelapan menyambut indra penglihatan Charlotte, indra lainnya mulai menajam. Dari telinganya, Charlotte bisa mendengar Elliot tengah mengeluarkan beberapa mainan dari dalam kotak. Entah itu mainan apa, tapi Charlotte bisa mendengar ada suara getar yang mendengung.

Charlotte menahan napasnya. “Apa yang mau kamu lakukan?”

“Hmm … Coba kamu tebak sendiri,” balas Elliot sambil tertawa, dia sepertinya sangat menikmati ekspresi kebingungan yang ditampilkan oleh istrinya.

Secara tiba-tiba, Charlotte merasa ada cairan dingin yang jatuh ke atas intinya, meleleh turun hingga membasahi bagian bawahnya. Sontak Charlotte ingin menarik kakinya untuk melarikan diri, tetapi tali yang mengikat pergelangan kaki membuat Charlotte terkunci di tempat.

Ketika dia tak mampu melihat apa-apa, tubuh Charlotte tanpa sadar menjadi lebih sensitif, dan ada rasa kesenangan tersendiri di dalam hatinya. Charlotte tidak bisa menebak di mana Elliot akan menyentuhnya, sehingga setiap sentuhan Elliot akan membawa kejut yang mendebarkan di hati Charlotte.

Elliot meratakan pelumas dingin ke dalam bagian inti Charlotte, memastikan istrinya cukup basah sehingga dia tak akan tersakiti. Begitu Charlotte sudah siap, Elliot segera membawa masuk sebuah mainan seukuran kejantanan pria ke dalam inti Charlotte, membuat istrinya itu melenguh dan menengadahkan kepalanya ke atas.

“Charlotte, ternyata kamu memang menyukai hal seperti ini?” Elliot berbisik dengan suara rendah di samping telinga Charlotte, menghantarkan sensasi asing yang mampu menambah kesensitifan tubuh Charlotte.

Tanpa Charlotte duga, Elliot menekan tombol pada remot yang terhubung ke mainan itu. Hal itu membuat mainan tersebut bergetar dan berputar-putar di dalam tubuh Charlotte, terasa seolah sedang mengaduk bagian bawah Charlotte sampai tubuh wanita itu melengkung dan menggelinjang penuh kenikmatan.

Suara desahan yang keluar dari mulut Charlotte perlahan terdengar seperti teriakan parau tatkala Elliot sengaja menambah kecepatan dari mesin tersebut. Tali yang terikat pada tangan dan kaki Charlotte tertarik-tarik saat wanita itu terus menggeliatkan tubuhnya.

Elliot merasa dia bisa gila saat menyaksikan Charlotte bertingkah begitu. Pria itu meraih dagu Charlotte, kemudian mencium bibir istrinya yang sejak tadi terus terbuka. Ia melesakkan lidahnya masuk ke dalam seraya menghisap lembut lidah milik Charlotte. Tangan Elliot lantas menarik lingerie di tubuh Charlotte dengan kasar, sampai tali lingerie yang melingkari leher Charlotte putus dan membuat kedua dadanya terpampang jelas di hadapan Elliot.

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang