24 : Suami yang Merasa Frustasi

4.4K 189 3
                                    

Selama lima hari di Pulau Maldives, Elliot dan Charlotte tak pernah sekalipun lelah bermesraan dimanapun mereka berada. Bahkan keduanya melakukan hubungan intim di setiap ruangan resort, seperti di kamar, dapur, ruang tamu, dan kolam renang.

Mereka saling memadu kasih seolah tidak ada lagi hari esok.

Di hari terakhir menginap di Pulau Maldives, Charlotte bangun begitu pagi karena mencium aroma roti panggang yang baru saja keluar dari pemanggang roti.

Matahari baru saja terbit, membiaskan sinar hangat ke dalam kamar sehingga Charlotte merasa semakin enggan untuk turun dari tempat tidur. Apalagi sekarang bagian pinggang dan pahanya agak pegal akibat terus melebarkan kaki sepanjang malam di hadapan Elliot.

"Elliot ... ambilkan aku air," pinta Charlotte dengan suara serak.

Usai mendengar suara Charlotte, Elliot segera datang ke kamar sembari membawa nampan berisikan segelas air mineral, segelas susu hangat, dan beberapa potong roti panggang yang diolesi selai blueberry manis.

"Kamu memanggang roti sendiri?" tanya Charlotte seraya berusaha bangun untuk duduk di tempat tidur. Dia belum mengenakan pakaian, sehingga Charlotte menutupi tubuhnya menggunakan selimut.

"Mhm, tidak sulit. Aku sengaja membuatnya karena sudah mengira kamu akan segera bangun."

Charlotte tersenyum saat tahu bila suaminya begitu memperhatikan dia dengan baik. Walau makanan yang disiapkan oleh Elliot sederhana, setidaknya makanan tersebut disiapkan dengan penuh perhatian. Charlotte lantas menenggak air mineral yang diberikan oleh Elliot dan mulai memakan roti panggang di piring.

"Rotinya enak, terima kasih karena sudah membuatnya," kata Charlotte.

Elliot lalu duduk di sebelah Charlotte, sebelah tangannya merangkul pundak Charlotte sedangkan tangan satunya menyuapi potongan roti panggang ke mulut Charlotte.

"Siang ini kita akan pulang, sayang sekali."

Charlotte menimpali. "Ya, sayang sekali kita harus pulang."

Jika boleh memilih, maka tentu mereka tidak akan pulang begitu cepat.

Namun, sayangnya mereka tidak dapat meninggalkan pekerjaan dalam kurun waktu lama.

Elliot memeluk Charlotte, tangannya mengelus punggung Charlotte yang kini dipenuhi oleh tanda cinta. "Lain kali, aku akan mengajakmu berlibur di tempat yang bagus lagi."

Charlotte tertawa, "Mhm, aku menantikannya."

Usai makan sarapan dan membersihkan diri, keduanya lantas merapihkan barang - barang mereka sebelum akhirnya meninggalkan resort. Penerbangan mereka akan berangkat pada pukul 1 siang, sehingga mereka pergi ke bandara sejak jam 10 pagi supaya tidak terlambat.

Ketika baru memasuki bandara, Elliot baru menyalakan ponselnya lagi setelah sengaja mematikan ponsel itu selama berlibur dengan Charlotte.

Dalam waktu singkat, notifikasi pesan beruntun dari Erland terlihat. Berdasarkan tanggalnya, Erland baru saja mengirim banyak pesan hari ini, sehingga Elliot berpikir mungkin ada masalah hari ini sampai Erland terus mengiriminya pesan.

Baru saja Elliot ingin menghubungi Erland, dia sudah lebih dahulu mendapatkan panggilan dari Erland.

"Sir, saya tidak bermaksud mengganggu liburan Anda dengan Nyonya Landegre. Tapi, Anda harus cepat kembali ke kantor sekarang."

Elliot menghentikan langkahnya agar bisa berbicara lebih serius. "Apa ada masalah di kantor?"

"Sangat bermasalah, sir. Pagi ini, ketika para karyawan membuka komputer, mereka mendapati komputer perusahaan sedang error. Layarnya terkunci dan ketika dipulihkan, ternyata data - data perusahaan telah terhapus oleh Malware."

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang