06 : Suami dan Istri yang Menikah Ulang

15.1K 891 6
                                    

Keesokan paginya, Elliot segera pulang bersama Charlotte karena tidak mau berlama - lama bertatapan muka dengan Brianna ataupun Johan. Ia bahkan membawa pergi Charlotte di pagi buta dan hanya berpamitan kepada Arthur, agar Ian tidak mencarinya, Elliot juga mengirimkan pesan kepada Ian dan bilang bahwa dia harus segera pulang karena ada urusan.

Meski alasan sesungguhnya hanyalah supaya bisa kabur dari rumah lamanya itu.

Saat Elliot membawa Charlotte keluar dari rumah, wanita itu merasa bila kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya. Bahkan Charlotte lebih sering menutup matanya ketika Elliot menarik lengannya untuk berjalan ke mobil.

Begitu masuk ke dalam mobil, Charlotte tidak bisa menahan kantuknya lagi dan menjatuhkan kepalanya ke permukaan jendela. Takut istrinya akan terhantuk benda keras saat mobil berjalan, Elliot segera menempatkan kepala Charlotte di pundaknya.

"Charlotte, makanlah ini dulu sebelum kita sarapan di rumah," kata Elliot seraya memberikan bungkus roti yang sudah dibuka.

Charlotte berusaha untuk meraih roti itu, tetapi meleset karena dia tidak membuka mata. Pada akhirnya, Elliot merobek roti tersebut menjadi beberapa bagian kecil, kemudian menyuapi Charlotte yang setengah sadar.

Setelah menelan sekali, Charlotte mulai bertanya. "Kenapa kita pulang pagi sekali? Apa kamu punya pekerjaan?"

"Aku ingin membawamu melihat matahari terbit di suatu tempat."

"Matahari terbit?"

"Mhm, kamu selalu berada di rumah selama satu minggu terakhir, sehingga hari ini aku ingin membawamu ke tempat yang bagus supaya pikiranmu menjadi jernih kembali."

Tanpa Elliot katakan, Charlotte juga mengerti bila pria itu merasa bersalah kepada Charlotte. Karena Charlotte ingin menghargai usaha Elliot yang mau menghiburnya, Charlotte tidak menolak saat dibawa pergi.

Mobil yang mereka tumpangi lantas berhenti di Brooklyn Bridge, sebuah jembatan penghubung antara borough Brooklyn dengan Manhattan. Di jembatan itu terdapat tiga jalur, jalur di paling kanan dan kiri bisa dilewati oleh kendaraan pribadi atau umum, sedangkan bagian tengah jembatan diperuntukan untuk pejalan kaki.

Elliot meminta Samael untuk memarkirkan mobil di salah satu ruko dekat jembatan, lalu dia menuntun Charlotte berjalan ke jembatan itu.

Matahari belum menampakkan cahayanya, sehingga jalanan masih gelap dan dipenuhi oleh kemerlap lampu. Udara di waktu dini hari begitu dingin, membuat Charlotte langsung sadar sepenuhnya akibat sedikit menggigil.

Sebelum ini, dia tidak tahu jika Elliot akan membawanya keluar, sehingga dia tidak membawa mantel tebal dan hanya menggunakan blazzer tipis sebagai pakaian luarnya. Elliot yang sadar bila istrinya tengah berusaha menghalau dingin, lekas menanggalkan mantelnya lalu membungkus tubuh Charlotte menggunakan mantel tersebut.

Charlotte tertegun saat menerima perhatian Elliot. Dalam beberapa saat dia hanya diam, sebelum akhirnya tersenyum tipis dan bertanya. "Bagaimana denganmu? Kamu tidak kedinginan?"

Elliot meletakkan tangannya di belakang punggung Charlotte saat dia berjalan. "Suhu dingin tidak akan mampu membuatku sakit! Ketika masih muda, aku dan teman - temanku seringkali melakukan tantangan untuk berdiri di antara salju dengan hanya menggunakan kaus dan celana tipis. Orang yang kalah harus mentraktir yang menang."

Charlotte tertawa saat mendengar tingkah Elliot yang kacau. "Lalu, apa kamu menang?"

"Tentu saja menang," Elliot tersenyum bangga. "Aku selalu menang saat melawan mereka."

Ketika Elliot melihat sebuah kursi, ia segera membawa Charlotte untuk duduk. Matanya lalu melirik ke arah beberapa pasangan yang berdiri jauh dari mereka, tampaknya para pasangan itu juga menunggu matahari terbit sepertinya dan Charlotte.

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang