34 : Istriku Menjalin Persaudaraan

2.9K 165 10
                                    

Setelah lama hanya berdiam diri, Ian yang berdiri di sudut ruangan akhirnya angkat bicara. “Tidak ada jika atau seandainya. Kamu memang tidak berniat untuk membantu Elliot. Tadi kamu berkata kalau perubahan secara mendadak akan menimbulkan kekacauan, tapi sebenarnya meski proses pemindahan administrasi memakan waktu, kepemimpinan bisa tetap dialihkan.”

“Selama dua pimpinan ini saling mengerti, mereka pasti mampu memindahkan administrasi dengan tenang. Namun kamu malah memindahkan administrasi tanpa melibatkan Elliot, membuatku berpikir kalau kamu memang tidak menghargai dia sebagai pemimpin baru,” lanjut Ian.

Perlahan Ian menegakkan punggungnya yang sedari tadi bersandar pada dinding, kemudian melangkahkan kaki untuk berdiri di samping Arthur. “Kita di sini bukan untuk berdiskusi, tetapi untuk menjatuhkan tuduhan berdasarkan bukti yang sudah ditetapkan. Ayah sudah mendengar rekaman itu, jadi sebaiknya segera menyerahkan Johan kepada polisi untuk diperiksa.”

Johan berdecak, “Kamu ingin menjatuhkan tuduhan karena mendengar rekaman itu? Hei Ian, pengakuan seseorang bisa dipalsukan. Bahkan seorang pendeta yang sudah bersumpah di hadapan kitab juga bisa berbohong. Bagaimana kamu bisa membuktikan kalau kata – kata Tuan Portman sepenuhnya benar?”

“Mungkin saja Elliot membayar Tuan Portman untuk membuat pengakuan tentangku. Tunggu, mungkin juga dia tidak membayarnya, tetapi mengancam Tuan Portman sampai Tuan Portman membuat pengakuan palsu. Dari pengakuan polisi, Tuan Portman sempat meminta kamu untuk tidak menyentuh keluarganya.”

Ketika berhadapan dengan Ian dan Johan. Elliot selalu berpikir kalau mereka hampir serupa. Keduanya sama – sama pandai berbicara dan memutar balikan logika supaya mampu memojokkan lawan. Sejak dahulu mereka selalu seperti itu, alih – alih berteriak dan memukul satu sama lain, mereka berdua akan selalu mendiskusikan sesuatu dalam waktu yang panjang dan tidak mau mengalah.

Tapi sekarang Elliot akhirnya sadar, kalau keduanya selalu bertengkar karena Elliot. Setiap kali Elliot membuat kesalahan, Ian akan selalu ada di sampingnya dan membela dia sehingga Arthur tidak bisa melunak. Namun, Johan juga akan berdiri di samping Elliot dan berusaha menuangkan minyak ke dalam api, berharap agar Arthur bisa lebih keras kepada Elliot.

Elliot sudah terlalu lama bertengkar menggunakan kekerasan dan berpikir kalau diskusi itu adalah hal yang membuang – buang waktu. Namun kini dia sadar bila diskusi yang membosankan ini memang diperlukan supaya tidak menambah panjang masalah.

“Apa gunanya aku memojokkan Tuan Portman untuk membuat pengakuan palsu? Johan, tidak ada hal yang menarik darimu sampai aku ingin menjatuhkan kamu. Sekarang kamu memegang jabatan sebagai Kepala Departemen, tapi memangnya Kepala Departemen setara dengan Presiden Direktur dan Wakilnya? Aku juga sekarang mempunyai jabatan Kepala Departemen, sehingga berusaha menjatuhkanmu hanyalah sesuatu yang sia – sia.”

Elliot melirik Ian, “Jika aku mau menjatuhkan seseorang, bukankah lebih baik menjatuhkan Ian dan mengambil posisinya sebagai Wakil Direktur?”

Pada saat ini, Johan mulai merasa gelisah, tapi wajahnya tetap terlihat tenang. “Aku juga tidak mempunyai alasan untuk menjatuhkanmu, kamu bahkan tidak mempunyai apa – apa sebelum ini.”

Elliot hendak menjawab, tetapi Ian sudah mendahului. “Kamu punya satu alasan, yaitu untuk mempertahankan posisimu sebagai kepala dari dua departemen. Sebelum ini, kamu telah menjadi Kepala Departemen I sekaligus III secara tidak langsung. Walau secara lapangan Elliot adalah Kepala Departemen III, tetap saja kamu adalah orang yang memimpin secara tertulis. Tapi tiba – tiba saja Elliot ingin menjadi Kepala Departemen III secara utuh, dan kamu pasti akan kehilangan wewenang atas dua departemen jika sampai Elliot menjadi Kepala Departemen III secara utuh.”

Setelah mendengar penjelasan Ian, Elliot diam – diam tersenyum. Ekspresinya menjadi lebih menyebalkan di hadapan Johan, apalagi saat dia berkata. “Kamu ingin membantah apalagi? Kalau tidak ada, aku akan segera meminta petugas polisi untuk membawamu.”

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang