“Kita akan pergi ke mana?” Charlotte bertanya dengan penuh keheranan.
Mobil yang mereka tumpangi tidak mengarah ke rumah, melainkan ke pusat hiburan Kota New York yang dipenuhi oleh kerlap-kerlip lampu di malam hari. Pusat hiburan itu dipenuhi oleh deretan kasino, motel, serta club malam yang musiknya mampu terdengar hingga ke jalanan.
Sebagai orang yang lebih sering mendekam di rumah, Charlotte sempat kaget saat melihat betapa kacaunya tempat-tempat yang dipenuhi oleh dosa itu.
“Elliot, kalau kamu tidak menjawab, aku akan pulang sendiri,” ancam Charlotte.
Melihat istrinya marah, Elliot malah tertawa. “Baik. Baik. Aku akan mengatakannya, jadi tak usah marah.”
Elliot lantas memperlihatkan beberapa lembar foto kepada Charlotte. Di foto tersebut, Charlotte bisa melihat seorang wanita yang ia kenali dengan baik, dia tampaknya tengah bersenang-senang di dalam sebuah club malam. “Ini Caitlyn?”
Elliot mengangguk. “Beberapa hari yang lalu, aku minta seseorang untuk menyelidiki Caitlyn. Dan akhirnya tahu kalau dia sering ke Club Malam Bintang setiap jumat malam. Karena itu, aku memutuskan untuk melihatnya hari ini dan membalas perbuatannya kepadamu.”
Jika saja Caitlyn tidak mengganggu Charlotte di pesta, Elliot pasti akan menunda rencananya sampai berhasil meruntuhkan Ethan. Namun, kini Elliot merasa begitu marah sampai dia tidak tahan untuk membalas perbuatan Caitlyn.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Charlotte.
“Caitlyn selalu bertingkah seolah dia lebih berkuasa di atas kamu. Jadi, aku berpikir, sepertinya akan lebih baik kalau dia direndahkan hari ini. Charlotte, apa kamu keberatan?”
Charlotte belum tahu cara Elliot untuk membuat Caitlyn merasa direndahkan. Namun, Charlotte juga berpikir itu adalah ide yang bagus. “Tidak, aku tidak keberatan.”
Dengan persetujuan Charlotte, maka Elliot bisa bebas melakukan apa saja kepada Caitlyn.
Beberapa saat kemudian, keduanya sampai di depan Club Malam Bintang. Club itu tampaknya merupakan club mewah yang hanya bisa diakses melalui rekomendasi tamu vvip. Awalnya, Charlotte ragu mereka bisa masuk ke dalam karena tak memiliki kartu rekomendasi. Tapi, Charlotte langsung bungkam saat melihat Elliot mengeluarkan kartu vvip dari kantungnya.
Kartu itu memiliki sedikit goresan di permukaannya, pertanda bahwa Elliot sudah lama mempunyai kartu tersebut.
Sambil merangkul pinggang istrinya dan membawanya masuk, Elliot menjelaskan tanpa beban. “Jangan begitu kaget, dulu aku juga sering bermain ke sini.”
Charlotte, “Berapa banyak club malam yang pernah kau kunjungi?”
Elliot tampak berpikir sebelum menjawab. “Entahlah, aku sering mencoba club malam yang berbeda setiap beberapa hari sekali. Tapi, jika kamu penasaran, aku masih menyimpan tumpukan kartu club di rumah. Kita bisa menghitungnya nanti.”
Charlotte meringis. “Tidak perlu! Kenapa kau terlihat bangga saat terus bermain-main ke banyak club malam? Kamu seharusnya merenungkan perbuatanmu dan merasa bersalah!”
Saat mendengar omelan istrinya, Elliot hanya bisa menundukan kepalanya dan berkata. “Aku salah, Charlotte. Tolong, maafkan aku.”
Charlotte hanya mendengus sebagai jawaban, jadi Elliot tidak meneruskan topik ini supaya tidak memancing kemarahan Charlotte.
Ketika mereka masuk ke dalam club, seorang pelayan membawa mereka ke meja vvip yang ada di lantai 2. Dari tempat itu, mereka mampu melihat banyak tamu yang sedang bersenang-senang di lantai 1. Orang-orang itu memegang gelas alkohol di tangan mereka, lalu menenggak alkohol sambil menari seperti orang gila. Beberapa pasangan bahkan mulai bercumbu di hadapan umum, sehingga membuat Charlotte memalingkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Wife [END]
عاطفية[KONTEN DEWASA 21+] Judul sebelumnya: The [UN]Lucky Wife Elliot Landegre merasa menikah dengan Charlotte Baxter adalah sebuah kesialan, karena dia tidak mampu mengandung anak, sehingga Elliot tidak akan mempunyai ahli waris. Karena terlalu memikirka...