21 : Suami dan Istri Pergi Berlibur

4.2K 214 0
                                    

Begitu Elliot sampai di lantai 15, dia berhenti di hadapan meja Sean Thompson. “Sean, besok aku akan melakukan perjalanan bisnis untuk mendatangi pameran arsitektur di Swiss. Aku berpikir akan membawa satu anak magang agar dia bisa mempelajari bidang arsitektur dengan lebih baik.”

Elliot tidak benar – benar berbohong karena di Swiss memang ada pameran arsitektur besar yang biasa didatangi oleh banyak orang dari segala penjuru dunia.

Sean sedikit terkejut, tidak menyangka bila Elliot akan mengajak seorang anak magang untuk pergi ke pameran. “Siapa yang ingin Anda ajak? Bagaimana dengan Morgan Peterson?”

Sean mengira mungkin Elliot akan lebih nyaman pergi bersama pria juga. Tapi ternyata tebakannya salah karena Elliot berkata, “Aku ingin mengajak Nona Baxter. Setelah melihat portofolio Nona Baxter, aku berpikir dia memiliki banyak potensi di masa depan, jadi aku ingin mengajaknya pergi.”

“Anda tidak keberatan membawa wanita?” tanya Sean memastikan. Sejujurnya dia juga enggan membiarkan Charlotte pergi begitu jauh dengan Elliot, apalagi dia pernah mendengar reputasi Elliot yang sering bermain dengan banyak wanita di masa lalu.

“Kenapa harus keberatan?” Elliot berkata, “Nona Thompson tidak perlu khawatir, aku akan memastikan keselamatan Nona Baxter di luar negeri.”

Sean tentu tidak bisa menolak, lagipula dia juga tidak mungkin menyuarakan keraguannya terhadap Elliot.

Setelah berbicara dengan Sean, Elliot juga berbicara dengan Erland untuk melakukan perjalanan bisnis ke Swiss sementara dia pergi ke Maldives. Di saat itulah, Erland berpikir ingin meminta kenaikan gaji karena harus memainkan peran untuk menutupi hubungan atasannya.

• • •

Semenjak bangun tidur, Charlotte tidak bisa berhenti tersenyum saat ingat bila dirinya dan Elliot akan pergi jauh ke luar negeri. Seumur hidupnya, Charlotte bahkan belum pernah naik pesawat karena tidak pernah diikut sertakan setiap kali Keluarga Baxter berlibur ke luar negeri.

Ketika Elliot dan Charlotte menunggu kedatangan pesawat di ruang tunggu VIP. Charlotte tidak mampu mengalihkan pandangannya dari tempat parkir pesawat yang berada di balik jendela besar, pesawat – pesawat itu terlihat begitu besar sehingga membuat Charlotte merasa kagum.

“Apa kita akan naik itu?” tanya Charlotte entah untuk keberapa kali.

Elliot tertawa kecil seraya membuka bungkusan kue kering di tangannya. “Bukan, pesawat kita akan datang 20 menit lagi.”

Kue kering tersebut lantas disodorkan ke depan mulut Charlotte, “Makan ini, rasanya manis.”

Charlotte membuka mulutnya, tidak menolak saat Elliot berusaha menyuapinya dengan kue kering. Rasa manis seketika menguar di dalam rongga mulut Charlotte, tekstur kue yang lembut juga membuat Charlotte tidak kesulitan saat memakannya.

“Apa dulu kamu sering pergi menggunakan pesawat?” tanya Charlotte.

Elliot mengangguk sembari membukakan kue kering yang baru. “Ya, kadang untuk perjalanan bisnis, kadang hanya untuk berlibur.”

Jika diingat, sepertinya Elliot juga sering pergi berlibur dengan Irene di masa lalu. Saat mengingat wanita itu, Elliot sedikit merinding karena tidak habis pikir dengan kebodohannya sendiri yang mau memadu kasih dengan wanita penuh tipu daya itu.

Charlotte, “Pasti menyenangkan. Aku belum pernah pergi jauh sebelumnya.”

Elliot terhenyak saat mendengar hal itu, kemudian berpikir bila Keluarga Baxter memang bajingan sampai tidak pernah mengajak salah satu anaknya untuk berlibur.

Pria itu mengusap kepala Charlotte, jepit rambut yang terbuat dari mutiara bergoyang setiap kali Elliot menyisirkan jarinya ke helaian rambut Charlotte. “Sekarang kamu bisa sering pergi jauh denganku mulai hari ini.”

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang