20 : Suami yang Menolak Pekerjaan

4.7K 211 1
                                    

Di akhir rapat Arthur mengumumkan peringkat dari seluruh departemen. Pria itu melangkah maju ke depan ruangan dengan wajah tersenyum, mungkin terlalu senang karena putra liarnya benar – benar telah berubah.

“Hasil rapat hari ini cukup memuaskan, ada banyak departemen yang mempunyai banyak kemajuan dibanding dengan rapat tahun lalu. Aku akan mengumumkan 3 peringkat teratas, 3 departemen ini berhak untuk menerima bonus tambahan dari perusahaan. Peringkat pertama di duduki oleh Departemen Infrastruktur I, Peringkat kedua di tempati oleh Departemen Infrastruktur V.”

Arthur memberikan jeda sebentar untuk mengumkan peringkat ketiga dan hal itu cukup membuat Elliot menjadi gugup. Jika dia gagal mendapatkan tiga peringkat besar, maka dia tidak akan mampu mengusir Johan dari urusan departemennya dan hal itu akan membuat kinerja Elliot menurun.

Tapi, dia bisa bernapas lega tatkala Arthur berkata, “Peringkat ketiga diduduki oleh Departemen Infrastruktur III. Selamat untuk ketiga departemen, bonus perusahaan akan segera dimasukkan ke dalam kas departemen kalian besok.”

Suara tepukan tangan yang meriah membanjiri ruang rapat. Kebanyakan dari mereka tidak merasa heran dengan prestasi dua departemen teratas, tapi mereka begitu terkesan dengan kenaikan departemen naungan Elliot yang meroket tinggi.

Euforia itu berlangsung selama beberapa saat sebelum Arthur kembali mengumumkan sesuatu. “Sebelum meninggalkan rapat, aku mempunyai sesuatu yang ingin di sampaikan. Satu minggu yang lalu, perusahaan ini mendapatkan tawaran untuk mengelola proyek Mixed Use Building yang berada di wilayah pusat Kota New York. Lahan dari proyek ini luasnya sekitar 6 hektar, bisa dibilang lahan tersebut sangat luas dan tentunya memerlukan keterampilan khusus untuk menangani proyek ini. Oleh karena itu, aku ingin menawarkan proyek ini kepada tiga peringkat teratas, siapa yang sekiranya ingin mengambil proyek ini?”

Secara reflek, Johan dan Kepala Departemen V sama – sama mengangkat tangannya secara bersamaan. Perilaku mereka sudah sewajarnya begitu, karena proyek ini bisa menjadi batu loncatan mereka untuk mendapatkan kepercayaan Arthur serta para petinggi lain.

Hanya Elliot yang tidak mengangkat tangannya, wajahnya juga tampak tidak berminat untuk mengambil proyek tersebut.

Arthur menatap Elliot dengan heran, lalu bertanya, “Elliot, apa kamu tidak menginginkan proyek ini sehingga tidak mengangkat tangan?”

Elliot membalas dengan sopan, “Saya bukannya tidak menginginkan proyek ini. Tapi saya merasa belum layak untuk menanganinya, saya telah membuat banyak kekacauan di masa lalu dan sekarang sedang sibuk untuk membereskan semua kekacauan itu. Jadi, saya memutuskan untuk fokus terhadap proyek yang sedang saya tangani selama beberapa bulan ke depan sebelum mengambil proyek besar.”

Arthur mengerutkan keningnya. “Sebagai seorang kepala departemen, seharusnya kamu tidak menyia – nyiakan kesempatan seperti ini. Bukankah proyek besar ini bisa menjadi batu loncatanmu untuk menaikkan peringkat departemen kamu?”

“Saya tidak terburu – buru dalam menaikkan peringkat, sehingga tidak masalah bila kepala dari departemen I atau V yang mendapatkannya.”

Jawaban dari Elliot sudah benar, tapi terdengar sangat tidak memuaskan di pendengaran Arthur. Dia merasa putranya itu terlalu pesimistik dan tidak percaya diri, dua sifat yang seharusmya tidak dimiliki oleh ketua departemen. Padahal Arthur berharap Elliot bisa mengambil proyek ini agar namanya semakin bersih di hadapan para petinggi.

Walau sesungguhnya Elliot menolak bukan karena karena dia merasa tidak layak, tapi karena dia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain

Di kehidupan sebelumnya, dia pernah bersikeras untuk mengambil alih proyek ini karena ingin membuat Arthur percaya terhadap kemampuannya dan kembali memasukkannya ke daftar ahli waris. Meski banyak dari pemegang saham yang tidak setuju dengan Elliot, Arthur masih memberikan kesempatan kepada Elliot untuk menangani proyek tersebut karena berpikir mungkin putranya sudah berubah. Tanpa Elliot duga, ternyata proyek ini menjadi awal dari kehancurannya. Tanah dari lahan yang akan dibangun begitu keras dan tidak dapat di bor dengan mudah, sehingga membuat pemasangan pondasi menjadi terkendala.

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang