25 : Suami yang Bertengkar dengan Saudara

4.1K 166 0
                                    

Karena hari masih terlalu pagi, para petinggi belum datang ke perusahaan, sehingga Elliot memutuskan untuk membantu karyawannya dalam menyusun ulang data – data.

Pria itu juga memesankan kopi dan sarapan untuk semua karyawan di departemennya karena tidak mau sampai karyawan – karyawannya itu pingsan saat bekerja.

Karena semua karyawan dipaksa untuk beristirahat dan sarapan terlebih dahulu. Charlotte berinisiatif untuk membantu para seniornya. “Senior Sean, biarkan aku membantu.”

Sean, “Kamu baru saja pulang dari perjalanan jauh, sebaiknya istirahat saja lebih dahulu.”

“Aku baik – baik saja. Hal apa yang harus aku kerjakan?” tanya Charlotte, tidak mengindahkan saran dari Sean. Karena Charlotte bersikeras, akhirnya Sean tidak menghentikkan Charlotte dan memberitahu beberapa pekerjaan yang bisa ia lakukan.

“Kamu belajar banyak saat pergi ke pameran bersama Tuan Elliot?”

Butuh waktu beberapa saat bagi Charlotte untuk menjawab. “Lumayan, pameran arsitektur di Swiss memamerkan desain – desain perkotaan yang dibuat oleh banyak Arsitek profesional. Dari pameran itu juga, aku banyak mempelajari implementasi desain kota yang sesuai dengan standar internasional.”

Beruntung Erland mengirimkan foto – foto di dalam pameran dan memberikan banyak catatan kepada Elliot dan Charlotte agar mereka berdua bisa mengetahui isi pameran tersebut.

Sean tersenyum, “Tuan Elliot sudah bermurah hati untuk mengajak anak magang pergi, jadi kamu harus mengingat seluruh pelajaran yang kamu lihat selama melakukan perjalanan bersama Tuan Elliot.”

Charlotte tertawa samar seraya berkata, “Ya, aku pasti akan mengingatnya dengan baik.”

Mengingat seluruh kegiatan panas yang ia lakukan bersama Elliot selama berlibur di Pulau Maldives.

• • •

Tatkala hari mulai menjelang siang, Elliot mengajukan permohonan untuk mengakses ruang penyimpanan pusat. Akan tetapi, permohonannya langsung ditolak oleh pihak divisi manajemen data pusat.

“Saya juga mendapatkan surat penolakan yang sama kemarin,” kata Erland.

Elliot membuang napas kasar, “Apa ini ulah Johan juga?”

“Bisa dibilang begitu. Karena kepemimpinan Departemen Infrastruktur III secara tertulis masih berada di bawah tanggung jawab Tuan Johan. Jadi kita memerlukan tanda tangannya sebelum mengajukan surat permohonan ke pusat.”

“Omong kosong! Bukankah Presiden Direktur sudah mempercayakan Departemen Infrastruktur III kepadaku secara utuh?”

“Anda baru mendapatkan kepercayaan secara lisan, tapi belum menanda tangani surat peralihan kekuasaan secara resmi.”

“Lantas mengapa kamu tidak mengirimkan surat itu ke surelku sejak kemarin?”

Erland diam selama beberapa saat, lalu menjawab. “Karena saya memang belum menerima surat apapun dari Presiden Direktur.”

Tidak mungkin.

Arthur Landegre tidak mungkin mengingkari janjinya sendiri.

Jika dia berjanji akan mengizinkan Elliot mengambil alih kekuasaan penuh selama berada di peringkat tiga, maka Arthur pasti akan memenuhinya.

Tapi sejak kemarin Arthur belum mengirimkan surat apapun dan hal itu membuat Elliot merasa ada hal yang salah di sini.

Setelah berpikir selama beberapa menit, akhirnya Elliot mendapatkan pencerahan. “Bila surat itu tentang peralihan kekuasaan dari Johan kepadaku, bukankah artinya surat itu juga memerlukan tanda tangan Johan?”

My Lovely Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang