* Kasus *

10K 1.9K 16
                                    


" Anak dari Kyai Adnan terlibat dengan kasus pelecehan seksual mantan santri pesantren Darul Wafa' wal Amal "

" Jadi, yang di maksud Kyai Adnan menutupi aib ini adalah tentang kasus Bang Khalil ? " ujar Fauzan mengambil kesimpulan.

" Tiga senior itu di kabarkan sebagai saksi kunci kasus Bang Khalil. Jadi, karena hal ini tadinya mereka tidak di keluarkan.., " jelas Farhat, " Namun, Ustadz Aiman menjadi penjamin kasus ini, meminta kepada Kyai Adnan untuk membatalkan surat skorsing tiga senior itu menjadi surat drop out..., "

" Benar-benar rumit..., " ucap Faris.

" Ternyata hal seperti ini terjadi di dunia nyata, bukan hanya di novel atau film.., " kata Fathur, " Tapi, mengapa Ustadz Aiman berani mengambil resiko sampai seperti itu ? "

" Entahlah. Mungkin beliau memang sudah memprediksi tentang hal ini..., " jawab Farhat, " Daripada kita di sibukkan dengan masalah ini, lebih baik kita memikirkan tugas yang akan menunggu..., "

Mereka berempat memandang kertas tugas masing-masing dan menghela nafas.

" Gua bahkan belum ada bayangan tentang ini.., " ucap Fauzan, " Membangun konsep unit usaha pesantren ? Mengapa Ustadz Aiman memilih kita , santri yang baru masuk ? Bukan memilih santri senior yang sudah tahu seluk beluk tentang pesantren ini ? "

Fauzan mengarahkan pandangan ke arah Fathur, " Oh, iya uang yang kemarin itu dari siapa sebenarnya ? "

Fathur menelan ludahnya. Faris dan Farhat pura-pura sibuk menatap kertas dengan pandangan serius.

Mengapa dia tanya lagi tentang hal ini ?

" Itu duit dari kita..., " jawab Faris. Fauzan memandang ke arah Faris dengan pandangan bingung.

" Uang dari kalian ? Untuk apa ? "

" Lu jangan marah gua ceritain ini..., " ujar Faris, " Jadi, itu inisiatif dari kita karena lu belum di kirim uang. Solidaritas bersama. Biar bisa minum marimas jeruk bareng-bareng. Ya nggak, Farhat ? "

" Ah..iii..iya..., " ujar Farhat.

" Kemarin pakai uang siapa ? Gua ganti uangnya. Gua udah di kirim sama nyokap...,"

" Harga diri anak ini tinggi sekali..., " ujar Faris meninju pelan punggung Fauzan.

" Bukan masalah harga diri, Ris...., " ucap Fauzan, " Gua berterima kasih sekali atas solidaritas kalian, terus terang gua terharu. Tapi gua hanya khawatir , dengan pemberian kalian ini, gua akan berharap terus ketika uang gua nggak ada . Gua nggak mau hal itu terjadi..., "

Fauzan mengeluarkan uang 50 ribu dua lembar dari dompetnya dan menyerahkan ke Faris.

" Baiklah jika seperti itu. Anggap aja ini uang kas bersama untuk jajan kita. Setuju yang lain ? " tanya Faris.

" Gua ikut aja.., " jawab Fathur.

" Ana juga..., "

*****

" Wa annahuu...., "

Ustadz Aiman mengetuk pulpen di atas meja. Faris kembali menghela nafasnya. Saat itu ia sedang menyetorkan surat Al-Jin yang berada di juz 29.

Geng Santri Kece ! [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang