Fauzan mendelik ke arah Fathur, Faris menahan Fauzan untuk tidak terpancing." Mau apa ? Tonjok gua ? " tantang Fathur . Faris merangkul lengan Fathur dan di tepis oleh Fathur.
" Gua ke sini untuk belajar agama. Jadi, kalian nggak usah khawatir gua ikut campur dengan urusan kalian..., " ucap Fathur , setelah itu berjalan meninggalkan mereka dengan perasaan sebal.
" Kenapa itu orang ? Kayak cewek lagy PMS.." ujar Fauzan, kesal.
" Jangan terpancing emosi, Zan dengan orang seperti dia. Biasanya orang seperti itu mempunyai masalah yang rumit dalam kehidupannya..., " ujar Faris, berlagak seperti seorang psikolog.
" Lu tau dari mana dia punya masalah ? Lu emang dukun , Ris ? "
" Astaghfirullah . Gua walaupun begini nggak main dukun juga kali, Zan...., " ucap Faris, tergelak. Fauzan tertawa menepuk pundak Faris.
" Gua juga 'kan selama ini sering bergaul sama orang-orang dengan banyak karakter.., " cerita Faris, " Jadi, gua mengerti sedikit lah..., "
" Lu udah kayak orang tua, Ris..., " ujar Fauzan, " Menarik juga, gua harus banyak belajar dari lu berarti.., "
" Belajar apaan ? Ngumpetin handphone ? "
" Salah satunya..., " ucap Fauzan, " Tapi, gara-gara ucapan anak gondrong tadi, gua jadi kepikiran Mama gua..., "
" Kenapa lu jadi mikir itu ? Kan juga lu pakai handphone gua untuk hal bermanfaat. Bukan kayak gua buat meng ghosting cewek..., " ucap Faris berusaha untuk menepis pikiran Fauzan.
Iya juga, sih.
" Laper nih. Ke warung depan yok..., " ajak Faris. Fauzan mengangguk, mereka pergi menuju warung depan untuk jajan.
Saat itu warung sedang dalam keadaan ramai, di penuhi santri dan juga orang luar yang jajan di sana." Mbok Ayu....," panggil Faris memanggil seorang Ibu paruh baya yang sedang melayani pembeli, " Mau beli es marimas jeruk satu ya ! " Faris menoleh ke arah Fauzan.
" Lu mau es apaan, Zan ? "
" Latte Macchiato ada nggak ? "
Faris menatap bengong ke arah Fauzan, " Lu kira ini Starbucks ? Lu itu lagi di kampung, bukan di kota, Zan. Disini adanya marimas, jasjus, pop ice. Pilih yang lu mau, cepetan...., "
" Pop Ice aja kalau gitu..., "
" Rasa....? "
" Rasa yang tak pernah ada, ada nggak ? "
" Astaghfirullah , ini anak kesambet apaan dah. Cepetan pesen..., "
" Oke, yang enak apaan ? "
" Semuanya enak..., "
Fauzan menatap satu persatu bungkus pop ice yang ada di depannya. Seperti meneliti sebuah mikroba di mikroskop. Faris menatapnya dengan perasaan tak sabar.
" Woy, itu bukan virus yang harus di teliti ampe bertahun-tahun. Keburu lulus dari pesantren nih gua.., "
" Sabar, Ris. Gua kan baru beradaptasi di sini, jadi gua harus meneliti satu persatu.., "
KAMU SEDANG MEMBACA
Geng Santri Kece ! [ SUDAH TERBIT ]
Teen FictionReady Stok @TBO Shopee : zabook01 . ( Drama - Persahabatan - Comedy ) . 1. Fauzan - Anak seorang pengusaha yang bangkrut , softboy visioner yang menyukai dunia bisnis dan ekonomi. 2. Faris - Anak seorang Kyai , tukang pembuat onar ,pembangkang , fak...