" Mereka itu laki-laki, masih muda. Untuk apa kita kasihani ? " ujar Khalisha , " Kak Khayra 'kan seorang psikolog. Beri dia daftar untuk therapy seperti layaknya seorang pasien yang melakukan konsultasi. Kasih dia ancaman..., "Khayra menatap Khalisha dengan perasaan aneh. Usulan yang di berikannya sangat terdengar sadis.
" Santri bernama Farhat itu tidak mau di kasihani, ia merasa otak dan kemampuannya sempurna tanpa bantuan orang lain.., " urai Khalisha seperti seorang konselor.
" Bagaimana kamu bisa tahu hal itu ? " tanya Khayra, penasaran.
" Itu..., " Khalisha kini yang di landa kebingungan, " Ya, aku merasanya seperti itu.., " kilah Khalisha.
Khayra memandang Khalisha dengan tatapan curiga. Entah mengapa ia seperti merasakan sesuatu perubahan drastis yang terjadi pada Khalisha. Tidak biasanya ia begitu terlihat semangat jika membicarakan tentang laki-laki.
Saat rapat yang hanya memanggil nama Fauzan, sementara santri lain ia panggil dengan sebutan akhi. Saat Farhat beberapa kali terkapar sakit, ia dengan semangat membuatkan bubur untuknya.
" Khalisha..," panggil Fauzan , " Sepertinya bubur buatanmu di sukai oleh Farhat..., "
" Memangnya ada yang spesial dari bubur itu ? " tanya Khalisha.
" Teman saya yang satu itu, berbeda dari kita yang suka makan. Dia sangat pemilih dan makannya sangat sedikit.., " cerita Fauzan, " Saat memakan bubur darimu, dia makan dengan lahap dan banyak.., "
" Padahal, itu hanya bubur biasa saja.., " ujar Khalisha , " Tapi, bubur itu yang biasanya saya buatkan saat umi sedang sakit.., "
Fauzan menengadahkan kepalanya ke atas, " Ya, mungkin karena di buatnya dengan hati yang terdalam dan tulus. Farhat itu anak broken home. Dia selama ini merasa dirinya sempurna, pintar dan tidak butuh bantuan orang lain. Orangnya juga tidak ingin di kasihani. Makanya, ketika kita berusaha untuk membantu dia, kita akan pakai bahasa ancaman.., "
Khalisha tertawa kecil dan menyipitkan matanya, " Saya iri dengan persahabatan kalian...," Ia mengarahkan pandangannya ke arah langit dan merasakan deru angin yang berhembus kencang, " Sepertinya seru juga mempunyai sahabat yang saling support. Kalian semua pasti saling melengkapi satu sama lain.., "
Fauzan menatap Khalisha dengan senyuman simpul. Dibalik sifat keras seorang Khalisha , ternyata tersimpan rapat rasa kesepian yang merekah pada dirinya.
Dari dalam hati yang terdalam, Fauzan ingin mengungkapkan sebuah rasa ingin menemaninya di setiap saat, setiap ia butuh untuk bercerita dan bersandar.
Namun, ia urungkan niatnya itu. Fauzan khawatir mereka tidak bisa bersama seperti ini lagi jika ia melakukan hal tersebut.
Di samping itu, status Khalisha sebagai anak dari kyai-nya juga yang membuat Fauzan berfikir realistis . Sebuah kasta perbedaan antara santri dan anak kyai yang membuat dirinya hanya bisa di ambang batas sebagai teman.
*****
Farhat berjalan ke arah Fathur dan duduk di sampingnya. Hari ini dia sudah kembali memulai kegiatan seperti biasa. Ia mencolek bahu Fathur yang sedang fokus menulis tanpa memperhatikan sekeliling.
![](https://img.wattpad.com/cover/289633460-288-k288472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Geng Santri Kece ! [ SUDAH TERBIT ]
Novela JuvenilReady Stok @TBO Shopee : zabook01 . ( Drama - Persahabatan - Comedy ) . 1. Fauzan - Anak seorang pengusaha yang bangkrut , softboy visioner yang menyukai dunia bisnis dan ekonomi. 2. Faris - Anak seorang Kyai , tukang pembuat onar ,pembangkang , fak...