* Kehilangan *

6.6K 1.3K 41
                                    


" Baca judulnya ? " tanya Aina, bingung.

Ia melihat tiga tumpukan buku yang di susun oleh Fathur dan membaca satu persatu, " Ana & Tasya..., "

" Baca kalimat awalnya saja.., " ucap Fathur.

" Ana.., "

" Dalam bahasa Arab artinya ? "

" Aku..., "

" Lanjut.., "

" Love Story. Kalimat awalnya Love.., "

" Dalam bahasa Inggris artinya ? "

" Cinta.., "

" Seni Melukis. Kalimat awalnya Seni.., "

" Dalam bahasa Turki artinya ? "

" Kamu.., " jawab Aina, " Terus ? Maksudnya apa ? "

" Coba gabungkan kalimatnya.., "

Jantung Fathur mendadak menjadi tegang dan bergetar hebat, namun Aina justru tertawa kecil.

" Kenapa malah tertawa ? " tanya Fathur dengan nada sebal, padahal jantungnya dari tadi seperti di guncang seperti getaran gempa yang membuat tubuhnya terasa limbung.

" Kamu lagi latihan untuk menyatakan cinta ke perempuan ? " tanya Aina yang membuat Fathur menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri. Gadis di depannya benar-benar tidak peka dengan sisi keromantisannya sebagai seorang penulis.

" Iya..., " jawab Fathur, singkat.

Mata Aina berbinar ke arah Fathur, " Mengapa kamu tidak menceritakannya kepadaku , Fathur ? "

Fathur terdiam sesaat , ia berusaha untuk menata hatinya dan berdehem kencang.

" Karena ceritanya ada di hadapanku. Kata-kata di awal judul tadi untukmu.., " ucap Fathur dengan lugas. Ia menatap Aina dengan pandangan serius.

Mata Aina menyiratkan ketidakpercayaan dengan kata-kata yang keluar dari mulut Fathur tadi. Ia masih merasa Fathur melemparkan candaan terhadapnya.

" Je suis serieux..., " tegas Fathur dalam bahasa Prancis . Ia memasang mimik wajah datar untuk menunjukkan keseriusannya.

Kini, Aina berada di dalam situasi yang tidak pernah di bayangkan. Wajah yang tadinya tersenyum geli, berubah menjadi sebuah ragu yang memenuhi benaknya.

Fathur menyatakan perasaan cinta kepadaku ? Sulit di percaya. Apa dia benar-benar bersungguh - sungguh ?

" Tidak perlu di jawab apapun...," ucap Fathur, " Aku hanya ingin mengungkapkannya saja dan tidak meminta balas darimu..,"

Fathur kembali melanjutkan untuk menulis bahan referensi di bukunya. Ia bersikap seperti biasa, seakan tidak ada pernyataan cinta yang keluar dari mulutnya. Jantung Aina berdebar keras. Bibirnya terasa kelu.

Mengapa Fathur bisa bersikap seperti biasa setelah menyatakan cintanya padaku ? Mengapa justru aku yang menjadi seperti orang aneh dan tidak berdaya dengan pernyataan cinta itu ?

Geng Santri Kece ! [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang