* Kejutan *

7.4K 1.6K 5
                                    


Mata Fauzan terbelalak melihat apa yang di lihatnya. Seorang dari dalam mobil bak keluar dan membawa sebuah paket besar di tangannya.

" Ada yang bernama Fauzan Dhiaulhaq ? " tanya orang tersebut. Ia memakai jaket ekspedisi dan berperawakan besar.

Fauzan mengacungkan tangan dan mendekat ke arah orang tersebut.

" Iya, dengan saya.., " jawab Fauzan.

Di belakangnya, yang lain membuntuti sambil bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Fathur berbisik ke dua temannya.

" Kalian berfikir seperti yang gua fikirkan ? " bisik Fathur.

Farhat menggeleng pelan, sementara itu Faris seperti menangkap sesuatu hal dari kiriman bunga sebanyak itu.

Apa Fauzan .....?

Bunga-bunga di turunkan dari mobil bak dan sebuah paket yang berisi bibit sudah di serahkan kepada Fauzan. Setelah menyerahkan itu semua kepada penerima, mobil bak tersebut langsung tancap gas meninggalkan pesantren.

Kini, Fauzan di dera banyak pertanyaan dari teman-temannya. Dengan tenang ia menjelaskan perihal datangnya bunga-bunga tersebut ke pesantren.

" Jadi, di rumah gua banyak bibit dari rumah lama yang masih tersimpan di gudang. Karena halaman rumah gua yang sekarang kecil, jadi tiba-tiba terfikir memanfaatkan bibit yang masih banyak untuk di tanam di lahan milik pesantren dan bisa jadi budidaya ..., " jelas Fauzan.

" Wah, otak lu bener-bener nyampe aja ke situ, Zan.., " ucap Fathur.

Fauzan tersenyum simpul. Sebenarnya ide itu muncul ketika melihat gadis itu terlihat senang merawat bunga-bunganya di tempat yang tersembunyi di bawah tebing.

Ia berfikir, dengan datangnya bunga-bunga ini , gadis itu juga bisa menyalurkan kesukaannya merawat bunga tanpa di hinggapi rasa takut dan khawatir.

" Kalian bisa bantu kan untuk memindahkan bunga-bunga ini ke lahan ? " tanya Fauzan kepada mereka bertiga.

" Pastilah kita bantu.., " jawab Farhat.

" Tapi, sepertinya kita perlu bantuan untuk memindahkan semua ini. Nggak mungkin kita bolak-balik. Ini lumayan banyak.., " kata Faris, " Kalau nggak salah, Mbok Ayu punya motor yang di belakangnya ada bak. Mungkin, kita bisa meminjam atau menyewa ke beliau.., "

Faris dan Fathur mengambil inisiatif untuk menanyakan hal tersebut kepada Mbok Ayu, sedangkan Fauzan dan Farhat merapikan bunga-bunga tersebut ke pinggir agak tidak mengganggu jalan.

" Tadi yang ingin antum bicarakan di kelas mau menanam bunga ? " tanya Farhat kepada Fauzan. Ia menyeka keringat yang keluar dari dahinya dan mengangkat paket berisi bibit ke pinggir.

" Iya.., " jawab Fauzan. Ia tersenyum memandangi bunga-bunga yang berjejer rapi.

Farhat menangkap senyuman yang tergores di bibir Fauzan dengan tanda tanya yang tersimpan di dalam benaknya.

Mengapa Fauzan tersenyum aneh memandangi bunga-bunga ini ? Mengapa tiba-tiba pikiranku tertuju kepada...?

Beberapa menit kemudian Fathur tergopoh berlari kecil ke arah Fauzan dan Farhat membawa kabar baik.

Geng Santri Kece ! [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang