* Bullying *

19K 2.9K 10
                                    


Farhat menatap ke arah Fauzan yang bersiap sedia untuk melawan tiga orang seniornya tersebut. Mata Fauzan memandang mereka dengan mata yang menukik tajam.

" Berani-beraninya lu ya, anak baru udah menentang kita...., " ucap salah satu dari mereka, " Lu mau pukul lagi ? PUKUL SEKARANG, BRO ! "

Fauzan berusaha mengatur nafasnya dan bersiap untuk menghujamkan pukulan, namun teriakan dari salah seorang di belakang mereka, membuatnya urung melanjutkan pukulan.

" FAUZAN ! " teriak dari suara yang ia begitu kenal suaranya. Mereka menatap bersamaan ke arah suara tersebut . Ustadz Aiman dan satu ustadz lainnya sudah berdiri di belakang mereka dengan membawa sebuah rotan kayu.

" Ustadz..., " ucap salah satu senior tersebut, " Anak-anak baru ini sudah berani merokok . Kami sudah berusaha untuk mengingatkan mereka, namun kami malah mendapat balasan seperti ini..., "

SIAL ! MEREKA BENAR-BENAR PLAYING VICTIM !

Fauzan berusaha untuk menepis perkataan dari seniornya tersebut, namun Ustadz Aiman dan ustadz yang berada di samping memberi isyarat kepada mereka untuk menuju kantor.

" Ustadz Aiman, ana berani bersumpah bahwa yang di katakan mereka tidak benar..., " ujar Fauzan, ia menyikut lengan Farhat supaya anak itu juga berusaha untuk berbicara.

" Ini, ustadz. Bukti bahwa mereka merokok..., " salah seorang dari senior itu memberikan sebungkus rokok kepada Ustadz Aiman.

Fauzan berusaha menahan amarah, namun kesabarannya sudah di luar batas, " LU SEMUA LEBIH DARI SETAN ! " ucapnya dengan nada keras kepada tiga seniornya.

" FAUZAN ! " teriak Ustadz Aiman, " APA PANTAS UCAPAN ITU KELUAR DARI PENGHAFAL QUR'AN ? "

Fauzan menundukkan wajahnya, ia berusaha untuk mengatur nafas dan emosi, " Tidak, ustadz..., "

" Keluar antum semua sekarang . Kami akan melakukan sidang sesuai peraturan yang berlaku bagi yang melanggar peraturan pesantren..., " ujar Ustadz Aiman, " Fauzan, antum tidak boleh masuk halaqoh Qur'an sampai malam, tulis istighfar 1.000 kali.., "

Kali ini Fauzan pasrah mendapatkan hukuman dari Ustadz Aiman, walaupun rasanya ia berat hati untuk menerima semua ini.

Padahal, tadi ia sudah bersemangat untuk belajar dan setoran Qur'an, tapi hukuman yang baru saja di dapatkan, membuatnya menjadi turun semangat. Bahkan, Ustadz Aiman pun tidak mempercayai dirinya.

Fauzan keluar dengan rasa kesal , ia menengok ke arah laki-laki berkacamata yang ada di sebelahnya. Tubuhnya gemetar ketika keluar dari ruangan tadi.

" Lu Farhat kan ? Grupnya Ustadz Aiman juga ? " tanya Fauzan , ia menepuk tangan anak tersebut dengan keras, " Lu laki-laki kan ? Kenapa cupu begini sih ? "

" Maa..af..., " jawabnya dengan lisan yang gemetar. Fauzan menangkap sesuatu hal yang tidak beres dengan anak itu. Ia berdiri di hadapan Farhat dan menatapnya dengan memicingkan mata sebelah, " Lu bisa ngomong nggak sih ? Lu itu korban dari tiga senior itu ? Kenapa lu nggak ngomong kalau rokok itu punya mereka ? "

" Ti...idak..biiis...aaa.., " Farhat menundukkan kepalanya , setelah itu berlari meninggalkan Fauzan yang masih di dera kebingungan.

Geng Santri Kece ! [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang