Part 1

58 10 0
                                    

Haloo semuanya, ini cerita pertama aku, aku lagi belajar buat bikin cerita. Jadi aku sangat berharap kalian bisa dukung aku, dan menyukai karya-karyaku nanti
Terimakasih sudah mampir ❤️❤️❤️

Libur panjang sudah berlalu, semua siswa-siswi di Indonesia akan memulai tahun ajaran baru. Sekarang Ed sudah duduk dikelas XI SMA. Ed sangat merindukan suasana kelasnya, teman-temannya, musuhnya, masakan kantinnya. Terdengar lebay bukan, tapi emang begitu adanya.

"Bunda Ed hari Senin udah mulai sekolah lagi loh" ujar Ed pada bundanya sambil memeluk Bunda yang sedang memeriksa kucingnya yang terluka.

"Ya ampun Ed, jangan kagetin Bunda dong, ini Bunda lagi ngobatin pupus nih" Ujar bunda kaget dengan tingkah anaknya.

"Ah bunda, Ed kan cuma mau cerita ke Bunda" ujar Ed yang kesel dengan Bundanya.

"Maaf sayang Bunda lagi kerja, oh iya Ed akan masuk sekolah lagi ya sayang, pasti Ed sangat kangen belajar ya ?" ucap bunda untuk mengelihkan kekesalan Ed.

"Iya bunda Ed akan mulai hari senin ini, tapi Ed nggak kangen belajar, Ed hanya kangen makanan kantin, teman-teman Ed sama musuhnya Ed" ujar Ed dengan cengiran.

"Ih kamu kok kangen sama musuh sih. Jangan nakal-nakal Ed!, itu nggak baik loh. Ujar bunda menceramahi.

"Iya BUNDA sayang"

------

"Oiya kenalin gue Zeo Edward Zenova, bisa dipanggil Ed.  Gue kan ketua geng. Mau tau geng apa ? nama geng gue SARCAS, kepanjangan dari "Satuan Remaja Class Atas". Kalau mau masuk geng kita, syaratnya kaya, jago bela diri, dan nggak nusuk dari belakang. Mungkin orang berfikir bahwa syarat masuk geng gue harus tampan, tapi sebenarnya tidak ada tuntutan itu. Emang dasarnya saja anggota gue ganteng semua."

Gue adalah anak tunggal kaya raya, dari keluarga Bram Zenova pemilik perusahaan terbesar di Indonesia. Gue nggak sombong kok, tapi emang begitu adanya. Dan bunda gue adalah seorang dokter hewan, namanya Safira Leonata.

Ikuti aja kisah gue.

:):):)

Author pov

Hari ini Ed bangun jam 5 pagi, entah angin apa yang membuat dia bersemangat sekali pergi sekolah kali ini. Katanya dia tidak sabar untuk memegang jabatan ketua geng lagi. Ed bersenandung ria sambil membersihkan seluruh badannya di bathub. Ed memang selalu lama kalau mandi entah apa yang dilakukannya.

Dengan sekian lama persemediannnya di kamar mandi, Ed akhinya selesai juga. Ed memakai handuk sepinggang dengan rambut yang masih basah menambah ketampanannya yang luar biasa. Rahangnya kokoh, badannya yang berbidang, matanya yang coklat khas, dan satu lagi suaranya yang mem-Bas benar-benar akan membuat bulu kuduk siapapun merinding mendengarnya. Apalagi ketika bangun tidur serak-serak basah.

"Ya ampun ganteng banget gue"(sambil berkaca membolak-balik wajahnya kekiri-kanan), ahh lebai banget sih gue ucap Ed tanpa wajah berdosa. "Udah setiap hari gue gantengnya kok baru nyadar sekarang." batinnya.

'Dah lah capek.. ehhh ampun Ed nggak capek kok ganteng terus, maaf kan hamba.."ucap Ed dengan tangannya yang memohon dan wajahnya ke atas seakan-akan dia takut tuhan akan menghilangkan ketampanannya.

Akhirnya Ed tersadar dari kekonyolannya, bunda datang untuk memastikan Ed telah bersiap-siap.

"Ed sayang yang cepet dong beres-beresnya..nanti telat," ucap bunda dari ambang pintu

"Oke bunda, tunggu Ed di meja makan aja."

"Oke  sayang," lalu bunda pergi meninggalkan Ed yang sekarang entah sudah pangling mau bergaya seperti apa.

:):):)

"Ed ayo cepetan kamu lama banget," ucap ayah sambil berdiri tegak dengan bunda yang memasangkan dasi kemeja ayah.

"Iya ayahku, ini udah kok" Ed langsung duduk dan sarapan layaknya seorang raja di istana. Para pekerja rumahnya sudah bersedia memberikan roti dan susu kepada Ed sedangkan Ed hanya diam dan memakannya saja.

"Bunda Ed pergi sekolah dulu ya, doain Ed semoga jadi ketua geng yang tangguh dalam membela kebenaran" ujar Ed dengan tangannya didadanya

"Ha.. apa ? oke bunda doain, tapi jangan nambah musuh atuh" ucap bunda yang terheran dengan tingkah anaknya ini.

"Iya bunda abisnya Ed terlalu baik jadinya banyak yang nggak suka, dan memilih jadi musuh Ed" ucap Ed seperti dia yang ternistakan.

"Ada-ada aja ya kamu, belajar yang rajin, jangan bandel, jangan...!!!"

"Stthhh..udah dong bun, Ed udah besar terserah dia aja", ucap ayah yang langsung diberi senyuman lebar oleh Ed.

"Ayah pergi dulu ya bun", sambil mencium pipi dan pucuk kepala bunda. Tak tinggal juga Ed yang dicium Bundanya.

:):):)

Kali ini Ed pergi sekolah dengan Ayah, Ed tidak diperbolehkan naik motornya dulu. Mungkin karena Bunda masih ragu dengan Ed, takut Ed terkena kasus seperti semester kemarin.

Iya Ed terkena kasus baku hantam dengan musuh bebuyutannya geng TIGER. Geng TIGER adalah musuh dari SMA sebelah yang juga berkelas tentunya.

"Ayah Ed kalau udah besar nanti boleh punya istri nggak ?" tanya Ed kayak bocah

"Wah Ed udah punya pacar ?" tanya Ayah antusias

"Belum ayah, tapi Ed nanti mau punya Istri sama kaya ayah sama Bunda" ujar Ed yang sangat mengidolakan pernikahan seperti ayah bundanya.

"Belajar yang rajin, baru mau nikah. Denger ya Ed, laki-laki dilihat dari masa depannya. Semakin baik masa depan laki-laki maka semakin baiklah dia dipandang orang" ujar ayah memberi ceramah pada anaknya yang masih kekanak-kanakan.

" baik ayah Ed akan ingat itu" ujar Ed mengiyakan perkataan ayahnya.

Ternyata waktu berjalan begitu cepat, sekolah Ed sudah sampai.

Wah bagaimana kisah selanjutnya nya..
Ikutin terus ya
Jangan lupa like dan komen
Agar aku semangat buat lanjutin
Love you❤️❤️❤️❤️

Let's Get Married Under The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang