Hallo guyss
Happy Reading ya❤️❤️
Mobil melaju menyusuri jalanan pagi ini, Syakira duduk disamping Edward yang mengemudi dengan lihai. Syakira menatap Edward yang sangat serius saat mengemudi. Syakira mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela. Edward menyadari perubahan raut wajah Syakira. Edward menggenggam tangan kanan Syakira, mengusap jemari Syakira dengan lembut. Syakira sedikit tersentak dari lamunannya, menatap tangan yang digenggam oleh Edward abangnya.
"Adek kenapa?" pertanyaan Edward ketika Syakira menatap kearahnya.
"Syakira sedikit gugup" raut wajah Syakira yang tersenyum masih saja terlihat kekhawatiran disana.
"nggak papa, nanti semuanya bakalan baik-baik aja kok dek. Jingga sekelas sama Syakira kan. Jadi Syakira nggak perlu takut. Kalau ada apa-apa kabari abang segera ya!" perkataan Edward membuat Syakira menjadi lebih tenang.
Mobil telah sampai digerbang sekolah, Syakira berniat turun disini saja, tapi Edward terus melajukan mobilnya sampai diparkiran. Syakira masih diam didalam mobil , Edward membukakan pintu untu Syakira. Membawakan tas Syakira, mencoba memimpin jalan untuk Syakira.
"Eeh bang" panggil Syakira berhasil menghentikan langkah Edward.
Syakira mengambil tasnya dari tangan Edward, memberi senyuman pada Edward.
"Syakira pergi ke kelas sendiri aja bang" perkataan itu diakhiri senyuman olehnya. Edward sebenarnya ingin mengantar Syakira sampai kelas. Ingin mengetahui siapa saja teman sekelas Syakira. Ego Edward sedikit ia turunkan, ia tidak ingin mencampuri kehidupan Syakira cukup jauh. Ia tau Syakira butuh berkembang sendiri.
"Oke, Syakira kabari abang kalau udah sampai kelas dan ketemu Jingga. Setelah itu baru abang akan pergi ke kantor" syarat yang diberikan Edward tentu disetujui Syakira.
Syakira mencium tangan Edward dan memberikan kecupan pada kedua pipi abangnya. Edward mengusap rambut Syakira dan mengakhiri dengan kecupan dipuncuk kepala Syakira. Tidak ada yang melihat mereka. Parkiran terlihat sepi saat pagi hari. Entah Syakira yang terlalu cepat datang atau bagaimana.
Syakira berjalan menyusuri koridor sekolah. Berjalan menuju kelas sambil melihat papan yang bertuliskan nama kelasnya. Syakira berdiri di depan pintu kelas, mengumpet disisi kanan pintu, memasukkan kepalanya ke dalam kelas, melihat adakah Jingga didalamnya. Mata Syakira menyipit beredar keseluruh ruangan kelas, ada tiga orang siswi dan Jingga belum ada. Syakira tidak berani masuk. Tapi ia malu untuk berdiri di depan kelas.
Syakira merogoh ponselnya, ia lupa harus memberi tahu abangnya. Ia hanya fokus pada satu nama, yaitu Jingga. Syakira mencoba menghubungi Jingga beberapa kali.
Calling "Jingga"
"Jingga dimnaaa??" pertanyaan itu langsung terdengar sedetik setelah telfon tersambung.
"masih di rumah Syaaa, ini abang gue lama banget ngantar gue, lo udah di sekolah emang?"
"Udah Jinggaaaa" teriakan Syakira menyakiti kuping Jingga.
"Cepet benget lo, aduh nih susah berurusan sama murid teladan"
"Gue malu masuk kelas sendiri Jingga" rengek Syakira yang bisa dibayangkan Jingga.
"tunggu gue 5 menit lagi nyampe kok! Babay sayangku, ketemu dikelas yaa"
"hallo Jingga, ihhh" wajah kesal Syakira terlihat lucu
"Ekhmm, mau ditemanin nggak?" suara itu membuat Syakira segera menatap ke sumber suara
"Aabang"
"Abang ke sini karna Syakira belum ngabarin kalau udah sampai kelas" pernyataan Edward menyadarkan Syakira melupakan janjinya.
"maafin Syakira bang, karna Syakira belum masuk kelas dan belum ketemu Jingga juga kan sekarang" pernyataan Syakira benar, ia tidak salah belum menghubungi Edward.
Mereka duduk dikursi depan kelas. Semua mata tertuju pada mereka berdua. Sekolah sudah dipenuhi murid-murid. Syakira tidak menyadari dirinya menjadi pusat perhatian, ia hanya asik bercerita dengan Edward.
"Woiii Syaaa" sapa Jingga yang baru datang
"hei Bro"
"ehh halo bang Edward ganteng" tentu saja itu sapaan dari Jingga
Dibalas pukulan oleh Syakira
"Jingga kok lama baanget datangnyaa?"
"Ehh lo yang terlalu semangat Syaa ke sekolah, bel belum bunyi, lo udah nyampe. Sebagai ketua geng di sekolah ini gue nggak terima. Seharusnya lo lebih ngaret dikit lah"
Jingga digeplak oleh Blue, karna saran Jingga untuk Syakira sangat amat tidak mendidik.
"heh, ngapain ngajarin Syakira kaya loo"
"biarin wekkk" balas Jingga sambil mengeluarkan lidahnya
Edward segera berangkat ke kantor setelah Syakira bertemu dengan Jingga. Begitupun dengan Blue ia juga mengendarai mobilnya menuju kantor.
---
Semua tertuju pada wanita yang duduk di kursi belakang. Wajah baru di kelas itu membuat semua penasaran. Tampak banyak murid-murid berkelompok-kelompok seperti berbisik ingin berkenalan. Tapi Syakira hanya diam duduk di kursi itu.
"Pagiii" suara cempreng itu memenuhi seisi kelas. Syakira yang mengenali suara itu menoleh ke arah sumber suara.
Syakira refleks berdiri dari duduknya dan menghampiri Jingga.
"Jingga" panggil Syakira yang langsung berlari memegang lengan Jingga. Ia dari tadi menahan malunya. Ia hanya bernapas sekekali, gugup itu bisa membunuhnya.
"Tenang gadiskuuu" goda Jingga pada Syakira yang masih saja memegang lengannya.
"apaan sihh Jingga" sebel Syakira yang mulai terpancing dengan godaan Jingga padanya.
"ehhkmm guys kenalin ini anak baru, teman gua ya. Awas lo macam-macam sama dia gue sleding lo semua" perkenalan yang dilakukan Jingga belum sepenuhnya memperkenalkan, malah terdengar memberi ancaman.
"namanya siapa Jingga?" tanya Bara cowok dengan tampang ambur adul bahkan pada jam pertama. Entah dia sudah mandi atau belum. Tampangnya lecek banget.
"Sya, nama lo siapa?" tanya Jingga pada Syakira, mempersilahkan Syakira memperkenalkan diri.
"Oo, nama a-aku Syakira" Syakira sedikit gagap kala memperkenalkan diri.
"Denger nggak lo!" suara Jingga melengking membuat telinga Syakira berdenyut
"ihh, Jingga suara lo terbuat dari toa masjid ya?" protes Syakira yang ternyata di dengar oleh anak-anak lainnya.
"ternyata dia kocak juga" sahut anak-anak lainnya.
Bel jam pertama berbunyi. Syakira memulai ritual memperkenalkan diri di setiap mata pelajaran. Sungguh membuat Syakira gugup saat pertukaran jam pelajaran. Hari ini ia menguras semua energinya. Untung saja ia bersama Jingga, jadi ia tidak perlu susah payah menjawab semua pertanyaan dari teman-teman usil, karna Jingga akan meneriaki mereka.
Syakira menggeleng melihat Jingga dengan teman-teman cowoknya sangat bandel. Bahkan mereka sering dimarahi guru. Syakira tidak ikut dimarahi karna Syakira tidak ingin mengikuti tingkah aneh mereka.
Huaaa gemes bangettt
pengen masa SMA lagi nggak sihhh?
Bantu suport aku ya beri bintang dan komen ya sayang 🥰🥰