Part 34

11 0 0
                                    

Haiii gues,, anjoy and happy reading

Masa liburan mereka sudah habis, mengingat semua abang dan bokap nyokap Blue mau bekerja akhirnya liburan mereka sampai sini saja. Semuanya sedang asik mengemasi barang-barang untuk dibawa pulang.

"Ayah ini" ucap Syakira menyodorkan secangkir kopi untuk ayahnya yang tengah duduk dikursi roda memandang kearah pantai

"terimakasih sayang" balas Bram mengambil alih kopi itu lalu meminumnya

"ayah kenapa menung?" tanya Syakira sambil menekuk lututnya ke lantai, memegang tangan Bram

"ayah senang sekali nak, bisa menghabiskan waktu yang begitu banyak dengan keluarga kita" ungkap Bram pada anaknya dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"ayah.. Syakira sangat sayang ayah, Syakira janji nggak akan tinggalin ayah oke" ucap Syakira sambil mengaitkan kedua kelingking dengan ayahnya

"terimakasih sayang" ucap Bram lalu memberikan kecupan pada puncuk kepala Syakira

---

"sini abang aja" ucap Edward mengambil alih koper milik Syakira

"makasih bang" balas Syakira dengan memberi senyuman manisnya

"ini bang bawain!" ucap Jingga menyodorkan kopernya ke abang Blue

"ihh apaan sih" ucap Blue heran

"ihhh abang nggak ada peka-pekanya sih, Jingga tuhh cewek mana bisa bawa begituan, lihat tuh bang Edward dia inisiatif bawain kopernya Syakira, lah abang kok nggak ada deh heran" cerocos Jingga memenuhi seisi Villa

"emang paling bener lo jadi adek gue Jingga" sahut Gavin membuat suasana makin rame

"ini vin ambil bawa aja bawa bungkus sekalian" balas Blue yang makin menjadi-jadi

"huaaaaaa abang ihhh gitu" Jingga menangis sejadi-jadi berlari mencari dadynya

"awass lo Blue dikaduin kan" ucap Gavin menakut-nakuti Blue karna membuat Jingga menangis

"isss lo ya tadi" elak Blue

"hahahhahhaha" ketawa Jordan dan Gavin memenuhi seisi Villa

Melihat teman-temannya yang konyol Edward hanya bisa geleng-geleng kepala, ia menarik kedua kopernya dan Syakira. Dan menyuruh Syakira jalan duluan ke mobil

"Syakira nda habis pikir ya bang, mereka tuh kaya anak kecil" ucap Syakira kepada Edward melihat tingkah teman dan abang-abangnya itu

"Blue emang gitu dek, selagi Jingga belum ngambek atau nangis Blue belum puas hatinya" ungkap Edward yang sudah tau persis kelakuan sahabatnya itu

Syakira tertawa dengan menggelangkan kepalanya mendengar itu.

Terlihat disebelah sana Blue yang dijambak oleh Jingga, bentuk pembalasan, karena sudah membuatnya menangis, didampingi dady Rio yang ketawa melihat tingkah kekanakan anaknya itu. Terlihat dari gerak bibir dady Rio mengatakan "sudah puas?" tanyanya pada Jingga. Jingga menjawab dengan mengangguk lalu memeluk dady Rio dan tertawa puas lalu menjulurkan lidahnya pada bang Blue. Bang Blue hanya bisa diam saja menanggapi Jingga, mungkin karena tidak ingin dimarahi dady lagi. Ini sungguh pemandangan yang lucu.

Aku menaiki mobil duduk disamping bang Edward, memakai seatbelt. Bang Edward sudah berhasil membawa masuk ayah dibantu oleh bang Jordan dan bang Gavin. Lalu bunda duduk disamping ayah selalu setia menemani.

"sudah dek?" tanya Edward pada Syakira memastikan keamanannya

"sudah bang" jawab Syakira denga senyum manisnya

"oke" ucap Edward sambil mengusap kepala Syakira dengan sangat lembut

Mobil mulai melaju, meninggalkan setiap kenangan di villa. Angin seakan memberi tahu ia akan merindukan kehangatan kenangan ini. Syakira menurunkan kaca mobil setengah menikmati terpaan angin membelai wajahnya.

"nanti kita kesini lagi ya sayang" ucap Bunda dari belakang seakan tahu isi hati Syakira

"hehehe iya bunda. Bunda tau aja yang Syakira pikirkan" jawab Syakira sambil tersenyum malu

"tau dong sayang, bunda dapat merasakan Syakira bahagia banget pas liburan. Jika begini bunda tambah yakin Syakira udah bisa berinteraksi di luar dan mulai sekolah di tempat Jingga"

"iya bun, Edward juga setuju, Jingga kayanya juga bisa jagain Syakira, dia kaya tomboy bun.kalau ada yang jahatin adek, Jingga bakalan atasi dek" sahut Edward yang juga setuju dengan bundanya

"nah iya Sya, Jingga kan teman cowoknya banyak"

"kata Blue Bun, Jingga yang jadi ketuanya, semua anak cowok nurut sama dia, kalau Edward pribadi lebih suka liat cewek kaya Jingga dari pada baik diluar tapi nggak baik pergaulannya"

"iya sayang, bunda nggak suka malah kalau ada cewek yang ngumpul sama geng cewek yang saling adu kecantikanlah, fashionnya lah, kadang bunda suka gedeg aja gitu" ucap Bunda dengan ekspresi ngerumpinya

"heheheh bunda" tawa Syakira melihat ekspresi bunda yang sangat lucu

"ehhh nggak boleh gitu Bunda, dulu bunda juga punya geng begitu" sahut ayah membeberkan istrinya termasuk geng anak elit

"ehhh ayah, karna bunda pernah masuk geng itu lah bunda titip pesan sama Syakira, geng begitu tuh munafik nak, didepan aja ketawa-ketawa tapi dibelakang iri-irian. Lebih baik temenan orang kaya Jingga no peres-peres, iya nda Ed? " ucap Bunda diakhiri dengan pembenaran pada anaknya Edward

"bener bunda, Edward juga nda suka perkumpulan cewek gitu" balas Edward yang juga tau bagaimana perkumpulan cewek-cewek di sekolahnya dulu.

"oke siap bang, bunda ayah, Syakira bakalan sama Jingga aja" ucap Syakira mengiyakan perkataan keluarganya itu.

"oke sayang, nanti bunda urus ya sekolah Syakira ya nak" ucap Safira pada anaknya

"udah bun, udah Edward urus" sahut Edward

"beneran?" tanya Safira pada anaknya. Ia tidak menyangka Edward bergerak secepat itu

"iya bun, aman" ucao Edward memastinya

"makasih bang Ed" ucap Syakira dengan gembira

"iya sayang" balas Edward dengan senyuman

Safira tersenyum sambil mengusap dan memandang suaminya. Ia sangat bangga dengan keluarganya. Ia memeluk lengan Bram, lalu Bram memberi usapan pada rambut Safira dan mengecup singkat.

huaaaa seru banget, keluarga yang hangattt

ikutin terus ya, bantu suport dengan vote dan komen ya

love you all🤍🤍🤍

Let's Get Married Under The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang