Part 39

11 0 0
                                    

Hello guysss 

Happy reading yaaa

Makan malam masih berlangsung, Edward melihat mereka berbincang dari tangga. Edward sebenarnya tidak peduli dengan pembahasan mereka. Edward melangkah menuju kamar Syakira, ingin melihat apa yang dikerjakan Syakira saat sendirian.

Edward tidak menemukan Syakira didalam kamar, ia melihat sekeliling dan memeriksa kamar mandi juga tidak menemukan Syakira. Edward keluar dari kamar Syakira dan mencari ke seluruh lantai dua. Sampai akhirnya ia mendengar suara Syakira dari kamarnya.

Edward membuka pintu kamarnya, menemukan Syakira yang sedang menulis sesuatu sambil tengkurap dikasur miliknya. Syakira yang menyadari Edward masuk segera tersenyum menyapa hangat Edward.

"Abang, makan malamnya udah selesai?" tanya Syakira saat Edward duduk di kursi yang ditarik paksa Edward untuk berdekatan dengan Syakira.

"udah dek" jawab Edward dengan hangat.

Syakira menunjukkan lukisannya pada Edward, terlihat sketsa wajah pria disana. Edward mengeryitkan dahinya. Satu kalimat keluar dari bibir Edward tanpa sekat "ini siapa dek?"

Pertanyaan Edward membuat Syakira melihat wajah serius abangnya, Syakira mengatakan bahwa pria dilukisannya adalah pria yang ia temui dimimpinya akhir-akhir ini. Namun wajahnya buram, Syakira tidak dapat melihat wajah pria dimimpinya.

"ini pria yang ada dimimpi Syakira, tapi mukanya buram bang, nggak jelas. Tapi postur badannya Syakira ingat" penjelasan Syakira sambil menunjuk sketsa bagian tubuh lukisannya.

Edward memperhatikan lukisan Syakira dengan seksama, ia penasaran siapa pria yang berani memasuki alam mimpi adeknya.

"dia ngapain dimimpi Syakira?" pertanyaan satu lagi lolos dibibir Edward.

"Dia baik banget, dia bilang ingin lindungin Syakira bang, tapi Syakira nggak tau maksudnya apa. Syakira perlu dilindungi dalam hal apa?"

Edward mendekat pada Syakira duduk di kasur itu berhasil membuat Syakira terkejut. Syakira membulatkan matanya kala Edward menarik tubuh mungil Syakira dalam pelukannya. Syakira belum membalas pelukan Edward, ia cukup terkejut, tangannya mematung lurus diantara tubuh Edward yang mendekap tubuh Syakira.

Setelah sadar Syakira membalas pelukan Edward dan mengusap punggung luas Edward. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Edward menutup matanya membenamkan kepalanya diceruk leher Syakira yang ditutupi rambut terurai. Aroma khas strawberry Syakira masih saja candu bagi Edward.

"boleh lebih lama gini dek" pinta Edward disela pelukan mereka. Syakira tidak mampu membantah permintaan Edward. Syakira pikir abangnya sedang lelah, biasanya seseorang meminta untuk diberi pelukan. Sama halnya dengan ia selalu meminta dipeluk oleh ayah dan bunda. Sekekali Syakira juga senang dipeluk oleh abangnya.

***

Syakira mengeliat lalu mengedipkan matanya yang buram saat bangun tidur. Ia melihat sekeliling, ia berada dikamarnya. Terakhir kali Syakira ingat dirinya masih dikamar abangnya. Mungkin saja Edward yang membawa Syakira kembali ke kamarnya.

Syakira merapikan tempat tidurnya, kemudian membersihkan tubuhnya. Syakira menggunakan dress selutut berwarna pink dengan rambut diikat kuncir kuda. Hal itu memamerkan leher panjangnya. Syakira menuruni tangga mendapati Bunda yang sedang menyusun sarapan dimeja makan.

"Bunda pagi" sapa Syakira dengan kecupan dipipi Safira.

"Pagi sayang, gimana tidur Syakira, nyenyak?" sapa Safira pada putrinya dengan membalas ciuman Syakira.

"hehehe nyenyak bun, bunda gimana?" tanya Syakira pada Safira sambil membantu Safira menuangkan susu di gelas-gelas yang berbaris di meja makan.

"iyapp, seperti biasa bunda hanya tertidur beberapa jam setelah membaca buku"

Safira memiliki kebiasaan tidur yang buruk, ia harus membaca buku untuk mengurangi imsomnianya.

"Apa akhir-akhir ini makin memburuk, bunda?" pertanyaan Syakira yang mengkhawatirkan pola tidur bundanya.

"Mungkin bunda kecapean aja, Sya. Tapi bunda aman aja kok"

"Pagi" sapa seorang pria dengan setelan kemeja abu-abu dan celana bahan hitam. Syakira yang mengetahui itu adalah pakaian pilihannya tersenyum hangat. Edward sangat cocok dengan pakaian itu. Syakira mendekat pada Edward merapikan satu kancing yang belum terpasang.

"Abang cocok pake ini" ucap Syakira saat merapikan pakaian Edward.

"Abang tampan?" pertanyaan menggoda dialayangkan Edward membuat Syakira menyesal mengatakan itu.

"siapa bilang tampan, bun abang kepedean bangett tuh" kadu Syakira yang tidak ingin mengiyakan pernyataan Edward.

"Hahahaha sangat tampan sayang" namun dibela oleh bunda.

"ahh bunda" Syakira tidak memiliki seseorang yang berada dipihaknya.

Syakira menghampiri ayah yang duduk di kursi roda, membantu ayah untuk bergabung kemeja makan. Menu sarapan kali ini adalah omelet dilengkapi dengan sosis dan secangkir susu. Syakira dengan susu yang beda. Syakira memang tidak suka susu putih, ia hanya akan minum susu jika ada rasa lainnya. Sekarang Syakira minum susu coklat kesukaannya.

---

Beberapa minggu kemudian..

"Syakira berangkat sekolah sama Abang aja ya!" ajak Edward yang mendapati Syakira menuruni tangga menuju meja makan.

Syakira sudah secara resmi bersekolah di SMA yang sama dengan Jingga. Ini adalah hari pertama Syakira masuk sekolah menjadi murid baru. Ia sedikit gugup.

"Cantik banget Syaaa, pake baju seragamnya" tentu saja itu pujian oleh Safira bundanya.

"Bunda rambutnya bagus diginiin atau gimana?" rengek Syakira yang bingung dengan gaya rambutnya.

"Coba bunda, ikat yaa" Safira mengajak Syakira duduk disampingnya.

"Ekhmm, jangan dikuncir bun!" kalimat itu keluar dari mulut Edward ketika melihat rambut kuncir kuda Syakira yang memamerkan leher panjangnya. Entah mengapa Edward tidak menyukai itu diumbar untuk orang lain.

"kenapa, bagus kok begini?" tanya Safira yang masik merapikan rambut Syakira. Safira tampak mengelus surai yang berantakan disisi kanan dan kiri pipi Syakira.

"iya, kenapa bang? Jelek ya begini??" tanya Syakira yang juga penasaran mengapa Edward melarangnya menguncir ramburnya.

"nggak papa, tapi digerai lebih bagus" alibi Edward yang berbicara dengan nada tenang.

"ya udah bun, digerai aja" pinta Syakira pada bundanya

Mendengar Syakira mengatakan itu, membuat perasaan Edward menjadi aneh, ia merasa senang jika Syakira mengabulkan keinginannya. 


Huaaa gemes bangetttttttt

Aku harap kalian suka cerita ini ya guyssss

Bantu suport aku dengan beri bintang dan komen yaaa

Love youu alllll <3

Let's Get Married Under The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang