Hayyy guess, aku kembali lagi setelah melewati begitu banyak ujian akhir semester yang membuat pikiranku terkuras, sekarang aku sudah bisa kembali berpikir jernih untuk melanjutkan cerita ini
wahhhh semoga semuanya suka yaaaaa
HAPPY READING🤍🤍
"Kenapa keadaan terasa awarkd banget ya, Syakira kok diam aja. Aduh gue nggak tahan mau nyerocos, apa gue mulai duluan, mana bang Blue nggak balik-balik lagi, kemana sih, aduh oke gue harus mulai" batin Jingga mengerutu dengan keadaan dimana dia baru pertama kali bertemu dengan Syakira, namun abangnya malah meninggalkannya dan pergi menemui Edward
"ehkmm e-eh hai Syakira, kenalin namaku Jingga" sapa Jingga sambil mengulurkan tangan dengan gerogi
"Hmm iya jingga, nama aku Syakira" balas Syakira yang juga malu-malu dengan orang baru ia temui
"aku adeknya abang Blue, kita temenan ya, nanti kita sekolah bareng, Syakira nggak usah Khawatir, Jingga bakalan jagain Syakira dari orang-orang jahat" cerocos Jingga yang benar-benar tidak bisa ditahan
"hehheheh makasih ya Jingga, Syakira seneng banget punya teman"
"Aku juga seneng banget, boleh peluk Syakira nggak?" tanya Jingga yang berhasil membuat Syakira malu-malu
"e-e boleh" ucap Syakira
Jingga memeluk Syakira, itu sunguh membuat kedua orang yang sedari tadi mengintip tertawa geli melihat tingkah Jingga yang agresif sama seperti abangnya Blue
"Adek gue emang begitu Ed kagak tau malu"
"sebelas dua belas" kata Edward
"apanya?"
"lo sama adek lo"
"alah bilang aja lo mau dipeluk juga, sini gue peluk" ucap Blue yang merentangkan kedua tangan nya dan ini berhasil membuat Edward bergidik ngeri
"anjrit, sana lo"
"Lo ya kagak ada sayang-sayangnya apa sama sahabat lo, gilaaaaa" kesel Blue dengan Edward
"sayang nggak harus interagsi fisik gila" ucap Edward
"hahahhaha" tawa Blue yang pecah membuat kedua adeknya tersadar kalau kedua abangnya sedari tadi mengintip mereka
"Abanggggggggg kok sembunyi sihhhh" itu tentu saja teriakan Jingga
Suasana kali ini serasa riuh dengan kehadiran kakak beradik yang tak pernah akur ini. Dan ini berhasil membuat tawa Syakira pecah. Melihat tawa indah Syakira benar-benar satu hal yang ingin Edward liat setiap harinya. Namun karena pekerjaannya yang telah menjadi tanggung jawabnya mereka kehilangan momen kebersamaan yang banyak, tidak seperti mereka masih sekolah dulu Edward selalu saja mengganggu dan menjaili Syakira kadang tertawa dan menangis bersama.
Mata Syakira sangat indah membentuk lengkung saat tersenyum, pipinya yang sedikit chuby benar-benar membuat Edward ingin mencubitnya. Bagaimana ini?
---
Beberapa bulan kemudian, hari ini sudah pembagian raport sekolah. Semua siswa ada yang bergembira dengan nilai yang memuaskan ada juga yang tetap bergembira dengan nilai seadanya.
"anjay nilai gue kece banget"
"gimana Jingga?, lo naik kelas nggak?" tanya Arkan
"sekate-kate kalau ngomong, gue naik lah, gue kan pinter"
"pinter nyontek iyee huuuuuu" sorak Arkan dan pasukannya
"serah lo deh, gue naik kelas udah cukup alhamdulillah" ucap Jingga yang malas meladeni teman-temannya itu
"gue mau balik, kagak mood gue sama kalian" ucap Jingga yang melangkah meninggalkan tiga laki-laki itu
"bilang aja lo mau nangis pulang ke rumah karna nilai lo jelek" ejek Arkan lagi
"kagak bakal"
----
Blue diminta papinya untuk menjemput Jingga ke sekolah, kalau tidak dijemput Jingga tidak akan tepat waktu pulang ke rumahnya.
"itu si lelet"
Blue menepikan mobilnya didepan pedagang cimol tempat Jingga jajan
"Adek disuruh papi pulang"
"tunggu bang, Jingga belum beli semua jajanan nihhh" ucap Jingga yang menunjuk semua jajanan didepan sekolahnya.
"udah sini abang bantu, bang bungkus setiap jualan 20 ribu"
"abang bayar ya" goda Jingga
"hmm"
"makasih abang ganteng"
"ada mau nya aja, baru muji"
Setelah semua jajanan terbeli, Jingga masuk ke mobil dengan bungkusan makanan yang banyak
"kita ke rumah Syakira ya bang" bujuk Jingga
"boleh, tapi kamu telpon mami dulu"
"oke"
Call "Mamih cantik"
Hallo mami
Hallo sayang , gimana hasilnya nak?
"ohh bagus kok mih, mami aku sama bang Blu e mau ke rumah Syakira ya"
"wahhhh, papi tadi nyruh abangmu jemput biar cepet pulang, ternyata sama aja" ucap Mami yang agak sedikit merajuk
"ayolah mih, nanti malam kita cerita ya" bujuk Jingga
"a a a oke oke, hati-hati ya sayang"
"oke mami"
"oke bang aman"
Mobil Blue melaju menyusuri jalan ke rumah keluarga Zenova. Perjalanan cukup padat, namun masih bisa teratasi, mengingat ini adalah hari kerja, dan sekolah tentu jam segini jam-jam sibuk
---
Call "Edward"
"Hallo Bro, lo dimna?"
"di kantor, kenapa?"
"pulang gih, gue mau kerumah lo, bareng Jingga"
"oke tunggu gue"
Edward rasa sudah cukup untuk hari ini, ia menyusun semua berkas dan meminta Bimo untuk menghendel kantor. Edward memakai jasnya yang sedari tadi digantungnya di belakang kursinya
"Bimo saya pulang dulu, kamu tolong hendel semua aktivitas kantor, kalau ada apa-apa kabari saya"
"baik tuan"
Edward berjalan meninggalkan ruangannya, menuju lift ada satu wanita disana, siapa lagi kalau bukan Ella
"Omg Edward kita bertemu, mau kemana kamu?"
"aku sudah mau pulang" jawab Edward seadanya lalu memencet tombol lift ke lantai 1
"kenapa buru-buru ada urusan mendesak?"
"hmm bukan urusan anda" ucap Edward sangat menyelekit
"kurang ajar, dia tidak tau siapa aku apa?" batin Ella
"hmm baiklah" ucap Ella dengan senyum pahit
"permisi" ucap Edward disaat pintu sudah terbuka di lantai 1
Ella melihat punggung Edward lalu pergi kedalam mobilnya, tersirat di matanya kekesalan dengan sikap Edward padanya
"Sialan, apa dia tidak tertarik padaku?" umpat Ella lalu membanting tasnya ke kursi sebelas, itu berhasil mengangetkan sopirnya
"M-maaf nyonya, kita akan kemana"
"bawa saya ke tempat biasa"
Mobil melaju mengikuti jalan tujuan yang dikatakan Ella
WAHHHHH Gimana makin seru kannn
ikuti terus yaa, bantu suport dan komen yaaa