Happy Reading guess🤍🤍
Perjalanan yang cukup jauh membuat Syakira terlelap, ia bersandar pada pundak ayahnya. Melihat wajah polos Syakira saat tertidur ayah meneteskan air matanya, ia seakan-akan menjadi manusia terburuk. Bunda yang menyadari suaminya menangis, menyuruh Edward menepikan mobilnya dan berhenti sebentar. Safira pindah ke belakang dan memberikan pelukan pada suaminya. Dan membisikkan
"sayang, ini sudah takdir, semoga kebaikan kita ini bisa menutupi kesalahan kita" bisik Safira pada Bram dengan pelan, memberikan pelukan.
"Ayah" ucap Edward sambil menggenggam tangan ayahnya
Setelah Bram merasa membaik dan bisa mengontrol perasaannya. Mereka segera melanjutkan perjalanan dan diikuti mobil yang dikendarai Blue. Kali ini Safira juga ikut dibelakang, sedangkan Edward hanya menyetir sendiri tanpa ada orang disampingnya. Edward sekekali melihat spion untuk memastikan keadaan dibelakang baik-baik saja.
---
"hmmmm" suara Syakira mengeliat dan terbangun
"ehhh Bunda sejak kapan disini?" tanya Syakira
"tadi sayang bunda liat Syakira tidur, jadi bunda pindah ke belakang" jelas Safira pada anaknya
"ooo, makasih ya bun" ucap Syakira dan memeluk Safira
"capek ya sayang?" tanya ayah yang berada disamping
"dikit ayah, tapi kayanya bang Edward lebih capek, maaf ya bang" kata Syakira
"kenapa minta maaf dek?" tanya Edward
"karna abang dari tadi nyetir, dan Syakira malah enak-enak tidur" jelas Syakira
"abang malah senang adek tidur dan istirahat"
"jangan gitu bang, nanti Syakira pijitin ya kalau udah nyampek"
"masih jauh bun?" tanya Syakira
"nggak sayang sebentar lagi kok"
"Syakira mau videocall Jingga dulu ya Bun"
VideoCall "Jingga"
"haiiii Syaa" sapa Jingga bersemangat
"aduh adek, suaranya gedek banget sihh" jelas saja itu adalah Blue
"hehehheheh masih berantem aja nih?" ejek Syakira
"iya nih Sya, mereka dari tadi udah diingetin jangan berantem, masih aja" sahut Momynya Jingga
"nggak kok, ini abang aja yang rese, Jingga kan Cuma nyapa Syakira, kok pake acara nyahut dan ngomentari suara gue lagi" gerutu Jingga
Syakira menghadapkan kamera hpnya pada ayahnya, dan itu berhasil membuat Jingga menghentikan cerocosannya dan mulai tersenyum menyapa ayah
"ehhh ada ayah, hai aayah"
"iya Jingga, gimana disana aman-aman aja kan, nggak ada perang antar saudarakan" ejek ayah
"ohhh aman kok ayah, itu tadi Cuma biasa kok ayah hehehehe" jelas Jingga dengan senyum yang mengembang
"oke, ayah percaya deh"
"HAHAHAHAHAHAHHA" ketawa Syakira yang pecah melihat ekspresi Jingga yang sangat takut dengan ayah
Melihat tawa Syakira yang sangat pecah, Edwardpun ikut tertawa karnanya.
"Sya, kenapa ngadapin kamera ke ayah sihhh" bisik Jingga yang bisa didengar semuanya
"ehh, nggak sengaja kok, tadi mau benerin posisi, ehh nyamannya disitu hahahhahha"