Part 24

15 2 0
                                    

happy reading guess🤍🤍

Mobil melaju mengikuti jalan tujuan yang dikatakan Ella

Calling "Dady"

"Hallo, Dad Ella ingin bicara dengan dady"

"-"

"ini membuatku jengkel"

"_"

"oke aku akan pergi ke Kanada besok"

"_"

"thanks dad"

"_"

Sambungan telfon dimatikan, walaupun sudah dapat solusi ini belum bisa membuat dirinya tenang. Begitu banyak pria lain yang mendekatinya, tapi kenapa Edward tidak memandangnya sekalipun.

---

Kali ini yang dahulu sampai ke rumah Zenova adalah Blue dan Jingga, tentu saja itu membuat Blue menelfon Edward untuk segera datang, dan itu berhasil membuat Edward kesal dengan Blue yang sangat tidak sabaran.

"Hallo Syakira, ini gue bawa jajanan nih"

"wahh banyak banget Jingga, mau diapakan?"

"mau dimakan dong Sya, masa dibeli nggak dimakan sayang dong"

"hehehheh iya, yok masuk kedalam"

"Hallo Syakira"

"hai bang Blue"

"silakan masuk bang"

"iya dek, sopan banget sih, nggak kaya yang disebelah" tunjuk Blue dengan lidah yang menonjol di pipi sisi kiri tempat Jingga berdiri

"Siapa?"

"siapa yang merasa aja"

"ihh nggak jelas banget, yuk Sya kita disana aja"

"Ehh ehhh abang ikut dong"

"wekkkk nggak diajakkkk"

"kurang asam adek siapa sihh loo"

Syakira yang sedari tadi menonton perdebatan dua sodara ini ikut tersenyum dengan tingkah kekanakan mereka

"ekhmm jangan berantem kakak adek harus akur kaya gue sama Syakira, iya nggak dek?" sahut Edward yang baru datang memberikan pernyataan disamping Syakira sambil merangkul tangan kanannya di pundak kanan Syakira

"hehehehe" Syakira hanya tersenyum manis

"iye deh yang akur" ejek Blue

"abang udah pulang, kok cepet"

"tuhh" tunjuk Edward pada Blue

"abang yang nyuruh dia pulang cepet dek, soalnya dia gila kerja, kalau dibiarin bisa tidur dikantor dan lupa keluarga nih orang"

"ngaur"

"Abang Ed mau jajanan yang Jingga beli nggak, Jingga beli banyak" ucap Jingga dan semua orang meninggalkan Blue yang tadi ngelantur tak karuan

"ehhh nyesel gue ke sini, ya ampun malah dicuekin guenya"

"hehehehe sini bang" ajak Syakira

"Cuma Syakira yang sayang sama gue" ucap Blue dengan raut dramatis

"abang bisa diam nggak"

"bocil"

"ada apa nih rame amat" tanya Bunda yang baru datang dari taman samping dengan suaminya

"Hallo ayah bunda gimana kabarnya sehatkan ?" sapa Blue yang menyalami kedua orang tua Edward dan diikuti Jingga

"baik sayang, sini udah besar aja sih kalian, bunda jadi kangen masa kecil kalian yang rewel"

"bunda mahh gitu, pas kecil disuruh banyak-banyak makan biar gede, sekarang udah gede malah keinget pas kecil. Blue bingung Bun"

"yehhh bisa ae looo" ucap Edward dengan menggoyor kepala Blue yang makin ngelantur

"namanya juga orangtua" balas Bram

"heheheh iya yah"

Syakira, Jingga dan bunda pergi kedapur untuk menyiapkan beberapa hidangan jajanan yang dibeli Jingga tadi, sedangkan ayah, Blue dan Edward tampaknya sedang mengobrol di ruang tamu. Tak terasa mereka sudah sedewasa itu, bahkan wibawa mereka hampir menyaingi wibawa Bram yang juga sangat berkariskam meski sudah tidak muda lagi.

"Bun, liat tuh bang Blue kaya gimana gitu kalau serius gitu mukanya" ucap Jingga menginstruksikan Bunda dan Syakira untuk melihat ke arah abangnya

"kenapa sama abangmu, dia sangat tampan kalau bunda lihat-lihat"

"Bukan itu Bunda tapi kalau muka lagi serius gitu kaya lucu aja, soalnya tuh anak kagak pernah serius bun, iya nggak Sya?"

"iya, Syakira kalau liat muka bang Blue bawaannya Pengen ketawa aja"

"nahh kannn"

"ada-ada aja kalian yaa"

"ya udah yuk bawa minum dan cemilannya kesana"

"oke bun"

Syakira membawa nampan cemilan, sedangkan Jingga membawa minum, itu sungguh menyiksa Jingga, ia berjalan perlahan agar minuman yang dibawanya tidak tumpah

"lelet lama amat sihh, haus nihh" goda Blue pada adeknya itu

"sabar bentar napa"

"dihh dihhh sok anggun aja loh let, ngeletakin satu-satu pake letakin tangan di dada lagi, kagak real loh"

"apaan sih bang Blue sewott aja kerjaannya, Jingga kan mau sopan sama ayah, sama bang Ed yang ganteng"

Syakira tertawa melihat kelakuan dua orang yang sangat tidak bisa akrab ini.

"ya udah Ed kita tukaran adek aja, kayanya gue sama Jingga udah nggak cocok, sekarang Syakira bener-bener harus menyelamatkan gue dari si caper lelet ini" cerocos Blue yang tidak ketulungan

"Bun, tolong Bun ini diurus dua orang nih" ucap Bram pada istrinya

"Blue Jingga" ucap bunda menginstruksikan kedua orang ini untuk berhenti sejenak

"abang sih"

"enak aja"

"udah-udah, sekarang ayok bahas Syakira aja, nanti Syakira udah bisa masuk sekolah umum atau enggak" ucap Edward mengalihkan topik

"nahhh iya, nanti Syakira sekolah sama Jingga aja yah, nanti Syakira bakal Jingga jagain Syakira. Jingga juga punya 3 teman cowok lainnya yang bakal jagain Syakira"

"Jingga temanan sama cowok semua?" tanya Syakira

"iya, Sya jangan khawatir mereka itu nurut sama perintah gue kok"

"dihh sok jadi bos lo"

"emang iya, sirik aja"

"ekhem" Bram melerai sebelum nanti akan panjang percekcokan mereka

"hehehehe"

"ayah nda keberatan, ayah tergantung sama Syakira. Apa Syakira sudah mampu mengenal dunia luar nak?" tanya Bram pada anaknya

"Syakira rasa Syakira sudah harus membuka diri dengan dunia luar ayah" jawab Syakira dengan sangat tenang

"iya yah, Ed rasa Syakira juga harus melawan rasa kegelisahannya selama ini dengan orang asing"

"bunda gimana?"

"bunda setuju, tapi Syakira kalau ada apa-apa cerita ya sayang, bunda nda mau Syakira menyimpan apa-apa sendiri"

"iya bunda"

"oke Syakira nanti akan sekolah dengan Jingga" ucap Bram

"yey" Jingga sangat bergembira lalu memeluk Syakira dengan sangat erat

makin gereget nggak sama ceritanya?

ikutin terus ya, bantu vote dan komen ya

love you all🤍🤍🤍

Let's Get Married Under The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang