Part 28

10 0 0
                                    

Hallo gues, Happy Reading🤍🤍

Gabriella mengeringkan rambutnya dengan handuk, memakai kaos putih oversize dan celana yang hampir tak keliatan karna bajunya yang benar-benar besar. Ia membuka hanphonenya, tak ada satu notifpun dari seseorang yang spesial, hanya pesan dari rekan kerjanya, dan itu semua hanya membahas bisnis mereka. Ella sungguh jenuh dengan ini semua.

"huff, apa tak ada pembahasan lain?" ucap Ella sambil membaringkan tubuhnya di kasur dan membiarkan handphonenya tergeletak di telapak tangannya yang terbuka.

Ia memandangi langit-langit kamarnya, menjelajah jauhnya perjalanan yang dia lalui dimasa lalu.

"bukankah aku hebat, bisa sampai detik ini?" kata Ella cukup lirih dan satu tetes air matanya jatuh

Gabriella menyeka air matanya, ia membiarkan rambutnya berantakan belum disisir dan mulai menuruni tangga untuk mengambil segelas susu. Ia rasa dengan meminum sedikit susu panas itu akan membangkitkan energinya.

"ceklek" bunyi pintu terbuka, terlihat disana dadynya sudah pulang

"Gabriella, Dady pulang" ucap Vino sambil mencari-cari keberadaan anaknya

Ella yang melihat itu terlukis senyum dibibirnya, ia segera berlari dan memeluk dadynya yang sangat sudah lama tidak ia temui.

"Ella sangat rindu Dady" ucap Ella dan mencium pipi dadynya itu

"Wahhh, Dady juga sangat merindukanmu tuan putri" ucap Vino sambil mengusap rambut Ella yang berantakan

"apa begitu parah masalah yang kamu hadapi sayang, hingga tak dapat membendungnya?" tanya Vino dengan sangat hati-hati karna takut menyinggung perasaan putrinya

"kali ini aku butuh Dady" ucap Ella sambil memeluk Dadynya dan menangis

Melihat putrinya yang seperti ini membuat hati Vino seperti dihantam, sakit tak terbendung

"apa yang harus Dady lakukan agar putri kecilku tidak menangis lagi ha?" tanya Vino dengan memegangi kedua pundak dan melihat disana air mata Ella yang membasuh kedua pipinya

Mereka mencari tempat untuk mulai bercerita, ruang kerja Dady adalah tempat yang mereka pilih. Gabriella mulai menceritakan semuanya, terlihat disana Vino yang betul-betul mendengarkan cerita anaknya itu.

"Ella mau dady bantu Ella" ucap Ella

"oke sayang, akan Dady atur, sekarang kamu pergi tidur ya, semua akan baik-baik saja. Dady akan mengurus semua ini" ucap Vino dengan serius

"oke dad, thanks love you"

"love you to my son"

:):):)

"Huaaaa seneng bangettt, ayok bang nanti ketinggalan bawa koper gue ya bang" ucap Jingga yang sudah tidak sabar untuk pergi berlibur dengan semua keluarganya ditambah keluarga Syakira

"mampus deh gue, nyesel gue minta maaf sama nih bocah, nyusahin banget sih" batin Blue yang terpaksa menuruti kemauan adeknya karna sudah menjahili adeknya kemaren

"momy dady udah siap belum?" teriak Jingga dari bawah

"aduh semangat banget sih sayang, iya iya ini udah mau siap" ucap Momy yang menyahuti teriakan Jingga dari lantai atas

"sini Blue bantu mom" Blue pergi keatas untuk membantu momynya yang kesulitan membawa koper turun

"anak momy baik banget, muahh" ucap Maya sambil memberi ciuman pada anaknya

Blue menghadapkan wajah songongnya pada Jingga, ia menggoda adeknya karna sudah dipuji momynya

"idihhhh cari muka banget sih" ucap Jingga sinis dan langsung memalingkan mukanya

Let's Get Married Under The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang