5. Razia Sepatu

1.5K 75 10
                                    

Semua orang berhamburan bubar keluar dari dalam barisan saat upacara bendera telah selesai, kecuali sekelompok orang-orang yang sudah di seleksi oleh para guru untuk tetap berada di tengah lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang berhamburan bubar keluar dari dalam barisan saat upacara bendera telah selesai, kecuali sekelompok orang-orang yang sudah di seleksi oleh para guru untuk tetap berada di tengah lapangan.

Di bawah trik matahari yang kian memanas, di saksikan seluruh angkatan yang dengan santainya duduk di atas tribun, di bangku, ada juga yang duduk di gazebo sambil merekam orang-orang yang berdiri berjajar di lapangan, hal itu membuat tontonan hiburan mereka sendiri karena bebas dari jam pertama kegiatan pembelajaran.

"Tolong anak-anak ibu semuanya yang tidak sedang di setrap untuk kembali masuk ke dalam kelas!"
teriak seorang guru menggunakan mikrofon yang masih berdiri di atas podium kepada Semua murid yang ingin menonton, membuat mereka semua sebal dan menurut masuk kedalam kelas.

"Huuuuuu!!!" teriak para murid serentak karena kesal tidak bisa menonton orang-orang yang akan dihukum.

Setelah semua orang bubar berhamburan masuk kedalam kelas masing-masing, kini sekumpulan anak osis yang paling sangar menatap orang yang sedang di setrap, 21 di antaranya laki-laki dan 1 perempuan. Perempuan itu tak lain adalah Nada yang sibuk mengunyah permen karetnya.

Semua orang ditanya satu-satu tentang kesalahan dan alasan mereka, kini Nada yang mendapat giliran ditanya oleh seorang anak osis berbadan tinggi itu. Sambil melirik Nada dari atas sampai bawah dengan perasaan kaget.

"Astagfirullah... Kamu yang namanya Nada, kan?" tanya anak osis itu yang bernama Damar dengan postur tinggi dan berkaca mata.

"Iya, bener," jawab Nada santai membuat Damar sedikit kesal.

"Kamu sudah tau apa kesalahan kamu sekarang?" tanya Damar membuat Nada menggeleng.

"Gak tau."

Tiba-tiba seseorang yang kebetulan mendengar ucapan Nada dan Damar langsung muncul dari belakang. Orang itu tak lain adalah Kamel.

"Kenapa bisa gak tau?!" tanya Kamel itu dengan ngegas.

Yaelah... Kenapa onta gurun lagi sih?!

Nada hanya diam sambil menatap ke samping ke arah sekumpulan anak osis yang sedang  melihatnya termasuk Gema yang sedang duduk di kursi kayu sambil menatapnya dengan tatapan mengejek. "Mampus!" teriak Gema.

Nada melotot dengan memberi kode lewat mulutnya tanpa bersuara.
'Apa lo?!'

"Heh, Nada! Saya ada di sini, bukan di sana! Liat saya!" tegur Kamel sedikit membentak membuat Nada menatapnya kembali.

"Rambut udah di cat, gak pake topi, gak pake dasi, makan permen saat upacara, baju di keluarin terus bawahnya di gunting, pakai sepatu putih. Jawab apa alasan kamu pakai semua itu?"

"Karena--

"Paham kok, pasti karena di sekolah mau gaya-gayaan, iya?"

"Bukan gitu--

Battle With Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang