Disaat hari minggu semua orang akan liburan, bahkan punya kesempatan untuk rebahan di rumah. Berbeda dengan Nada yang sudah ke sekolah pagi-pagi untuk ikut ekskul basket karena kebetulan sedang ada jadwalnya.
Nada bersama dengan teman-temannya yang sesama anak basket sedang duduk-duduk di pinggir lapangan setelah melakukan pemanasan. Mereka semua pun berbincang-bincang sambil melepas tawa. Bersyukurlah Nada sedari awal di ekskul basket tidak ada yang membencinya. Semuanya berteman baik, itulah yang membuat Nada betah berada di ekskul basket.
"Ya Allah, jadwal nih ekskul jadi seminggu 2 kali, padahal ini hari minggu lho, gua enakan rebahan sambil nonton tv," keluh seorang cewek yang bernama Risa kepada Nada.
"Ya bagus dong, males tau dirumah, nanti lo nya gak dapetduit jajan," balas Nada sambil terkekeh.
"Bilang aja mau ngebucin," cetuk teman Nada yang lain yang bernama Dira.
"Dih, bucin sama saha?" tanya Nada dengan menyolot.
"Tuh, kak Gema, dia kan ada ekskul paskib," tunjuk Dira ke arah lapangan futsal.
Di lapangan futsal, ada Gema dan rombongan orang-orang yang berbaju atasan kaos hitam dan celana training dengan berpostur tubuh tinggi-tinggi sedang latihan pemanasan dipimpin oleh Gema yang berteriak-teriak.
Nada sangat kaget mengetahui Gema adalah anak paskibra, dan jadwal ekskul mereka bertabrakan. Nada pun terdiam melamun memperhatikan Gema yang sedang latihan push up di barisan paling depan seolah memimpin yang lain.
Kenapa ketemu terus sih? Dimana-mana Gema, Gema, Gema dan Gema.
"Ekhem!" tegur Risa iseng membuat Nada yang sadar langsung menoleh menatap Risa dan Dira secara bergantian.
"Enak ya, ada doi, saling nyemangatin," ucap Risa membuat Nada menggeleng cepat.
"Dia bukan doi gua njir. Gua gak ada hubungan apa-apa sama dia. Hanya sebatas adik kelas dan kakak kelas yang saling slek-slekan," bantah Nada berusaha memberi penjelasan.
"Ya Allah, Nad. Jangan malu ngapa buat ngaku, kita gak bakal minta pajak jadian juga kok," ujar Dira dan diangguki Risa.
Nada benar-benar pusing dengan kedua temannya yang susah dibilangin. Kemudian Nada pun berdiri sambil menepuk kedua tangannya.
Prok... Prok....
"Udah ah yok, latihan- latihan. Tuh, di panggil kak Joy!"
Seluruh anak-anak ekskul basket mulai latihan di lapangan sambil berlarian kesana-kemari dengan sorakan teriakan yang meriah karena mereka semua terlalu semangat mengoper bola dari teman dan dimasukkan ke dalam ring.
Begitu pun anak paskibra, mereka mulai latihan baris-berbaris. Gema pun membimbing adik-adik kelas yang masih baru.
Tak lama kemudian, anak-anak ekskul paskibra beristirahat di tengah lapangan untuk makan siang bersama dengan wadah bekal yang masing-masing mereka bawa dari rumah. Dari cara makan saja sudah seperti ingin latihan militer, semuanya di pantau oleh senior yang sibuk berkeliling, makan pun harus cepat dan dikasih waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle With Senior (END)
Acak"Dari 999 siswa-siswi di sekolah ini, cuman kamu yang paling berani dengan saya." Disaat semua orang hormat dan takut dengan senior, apalagi tergila-gila dengan ketampanan seorang ketua osis. Berbeda dengan seorang adik kelas baru yang bernama Nada...