Semua orang tampak fokus mengerjakan soal ulangan harian, membuat keadaan kelas menjadi hening tanpa kebisingan. Hanya ada suara kipas angin rusak dan lembaran buku tulis milik orang-orang. Sedangkan Nada, sedari tadi terus melamun karena tidak mengerti dengan soal-soal ulangan harian walau hanya cuman satu soal tetapi beranak banyak.Sebutkan.
Dan jelaskan.
Serta berikan 10 contoh.
Dan faktor-faktor penyebab apa saja.
Hingga cara mengatasinya.
Serta apa tanggapanmu tentang hal itu.
Nada seolah ingin menangis dan mengantuk saat membaca soal satu nomor tapi beranak. Kemudian Nada menutup bukunya sambil menoleh ke Tomi yang sangat terlihat sedang fokus mengerjakan.
"Hust! Tom... Bagi sih," bisik Nada meminta jawaban ke Tomi sambil mencuri pandang ke guru yang ada di depan agar tidak ketahuan.
Tomi kemudian menoleh menatap Nada dengan kesal. "Gak tau, gua belum njir, baru nulis soal doang."
"Bacot lo, kalo udah kenapa pake kotak pensil segala jadi pembates? biar gua gak bisa liat'kan!" tuduh Nada yang menebak.
"Dih...mana ada, ngaco ah lo!" bantah Tomi kemudian lanjut menulis sambil tiduran di atas meja, membelakangi Nada.
"Yaudah mangkanya awasin kotak pensil lo, gua mau liat," desak Nada sedikit membentak.
"NADA!" teriak seorang guru yang di depan saat melihat Nada sedang ribut sendiri.
"Kamu sudah selesai?" tanya bu Emi.
Nada menggeleng pelan sambil menyengir.
"Belum, bu.""Kalo belum kenapa ribut banget, coba lah saya liat dulu kamu baru nulis sampai mana," ucap bu Emi. kemudian bu Emi berjalan menghampiri meja Nada membuat Nada langsung ketakutan.
Saat guru itu berada di samping Nada, Nada langsung menutup buku tulisnya dengan kedua tangannya dengan erat. Hal itu membuat bu Emi yang kesal langsung menarik paksa buku Nada. "Awas tangannya!"
Seketika bu Emi langsung melotot kaget saat melihat buku Nada kosong tak ada tulisan pena satu pun di atas buku. "Astagfirullah... MasyaAllah... Subhanallah... Laillahaillallah... AllahuAkbar... Yasin... Alfatihah," ucap guru itu bertubi-tubi membuat seiisi kelas melongo menoleh ke belakang.
Sedangkan Nada berdecak sebal karena aksinya ketahuan tak mengerjakan tugas ulangan satu pun. Apalagi ia menjadi pusat perhatian satu kelas.
"NADAA! KENAPA KAMU GAK NULIS SATUPUN BAIK SOAL ATAUPUN JAWABAN, HAH?!" bentak bu Emi emosi karena ia merasa tidak dihargai.
Sedangkan Nada menunduk sambil ketakutan. "Bingung bu, gak paham."
"Gak paham apa males? Cuman satu soal aja kok gak bisa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle With Senior (END)
De Todo"Dari 999 siswa-siswi di sekolah ini, cuman kamu yang paling berani dengan saya." Disaat semua orang hormat dan takut dengan senior, apalagi tergila-gila dengan ketampanan seorang ketua osis. Berbeda dengan seorang adik kelas baru yang bernama Nada...