Keesokan harinya, tepat saat jam istirahat dimulai, Nada sedang duduk sendirian di pojokan kelas. Suasana kelas sangat sepi tak ada orang satupun, sebab semua orang sedang mengisi perut mereka yang kosong untuk pergi ke kantin.Nada sibuk bermain game di handphone miliknya, matanya terfokus ke layar dan jari jempolnya gesit bergerak kesana kemari.
"Ahgggg!!" Nada tiba-tiba mengamuk sendiri sambil memukul handphonenya.
"Ash! Kok mati sih!"
Tiba-tiba dari pintu kelas, ada Tomi yang datang masuk menghampiri.
"Nad?" Tomi menganga lebar melihat Nada sedang mencakar rambutnya sendiri seperti orang gila.
"Gila, Nada!" panik Tomi langsung berlari menghampiri Nada yang terlihat sangat setres.
Tomi langsung mengambil kedua Nada. "Udah lagi, woy!" bentak Tomi menyadarkan Nada.
Nada pun menoleh menatap Tomi dengan tajam. "Gara-gara lo!"
"Aii? Buset Nadaa, kok nyalain gua?" tanya Tomi tidak terima.
"Iya semuanya gara-gara lo!"
"Kok... Coba, apa salah gua, Nad?" tanya Tomi dengan menantang sambil berkacak pinggang dan menaikkan dagunya.
Nada pun menoleh menatap Tomi dengan perasaan kesal. Kemudian mengepalkan tangannya di depan wajah Tomi seolah merasa gregetan.
"Dah, ah, pusing!" akhirnya Nada menyerah.
"GILA LO. LAGI PMS LO YA?!" teriak Tomi tak terima.
"Gua kalah main ML, Tom."
"Jangan dibawa stres Napa. Nih, gua ada es---
Nada pun langsung merampas kedua es krim yang berada di tangga Tomi dengan mata berbinar.
Tomi yang tak terima langsung berusaha merampas es krim miliknya, tetapi kalah dengan Nada yang terlalu gesit.
"Lo beli buat gua'kan Tom?" tanya Nada memastikan.
"Iya. Tapi satu-satu dong, masa iya lo mau dua, entar gua makan apa?" tanya Tomi kesal dan kembali berusaha mengambil es krim miliknya.
"Tinggal beli lagi, Tom. Duit jajan lo'kan banyak."
"Bukan gitu masalahnya, Nadaa. Gua mager mau ke kantin lagi, entar sampe sana takutnya habis lagi kayak kemaren."
Nada pun langsung berdiri di atas bangkunya dan sekarang sudah melangkah berdiri di atas mejanya. Kemudian Nada pun ingin menginjak meja yang ada di seberangnya.
"STOP! JANGAN NGINJEK MEJA DI DEPAN LO, DI LOKERNYA ADA AL-QUR'AN!" cegah Tomi membentak.
Nada pun yang hampir saja menginjak langsung cepat-cepat turun dan berlari menuju keluar kelas untuk menghindar dari Tomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle With Senior (END)
Random"Dari 999 siswa-siswi di sekolah ini, cuman kamu yang paling berani dengan saya." Disaat semua orang hormat dan takut dengan senior, apalagi tergila-gila dengan ketampanan seorang ketua osis. Berbeda dengan seorang adik kelas baru yang bernama Nada...