21. Interview Dadakan

705 31 7
                                    

Tomi bersendawa kencang disusul dengan membuang angin kentut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tomi bersendawa kencang disusul dengan membuang angin kentut. membuat Nada yang mendengar langsung ingin muntah. "Tomi! Lo gak ada adab banget, ya!" bentak Nada sambil berhenti mengambil nasi yang masih tersisa di kertas bungkusan nasi padang itu.

"Gak usah jaim-jaim'an. Kita semua memang dasarnya gak punya adab, buktinya, hak anak osis aja kita makan," jawab Tomi sambil menunjuk ke nasi bungkus tersebut.

Kemudian Geby pun berdiri kabur dan berjalan ke arah washtafel. Hal itu membuat Nada menatap tajam ke Tomi. "Baru hari pertama, lo barusan buat si Geby jadi ilfeel!"

Tomi pun sadar membuat Tomi langsung cengengesan. "Geby," panggil Tomi membuat Geby yang kebetulan selesai mencuci tangan langsung menghampiri Tomi dan Nada.

"Kenapa?"

"Maafin gua tadi, ya, hehehe, memang udah kebiasaan sih," ucap Tomi cengengesan merasa tidak enak sekaligus malu.

"Santai aja," jawab Geby terkekeh kemudian ia kembali duduk dekat mereka.

"Udah selesai semua kan makannya?" tanya Tomi sambil menunjuk Nada dan Geby, membuat keduanya mengangguk cepat.

"Iya lah, gak nafsu makan lagi gua!" kesal Nada membuat Tomi menyengir sambil meremukkan nasi bungkus itu dan melemparnya ke tong sampah yang lumayan jauh.

Nada pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tomi. "Ini mau ke kelas apa gimana?"

"Gak usah lah, ngapain di kelas," jawab Geby sambil menyender di tembok sambil selonjoran kaki.

Nada dan Tomi tersenyum saat mereka saling menatap. Mereka mengerti dengan sikap Geby yang berubah semenjak berteman dengan mereka.

"Geb, lo ikut osis?" tanya Tomi yang masih saja membahas hal itu.

"Pengen banget... Cuman takut kalo ketahuan ngambil formulirnya," keluh Geby.

"Kenapa harus takut?" tanya Tomi heran.

"Ya kan, ada abang aku, Tom. Abang aku gak suka kalo aku ikut osis," jawab Geby membuat Tomi merasa kasihan. Sayang sekali rasanya, padahal sudah ada semangat.

"Diem-diem aja lo daftarnya," ujar Tomi berpendapat.

"Tetap aja bakal ketahuan Tom," jawab Geby sambil tertawa pelan.

Tomi pun tampak berfikir sambil melihat ke sekeliling. Matanya berhenti tepat saat menatap Nada yang sedang mencuci tangan.

"Nada, sini dulu!" panggil Tomi membuat Nada menghampiri mereka.

"Kenapa?" tanya Nada sambil mencipratkan kedua tangannya sehabis mencuci tangan.

Tomi pun melirik ke Geby seolah meminta izin membuat Geby hanya mengangguk pelan.

"Nanti lo minta sama kak Gema formulir osis sih, di deket mading tadi udah habis. Kasian si Geby kan mau daftar, cuman jangan bilang kalo Geby yang pengen daftar, bilang aja lo yang pengen daftar," jelas Tomi meminta.

Battle With Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang