25. Saskia

793 32 0
                                    

Mereka bertiga sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV. Tomi dan Geby tak henti-hentinya tertawa saat menonton acara kartun yang ada di Tv. Sedangkan Nada, ia tak tertarik dengan tayangan apapun yang ada di tv itu, seolah-olah semuanya hanyalah garing.

"Hahahaha," tawa Tomi dan Geby pecah saat melihat adegan film kartun yang lucu.

"Hoy!" gertak Tomi membuyarkan lamunan Nada yang sedang memainkan ujung rambutnya.

Nada pun yang kesal langsung menyender di sofa, dan mengambil bantal kecil sambil memeluknya.

"Nada, kenapa?" tanya Geby keheranan melihat ada yang aneh dari Nada.

"Au, ah. Pusing," keluh Nada yang sepertinya sangat bad mood.

Tomi pun kini paham dengan keanehan Nada, wajar saja kalau Tomi lebih dulu paham, karena Tomi dan Nada sudah lama bersahabat.

"Oh, gua tau. Pasti karena gak ada abang lo dimari, Geb. Mangkanya si Nada dari tadi merenggut bete mulu," tebak Tomi ke Geby. Geby hanya memanggut-manggut setuju.

"Iya. Biasanya ya, Tom. Kalo di ruang TV kayak gini tuh, yang paling heboh tuh Nada sama bang Gema. Teriak-teriak heboh karena nonton moto gp," jelas Geby mengadu ke Tomi. "Sedangkan aku di cuekin, ck."

"Owalahhh, yaudah deh, daripada ngegalau karena ditinggal doi, lebih baik kerjain tugas KWU kita, Nad," ujar Tomi memberi pendapat.

Nada pun seketika kembali bersemangat. "Ayok lah, daripada gak ngapa-ngapain."

"Aku boleh bantu gak?" tanya Geby dan diangguki Nada dan Tomi kompak.

"Boleh, tapi kita butuh kardus banyak. Lo ada gak?" tanya Nada ke Geby.

"Ada banyak banget. Di gudang tapi. pada mau ambilin kesana gak?" tunjuk Geby ke sebuah pintu yang ada di ujung ruangan.

"Kuyyy, ayok!" semangat Tomi sambil berjalan menghampiri pintu tersebut.

Nada dan Geby pun ikut berlari menyusul Tomi yang paling bersemangat. Pintu pun terbuka. Ruangannya memang terlihat sangat luas, tetapi, banyak barang-barang bertumpukan yang disusun serapih mungkin.

"Penuh amat, dimana kardusnya, Geb?" tanya Tomi sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Itu, disana," tunjuk Geby ke sebelah kirinya.

Tomi dan Geby pun langsung berjalan mendekat ke arah samping kiri mereka. Kemudian mereka mangambil sebuah kardus yang terlipat dengan ukuran besar. "Segini cukup gak?" tanya Geby ke Tomi.

"Cukup buat gua doang, buat Nada gak cukup."

"Waduh. Tapi perasaan kemana aja ya, kardus-kardusnya? Perasaan banyak lho nyimpen kardus," gumam Geby sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan gudang.

"Oh Ya, itu ada di ujung sana, baru inget aku," ucap Geby sambil menunjuk ke arah pojokan ruangan.

Nada pun yang nganggur langsung melihat ke arah pojokan ruangan. "Yaudah biar gua aja yang cari kesana, kalian tunggu aja di luar," usir Nada.

"Oke deh, Tomi bantu bawain ya, hehehe," pinta Geby cengengesan.

Tomi langsung memasang gerakan hormat. "Tanpa diminta pasti gua angkat kardus ini, sekalipun harus melewati luasnya samudera dan melewati tingginya puncak gunung," ucap Tomi lebay.

"Hahahaha lebay!" tawa Nada yang sudah berdiri di ujung ruangan.

"Ada-ada aja kamu, Tom. Udah ah, yuk!" ajak Geby langsung menarik tangan Tomi. "Nada, ambil aja sebanyak yang kamu mau," teriak Geby ke Nada.

Battle With Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang