23. Sok Tegar

703 31 1
                                    


"Kepo."

"Dih, siapa sih? Gak bakal gua beberin, kok," desak Nada memancing.

Entah perasaan apa yang Nada rasakan. Tapi, setelah mendengar kata 'adik kelas' membuat Nada terlanjur senang duluan.

"Emang kalo saya kasih tau, kamu bakal ngapain?"

"Ya... Gua comblangin lah, gua bujuk dia biar tertarik sama lo dan kalian bisa jadian," jawab Nada antusias.

Gema tertawa mendengar jawaban dari Nada. "Aneh-aneh aja kamu, Nad. Sok banget mau comblangin saya sama orang itu. Kamu sendiri aja jomblo."

Dari ucapan Gema membuat Nada sedikit berfikir. Kira-kira orang yang dimaksud adalah dia atau orang lain?

"Yaudah deh, kasih tau aja orangnya gimana."

"Baik banget anaknya. Gak kayak kamu," ketus Gema menjawab.

Seketika senyuman Nada yang tadinya mengembang langsung sirna. Pupus sudah harapannya mendapatkan Gema seutuhnya jika Gema saja sudah naksir seseorang.

"I-iya sih, mana mungkin sikapnya kayak gua," jawab Nada berusaha tegar.

"Iya sih, jauh bangetttt."

"Waduh, mana pake banget lagi, hahaha," tawa Nada garing.

"Inisialnya?"

"Kepo."

"Dih... Yaudah deh, gua tanya Geby aja."

"Percuma, cuman saya doang tau saya suka sama cewek itu. Emang kenapa sih, kepo banget?" tanya Gema kesal.

"Penasaran sama mukanya," jawab Nada cepat yang sepertinya sudah terlanjur kesal. Ingin sekali rasanya Nada bertemu dengan orangnya langsung, sambil berteriak.

Kak Gema suka sama lo!

Tapi gua suka sama kak Gema!

Lo mengalah untuk mundur bisa?

Gua pengen ada di posisi lo, biar bisa ada di hati kak Gema!

Nada berteriak di dalam hatinya seolah sudah menyiapkan kata-kata isi hatinya jika bertemu dengan orang itu. Tiba-tiba Nada menggeleng cepat seolah sadar.

"Antagonis banget," ceplos Nada tanpa sadar.

"Hah? Apanya yang Antagonis banget?" tanya Gema kebingungan.

"E-eh itu... Kepikiran tadi malem nonton film, ada karakter ceweknya Antagonis," elak Nada berbohong.

Gema pun mengangguk-anggukkan kepalanya seolah tertarik. "Apa yang membuat si ceweknya Antagonis?"

Nada pun tampak berusaha berfikir.
"Karena dia gak rela cowok yang dia sayang malah naksir cewek lain," jawab Nada begitu saja seolah karakter cewek Antagonis itu adalah dirinya.

"Wah, parah tuh. Tapi wajar sih, semua orang bisa jadi jahat karena cinta. Padahal cinta itu gak harus memiliki."

Nada terdiam merasa tertohok dengan ucapan Gema barusan. Membuat Nada sadar.

Nada kemudian melihat ke arah luar jendela mobil. "Ternyata cinta bertepuk sebelah tangan itu gak enak ya?"

"Iya, kata siapa enak," jawab Gema setuju.

"Selain baik banget, apa sih yang ada di diri cewek itu sampe lo baper banget?" tanya Nada penasaran. Tetapi, pandangannya masih ke arah luar jendela.

"Dia pernah nolong saya waktu itu disaat semua orang menjauhi saya," ucap Gema bercerita sambil tersenyum seolah mengingat orang itu.

Battle With Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang