30. Turun Tahta

679 27 0
                                    

Semua orang tengah berkumpul di lapangan, menyaksikan segelintir anak-anak OSIS dan para calon OSIS yang baru diterima. Tepat di tengah lapangan, banyak dari para calon OSIS yang sebentar lagi akan di lantik sedang membacakan janji OSIS. Terdengar sangat serius saat Kamel sedang membacakan nama-nama peserta OSIS yang baru saja di terima dengan divisi nya.

Penyerahan jabatan untuk ketus OSIS baru pun di lakukan. Banyak dari anak perempuan yang merasa sedih saat Gema sudah tidak menjabat sebagai ketus OSIS lagi. Namun, kesedihan itu tidak berlangsung lama, karena ketua OSIS baru pun juga memiliki wajah yang tak kalah tampan.

Begini lah sistemnya, saat minggu kemarin sedang mengadakan voting untuk ketua OSIS baru, rata-rata anak perempuan memilih Morgan, karena ketampanannya. Sehingga menggunakan jasa debat, visi-misi sepertinya percuma.

"Sekbid 9, seksi pembinaan teknologi, informasi dan komunikasi, atas nama Tomi Ramajaya."

Tomi pun dengan percaya diri maju saat namanya dan teman-teman satu Divisi di panggil ke depan. Dari jauh sudah ada Geby yang menyoraki mendapat sahutan godaan dari kawan-kawannya.

Sebenernya Tomi masih tidak menyangka kalau ia diterima di OSIS. Karena pada saat interview, ia sempat-sempatnya di bully keliling lapangan karena telat datang, pakai sendal bukan sepatu, dan di cap anak paling tidak sopan.

Setelah acara pelantikan, kini semua orang sudah bubar, kecuali anak-anak OSIS yang tengah berkumpul untuk mengadakan acara foto bersama.

"Ya... Setidaknya walau bang Gema udah gak lagi jadi ketos, setidaknya ada Tomi yang jadi anak OSIS," ucap Geby membuat Nada tersentak kaget.

"Eh... Ngagetin aja lo! Sejak kapan lo  disini?" tanya Nada kaget sambil mengelus dadanya dengan sabar.

Geby terkekeh pelan. Nada sendiri bingung dengan Geby yang hobi sekali tertawa padahal tidak ada yang ngelawak. "Dari tadi. Lagian kamu tuh juga kebanyakan melamun liatin abang aku," ejek Geby. Nada menyengir lebar. Ketahuan sudah selama ini gerak-geriknya ia perhatikan.

Tak lama kemudian, anak-anak OSIS pun masuk ke dalam aula untuk merayakan penyambutan peserta baru dengan pesta kecil-kecilan mereka. Banyak orang-orang yang berjalan melewati aula karena kepo melihat keseruan anak OSIS di dalam aula yang sudah di dekorasi.

"Kayaknya seru ya, di aula sana," ucap Nada yang melihat aula itu dari tempat ia berdiri. Di pinggir lapangan tepatnya.

"Ho'oh, iri aku, Nad," jawab Geby sambil cemberut.

⭐⭐⭐

Kebetulan sedang jam kosong. Nada dan Geby sedang duduk di gazebo berdua sambil makan mie ayam. Mereka saling bertukar cerita banyak, sambil tertawa tentang hal seru dan sedih di hidup mereka. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka berdua.

"Halo... Pada ngerumpiin apa nih?" tanya Tomi membuat Nada dan Geby yang kaget langsung menoleh.

"Eh, udah selesai ya, acara di aula?" tanya Nada dan Tomi pun menggeleng.

"Belum. Cuman di depan aula sana rame tuh, pada minta foto," jawab Tomi sambil menatap aula yang ada di seberang. Hal itu membuat Nada dan Geby menoleh ke belakang, ternyata memang benar. Banyak sekali segelintir cewek yang sudah membawa handphone mereka masing-masing untuk berfoto dengan anak OSIS yang terbilang ganteng.

Nada dan Geby menggelengkan kepalanya heran. Kemudian Geby menoleh menatap Tomi.

"Selamat ya, Tom," ujar Geby sambil tersenyum hal itu membuat Tomi senang.

Battle With Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang