Smiling Flower - VI

1.9K 169 7
                                    

Kedua kaki Wonwoo melangkah menjauhi mobil Rowoon yang masih berhenti di pinggir jalan untuk menurunkannya. Wonwoo benar-benar keluar dari perusahaan suaminya. Ia juga sudah mengajukan lamaran pekerjaan di beberapa situs online. Kini kedua langkah kakinya ia bawa memasuki area pemakaman tempat di mana kedua orang tuanya di makamkan.

Ia terus melangkah melewati makam orang lain hingga ia berhenti di depan makam kedua orang tuanya. Wonwoo berjongkok ia menyiram kedua makam yang ada di depannya. Wonwoo bersimpuh duduk di rerumputan hijau tersebut. "Ayah, ibu maaf aku sudah lama tidak mengunjungi kalian." Wonwoo mulai bermonolog. "Ada banyak hal yang terjadi selama beberapa bulan ini, aku sudah menikah, dengan pria yang dulunya begitu aku cintai. Maaf aku tidak memberitahu kalian terlebih dahulu."

Wonwoo menunduk, seperti biasanya, ia akan selalu menangis jika mengunjungi makam kedua orang tuanya. "Aku tidak tahu apa yang aku lakukan benar atau salah, tapi ini sungguh menyakitkan, aku benar-benar tidak bisa menerimanya, aku akan balas dendam, ayah, ibu, pada suamiku sendiri dan juga seorang pria bernama Mingyu." Ia menghapus air matanya dengan kasar. "Aku tidak pernah merasa sesakit ini.. Dan aku harap ayah dan ibu tidak akan marah padaku."

Wonwoo menatap kedua batu nisan yang ada di depannya, ia mencoba untuk menghentikan tangisannya sebelum akhirnya ia bangkit, berpamitan dengan kedua orang tuanya lalu pergi dari pemakaman tersebut. Wonwoo menyusuri jalanan trotoar sembari menunggu taksi kosong yang lewat, ia menghela napasnya, kali ini, ia benar-benar sudah menjadi pengangguran.

Langkahnya terhenti saat ia mendengar suara klakson mobil, ia menoleh dan melihat mobil putih milik Mingyu yang berhenti di pinggir jalan. Mingyu menurunkan kaca mobilnya. "Masuklah." Ucapnya dan Wonwoo menggeleng. "Masuk atau aku paksa." Tegasnya dan ia menatap Wonwoo dengan wajah datar.

Wonwoo menatap Mingyu sebentar lalu ia membuka pintu mobil Mingyu dan masuk, Mingyu segera melajukan mobilnya. "Kenapa kau bisa di sini?" Tanya Wonwoo.

Mingyu tak menoleh sedikit pun, ia masih fokus dengan jalanan. "Apa ada larangan untuk mendatangi tempat itu? Tidak hanya kedua orang tuamu yang dimakamkan di sana Wonwoo, semua orang yang terjebak kebakaran di gudang itu dikuburkan di sana." Balas Mingyu dengan sarkastik.

Wonwoo menatap Mingyu tidak suka. "Sudah aku bilang bukan aku yang melakukannya, aku yakin putung rokok itu sudah mati." Jelas Wonwoo, ia menatap keluar jendela.

Mingyu menghela napasnya panjang. "Kau tahu.. Sedari kecil aku tidak pernah diurus oleh ibu kandungku, aku tidak pernah merasakan kasih sayang langsung darinya, ia meninggalkanku dan ayah dan ketika aku baru saja bertemu dengannya, beberapa hari kemudian ia meninggal." Mingyu memperlambat laju mobilnya. "Aku bahkan tidak merasakan apapun saat ibuku meninggal."

Wonwoo langsung menoleh dan menatap Mingyu. "Lalu kenapa kau menyalahkanku? Kenapa kau mengungkit kejadian itu lagi?" Tanyanya dengan kesal.

Mingyu terkekeh, ia menghentikan mobilnya dipinggir jalanan yang cukup sepi, di sampingnya ada tebing tinggi dengan bawahnya adalah laut. Ia menoleh dan menatap Wonwoo. "Aku hanya mengingatkanmu, aku tidak pernah berniat untuk melaporkanmu." Balasnya, ia melepas sabuk pengamannya. "Aku juga memiliki banyak kesalahan Wonwoo, banyak hal yang aku lakukan demi mendapatkan apa yang aku mau."

Kedua mata Wonwoo menatap Mingyu dengan bingung, ia melihat perubahan wajah Mingyu yang menjadi sedih. "Kenapa kau bisa bilang kau mengenalku?" Tanyanya dengan lirih.

Mingyu tersenyum dan menunduk. "Aku tertarik padamu sejak aku melihatmu di gudang hari itu, aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu lagi, tapi aku begitu terkejut saat aku tahu ternyata.." Ia menoleh dan menatap Wonwoo. "Kau adalah kekasih adikku sendiri dan sekarang kau adalah suaminya." Ia tersenyum simpul, tangannya terulur mengusap wajah Wonwoo yang mengerjap. "Kau tidak berubah sama sekali." Lirihnya.

Smiling FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang