Wonwoo berdiri di balkon kamar Mingyu, ia tengah menunggu Mingyu yang sedang membersihkan diri. Ia menatap ke arah hutan-hutan di belakang mansion tersebut, Wonwoo tidak pernah tahu bahwa pemandangannya akan seindah itu.
Ia menoleh saat mendengar pintu kamar mandi yang terbuka, melihat Mingyu yang keluar dengan bathrobe dan tangannya yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Mingyu berjalan ke arah Wonwoo, ia berdiri dihadapan Wonwoo yang mengambil handuk di tangannya dan mengeringkan rambutnya.
Keduanya saling melempar senyum, tangan Wonwoo terus bergerak mengeringkan rambut Mingyu hingga rambutnya sedikit mengering. Wonwoo meletakkan handuk itu di kursi yang ada di balkon, ia menyisir rambut Mingyu dengan jemari tangannya.
Mingyu terkekeh pelan. "Kurasa aku akan hidup dengan bahagia jika setiap aku mandi kau melakukan ini padaku." Ucapnya dan ia mendapat pukulan di dadanya. "Apa kau juga melakukan ini pada Rowoon?"
Wonwoo menggeleng. "Tidak pernah." Ia merapikan rambut Mingyu, menyisirnya kebelakang dan membuat dahi Mingyu terlihat begitu jelas. Ia menangkup wajah Mingyu, menariknya sedikit lalu mengecup keningnya dengan lembut. "Ini pertama kalinya aku melakukan ini untuk orang lain." Tambahnya.
Kedua tangan Mingyu melingkar di pinggang Wonwoo, ia menariknya dan membuat tubuh mereka saling menempel, tangan Wonwoo bertengger di kedua pundaknya. "Lakukan itu hanya padaku." Ucapnya lalu mengecup bibir Wonwoo yang mengangguk sembari tersenyum. Sepertinya Wonwoo lupa akan rencananya.
"Apa yang akan kita lakukan seharian ini?" Tanya Wonwoo bingung.
"Seharusnya kau tidak bertanya." Mingyu menyeringai.
Dahi Wonwoo mengernyit. "Memangnya kenapa?"
Mingyu menggeleng, ia kemudian memutar tubuh Wonwoo dan memeluknya dari belakang. "Aku akan mengajakmu berkuda ke dalam hutan." bisiknya.
Wonwoo sontak menoleh. "Kau punya kuda?" Tanyanya dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi.
"Tidak apa kan? Atau ini masih sakit?" Tanya Mingyu sembari mengusap pantat Wonwoo dan ia terkekeh.
Wonwoo menatapnya dengan tajam. "A-aku bisa." Balasnya.
Mingyu mengangguk, ia melepas pelukan tersebut, berjalan ke arah wardrobe lalu memakai baju kasual. Wonwoo mengikuti. Mingyu menatap Wonwoo, ia mengambil baju dan memberikannya pada Wonwoo. "Pakai ini." Ucapnya dan Wonwoo mengangguk. Ia akan berganti di kamar mandi tapi Mingyu menghentikannya. "Mau kemana?"
"Kamar mandi." Jawabnya.
"Ganti di sini saja." Pinta Mingyu sembari menatap Wonwoo dengan intens. Wonwoo menghela napasnya, ia menaruh baju itu di atas counter khusus jam milik Mingyu. Membuka jas yang ia gunakan.
Ia menatap Mingyu yang masih memperhatikan tubuhnya. "Kau benar-benar ramping untuk ukuran seorang pria." Ucap Mingyu, karena tubuh Wonwoo terbentuk jelas menggunakan turtle neck.
Wonwoo menghela napasnya, ia melepas turtle neck yang ia gunakan dan memperlihatkan tubuhnya yang ada beberapa tanda merah yang ditinggalkan Rowoon semalam.
Mingyu menghentikan tangan Wonwoo yang akan memakai baju yang ia berikan, ia mendekat dan tak menghiraukan Wonwoo yang begitu gugup sekarang. Tangan kirinya mengusap collarbone milik Wonwoo. "Aku ingin membuat satu di sini." Ucapnya.
Belum diberi izin, Mingyu terlebih dahulu mendekatkan wajahnya ke collarbone bagian kiri milik Wonwoo yang sedang susah payah mengendalikan jantungnya dan menelan ludahnya dengan kasar, tak berapa lama, ia merasakan lidah Mingyu yang menyapu kulitnya dan membuatnya meremang.
Lidah itu menjilat kulit yang tepat bagian collarbone milik Wonwoo. Mingyu menjilatinya beberapa kali, lalu belah bibirnya menyentuh permukaan kulit itu dan ia menyesapnya cukup kuat. Ia melepasnya, melihat tanda yang sedikit merah, lalu ia menyesapnya lagi dan membuat tanda itu kelewat merah, berbeda dengan tanda yang di buat Rowoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiling Flower
FanfictionMINWON • COMPLETED Seharusnya, hari itu, Jeon Wonwoo tidak mengambil keputusan untuk tetap menikah dengan kekasihnya, Kim Rowoon. Seharusnya ia pergi dan memulai kehidupan barunya, tapi ternyata, keputusan yang ia ambil salah. Membuat dirinya harus...