Smiling Flower - VII

1.9K 174 14
                                    

Rowoon tengah bersiap untuk berangkat ke kantor ketika Wonwoo mengatakan padanya bahwa Wonwoo mulai bekerja di tempat kerja barunya. Ia benar-benar tercengang dengan apa yang di sampaikan suaminya yang sedang berdiri di balik counter dapur sembari meminum kopinya. "Maksudmu, Mingyu hyung merekrutmu untuk menjadi sekretarisnya?" Tanyanya dan Wonwoo mengangguk untuk menanggapi. Rowoon berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah Wonwoo, ia menatap suaminya dengan lekat. "Bagaimana bisa?"

Wonwoo meletakkan cangkir kopinya di counter dapur. "Kau yang memberitahunya aku sedang mencari pekerjaan dan ia menawariku melalui pesan." Wonwoo menatap Rowoon dengan lekat, melihat perubahan raut wajah pada suaminya yang menjadi murung. "Jadi.. Aku menerimanya." Lanjutnya, ia bingung. "Memangnya kenapa? Ada apa?" Tanya Wonwoo.

Rowoon menghela napasnya, ia berjalan mendekat ke arah Wonwoo, membuat keduanya saling berhadapan. Kedua tangannya memegang kedua lengan atas Wonwoo. "Sebelumnya Mingyu hyung tidak pernah punya sekretaris." Ucap Rowoon.

"Lalu? Bukankah Mingyu hyung mencari sekretaris untuk membantunya mengurus bisnis propertinya?" Tanya Wonwoo dengan bingung.

Rowoon mengangguk. "Iya memang." Ia sedikit tersenyum, mengusap wajah Mingyu dengan tangan kirinya. "Tapi jika ia memintamu untuk menjadi sekretaris, ia sudah percaya padamu." Lanjutnya.

"Percaya? Aku tidak mengerti Rowoon." Wonwoo sedikit tersenyum canggung.

"Kau tahu kenapa aku tidak mau melawan Mingyu hyung?" Wonwoo menggeleng untuk menanggapi. "Karena aku tidak bisa melawannya. Jika ia memang memintamu menjadi sekretarisnya, tidak apa, tapi jika kau tidak nyaman bekerja dengannya, beritahu aku, aku akan membantumu mengatakannya pada Mingyu hyung."

Wonwoo mengernyit bingung. Ada apa sebenarnya? Apa dia tahu tentang bagaimana hubunganku dengan Mingyu? Batinnya. Ia memperhatikan suaminya yang kembali duduk di kursi-meja makan dan meneruskan sarapannya. Wonwoo menatapnya dengan lekat, terus memikirkan kenapa Rowoon seperti terlihat tidak suka dan khawatir jika ia berkerja dengan Mingyu. Dan ia begitu penasaran kenapa suaminya itu bilang bahwa Rowoon tidak bisa melawan Mingyu.

Selesai dengan sarapannya, Rowoon bangkit dari duduknya, Wonwoo mendekat dan membantunya untuk memakai jas kerjanya juga merapikan dasi yang digunakan Rowoon. "Aku berangkat." Ucap Rowoon dan Wonwoo mengangguk, ia mencium bibir Wonwoo lalu berjalan keluar dari rumah tersebut.

Wonwoo berdiri di ambang pintu, memperhatikan mobil Rowoon yang melaju meninggalkan area perumahan tersebut, ia kembali masuk, pergi ke dapur dan membersihkan meja makan juga mencuci piring kotor yang digunakan suaminya. Ketika ia sedang mencuci ia mendengar pintu yang terbuka. "Apa ada yang tertinggal-" Ia berbalik dan menatap Mingyu yang tersenyum ke arahnya. "Kenapa kau kesini?" Tanya Wonwoo.

Mingyu mengernyit bingung sembari berjalan mendekat. "Bukankah ini hari pertamamu menjadi sekretarisku?" Tanyanya.

Wonwoo mengangguk. "Tapi aku yang harusnya ke sana."

"Tidak perlu, aku akan pergi ke perusahaan temanku." Mingyu mendudukkan dirinya di kursi-meja makan. "Bersiaplah, akan aku tunggu." Ucapnya.

Wonwoo mengangguk kecil ia meneruskan mencuci piring dan masuk ke kamarnya untuk bersiap setelah selesai. Wonwoo keluar setelah seperempat jam lamanya, berjalan menghampiri Mingyu yang duduk di sofa ruang tamu. "Ayo." Ajaknya.

Mingyu bangkit dari duduknya, ia mendekat ke arah Wonwoo dan meraih tangan Wonwoo. "Kau bisa menyetir kan?" Tanyanya dan Wonwoo mengangguk. Lalu ia memberikan kunci mobilnya dan berjalan keluar dari rumah tersebut.

Wonwoo mengikuti Mingyu, ia menutup pintu dan menguncinya, lalu masuk ke jok pengemudi dan mulai mengendarai mobil putih tersebut. Ia benar-benar antusias sekarang, ini pertama kalinya ia bisa merasakan mobil tersebut dengan menyetirnya.

Smiling FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang