Smiling Flower - XXVII

1.5K 140 3
                                    

Dorr..

Satu anak buah Junhui tak sadarkan diri begitu saja, darah keluar dari dada kirinya begitu banyak. Mingyu menjatuhkan pistol yang ada di tangannya lalu berjalan mendekat ke arah Junhui. "Kau sungguh tidak mau mengaku?" Tanyanya dengan lirih di telinga kiri Junhui.

Junhui hanya tersenyum remeh. "Kau pikir aku akan takut denganmu huh?" Balasnya dengan nada tidak suka. Ia menatap Mingyu nyalang, menyeringai kecil ke arahnya lalu terkekeh. Mingyu menatapnya dengan lekat, ia mencoba menebak apa yang ada di pikiran Rowoon.

Ia bangkit, berjalan keluar dari ruang bawah tanah tersebut, perlahan, langkahnya menjadi cepat. "Wonwoo.." Panggilnya, ia mencari Wonwoo kemana-mana. "Wonwoo!" Serunya lagi, anak buah Mingyu juga mencari keberadaan Wonwoo.

Langkah Mingyu kini menaiki tangga menuju lantai dua, ia membuka setiap ruangan yang ada di sana tapi Wonwoo tak ada, ia lalu naik ke lantai tiga dan langsung menuju kamarnya, membuka pintu dan mendapati Wonwoo yang berdiri membelakanginya di balkon. "Wonwoo?" Panggilnya sembari mendekat.

Kedua matanya semakin jelas bahwa ada tangan yang memegangi pinggang Wonwoo, dan tak lama dari itu, tubuh Wonwoo terjatuh begitu saja di lantai balkon. Lalu Jihoon melompat dari sana menggunakan tali. Mingyu bergegas mendekat, ia melihat luka tusukan di perut Wonwoo. Ia meraih tubuhnya. "Wonwoo?" Panggilnya sembari menepuk pipi Wonwoo yang sudah tidak sadarkan diri.

Mingyu kemudian mengangkat tubuhnya, menggendongnya bridal style dan tak menghiraukan tetesan darah dari perut kekasihnya. Ia terus menuruni tangga hingga sampai di lantai pertama, Mingyu bergegas menuju mobilnya, memasukkan Wonwoo ke jok belakang dan ia langsung masuk, mengendarai mobil itu sendiri.

Dengan kecepatan penuh, Mingyu terus melaju ke arah rumah sakit terdekat, ia sesekali menoleh ke belakang melihat keadaan Wonwoo yang memburuk dengan wajah yang begitu pucat. Mingyu menambah kecepatannya, ia tak peduli lagi dengan apa yang terjadi di mansion sekarang, ia hanya peduli bahwa Wonwoo selamat, ia harus segera membawanya ke rumah sakit.

Sekitar dua puluh menit ia menghabiskan waktu di perjalanan, ia menghentikan mobil tersebut dan langsung membuka pintu belakang, meraih tubuh Wonwoo dan menggendongnya masuk, Wonwoo langsung di bawa ke ruang gawat darurat dan kini Mingyu tengah duduk di depan ruangan tersebut untuk menunggu dokter yang sedang mencoba untuk menyelamatkan Wonwoo.

Kepalanya ia tundukkan, ia tidak mengira jika hal ini terjadi, ia pikir, Jihoon adalah orang biasa, apalagi Jihoon dan Wonwoo saling mengenal. Tapi ternyata semuanya salah, Jihoon tidak seperti apa yang ia kira. Ponselnya berdering, ia mengambilnya dari saku celana yang ternyata panggilan dari Seokmin. "Kenapa?" Tanyanya.

"Moon Junhui dan beberapa anak buahnya berhasil kabur dan salah satu dari mereka mengambil data milik kita."

"Lee Jihoon, itu orangnya." Jawab Mingyu dan Seokmin hanya terdiam. "Tidak apa, data itu tidak permanen, jika itu dipindahkan dari komputer yang Wonwoo gunakan, itu akan terhapus dengan sendirinya, tidak perlu khawatir." Lanjut Mingyu.

"Syukurlah kalau begitu." Balas Seokmin,.ia terdiam selama beberapa saat. "Lalu bagaimana keadaan tuan Wonwoo?" Tanyanya kemudian.

"Wonwoo sedang diperiksa dokter, aku belum tahu bagaimana keadaannya."

"Apa perlu saya datang ke sana?"

"Tidak, kau selesaikan dulu urusan di mansion." Balas Mingyu lalu ia menutup teleponnya sebelum Seokmin bisa menjawabnya. Mingyu menghela napasnya panjang, ia menoleh ke arah pintu ruangan dan belum ada tanda-tanda pintu itu akan terbuka. Kepalanya ia sandarkan di tembok belakangnya, ia memejamkan kedua matanya, berharap bahwa Wonwoo akan baik-baik saja.

Smiling FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang