Smiling Flower - XVI

1.7K 155 4
                                    

"Jika kau percaya." Mingyu membalasnya dan mendudukkan dirinya di sisi ranjang tersebut. Tubuh Wonwoo terperosok jatuh di lantai, Seokmin akan menolongnya tapi Mingyu menyuruhnya untuk pergi dari kamar tersebut. Ia menatap Wonwoo yang menangis. "Aku berbohong padamu jika aku tidak merasakan apa-apa saat ibu kandungku meninggal." Mingyu menunduk.

"Hari itu, Rowoon memaksaku untuk ikut denganku bertemu ibu kandungku, ia juga orang yang memotretmu dengan iseng. Setelah kau pergi, aku masuk ke gudang dan ternyata Rowoon menyalakan putung rokok yang kau buang, lalu membuangnya ke tempat sampah di sisi kanan gudang dan itu membuat gudang terbakar. Rowoon masuk dan memaksaku keluar dan mengunci pintunya, itu sebabnya orang-orang di dalam gudang tidak bisa keluar."

Wonwoo mendongak. "Kau berbohong."

"Tidak.."

"Kau berbohong Mingyu!" Seru Wonwoo, ia menghapus air matanya dengan kasar. "K-kau berbohong.. Hiks.." Suaranya melirih dan ia kembali menunduk. Rasanya begitu sakit, yang ia benci adalah kenapa ia bisa dulu mencintai seseorang yang harusnya bertanggung jawab di balik kebakaran itu.

Mingyu berdiri dari duduknya, ia berjongkok di depan Wonwoo, meraih wajah Wonwoo dan menangkupnya, membuat Wonwoo menatapnya dengan kedua mata merah itu. "Yang selama ini aku katakan padamu, semuanya, bukan kebohongan." Tegas Mingyu. "Itu urusanmu jika kau tidak percaya."  Ia bangkit dan berjalan ke arah balkon.

Wonwoo menatap punggung Mingyu dengan lekat, baru saja ia melihat mata Mingyu memerah, ia bangkit dengan perlahan, mendekat ke arah Mingyu, meraih tubuhnya dan membaliknya. Ia begitu terkejut saat melihat Mingyu yang menangis, tapi tak bersuara. Mingyu segera menghapus air matanya. Ia menepis tangan Wonwoo. "M-Mingyu.." Lirih Wonwoo.

Entah kenapa ia merasa Mingyu tidak berbohong dengan ucapannya, ia melihat bagaimana kesedihan di wajah Mingyu, yang mungkin, Mingyu juga memikirkan ibu kandungnya. Dan mungkin, hari di mana Mingyu ada di area pemakaman dan menghampirinya, Mingyu mengunjungi ibunya.

Tangannya perlahan terulur mengusap wajah Mingyu yang basah, hal itu membuat Mingyu semakin menangis dengan tatapannya yang tertuju pada Wonwoo. Ia mengusapnya, tubuh Mingyu terperosok begitu saja, ia meraih celana yang digunakan Wonwoo dan meremasnya. "Maafkan aku Wonwoo.." Lirih Mingyu sembari menunduk. "Maaf.." Ia semakin menunduk. Permintaan maafnya karena ia melakukan hal tadi kepada Wonwoo, ia juga merasa sakit hati karena tahu niat awal Wonwoo adalah untuk mempermainkan perasaannya.

Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar, ia menurunkan tubuhnya, meraih tubuh Mingyu dan memeluknya. Ia merasakan tubuh Mingyu yang bergetar, untuk pertama kalinya ia melihat Mingyu menangis, bahkan sampai sesenggukan. Ia mengusap rambut kepala Mingyu.

Kenapa jadi seperti ini? Wonwoo tidak mengerti, ia sungguh merasa marah pada Rowoon, kini rasa balas dendamnya membesar begitu saja, ia tidak mau jika Rowoon hidup dengan tenang setelah ia membunuh puluhan orang yang ada di gudang itu, tidak hanya dirinya yang merasa kehilangan, orang lain juga, termasuk Mingyu yang kini menangis di pelukannya.

Ia membiarkan Mingyu terus menangis, ia merasa tangisan Mingyu seperti anjing yang melengking, dengan kata lain, Mingyu menangis karena sakit hati, entah apa yang terjadi di masa lalunya dengan Rowoon, Wonwoo tidak tahu, tapi ia bisa mendengar dan melihat bagaimana tangisan Mingyu itu benar-benar terdengar menyakitkan. Apa yang terjadi? Padahal setahunya Mingyu begitu menyayangi Rowoon.

Ia melepas pelukan tersebut setelah tangisan Mingyu lebih mendingan, ia menatap Mingyu yang menunduk, meraih dagunya dan menangkup wajahnya. Keduanya saling bertatapan. "Mingyu.. A-apa kau mencintaiku?" Tanyanya. Wonwoo butuh kejelasan, ia tidak tahu apa yang siang tadi Mingyu katakan bohong atau tidak.

Mingyu menatapnya dengan lekat, perlahan kepalanya mengangguk untuk menanggapi. Hanya anggukan tapi itu malah membuat Wonwoo percaya padanya, ia kembali meraih tubuh Mingyu dan memeluknya dengan erat. "Jangan pernah membohongiku lagi.. Itu menyakitkan." Ucap Wonwoo.

Smiling FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang