Smiling Flower - X

1.8K 155 3
                                    

Rowoon tentu tidak bisa melarang Wonwoo untuk ikut perjalanan bisnis Mingyu. Dan hari ini Mingyu, Wonwoo, dan beberapa orang yang Mingyu bawa berangkat ke Jepang. Wonwoo duduk bersebelahan dengan Mingyu di kelas bisnis pesawat yang mereka gunakan. Bahkan Mingyu sudah mengurus semuanya termasuk pasport untuk Wonwoo.

Selama perjalanan Wonwoo hanya tertidur sedangkan Mingyu menonton film, hingga akhirnya mereka check out dari salah satu bandara di Tokyo. Mereka melanjutkan perjalanan menggunakan mobil menuju Kanagawa dan berhenti di sebuah penginapan yang ada di pinggir gunung Tanzawa.

Mereka sampai pada malam hari, Wonwoo mengikuti Mingyu yang melangkah menuju kamar mereka. Anak buah Mingyu sendiri tidak pernah memikirkan hubungan antara pemimpin mereka dan Wonwoo, jika tahu suatu hal pun, mereka hanya harus tutup mulut atau mulut mereka sendiri yang ditutup oleh Mingyu.

Pintu kamar dibukakan oleh pekerja di penginapan tersebut, Mingyu dan Wonwoo masuk. Ia berbalik dan menatap Wonwoo. "Kau bisa mandi terlebih dahulu." Ucapnya dan Wonwoo mengangguk. Ia membuka koper dan mengeluarkan baju gantinya dan masuk ke kamar mandi, sedangkan Mingyu mengambil ponselnya dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

Selama tiga puluh menit lamanya Wonwoo berada di kamar mandi, ia keluar sembari mengeringkan rambutnya, berjalan ke arah Mingyu dan duduk di sampingnya, memperhatikan Mingyu yang kini terlihat begitu fokus. Ia tak berani untuk menganggu Mingyu.

Mingyu menoleh saat ia sadar ada Wonwoo yang duduk di sampingnya. "Besok pagi kita akan bertemu dengan mereka, jadi bersikaplah bahwa kau adalah kekasihku." Ucap Mingyu.

"Kenapa harus begitu?" Wonwoo menatapnya dengan bingung.

Tangan Mingyu terulur untuk mengusap wajah Wonwoo. "Karena kau memang kekasihku sayang." Ucapnya dan ia bisa melihat wajah Wonwoo yang memerah. Ia terkekeh pelan.

Wonwoo memanyunkan bibirnya untuk pertama kali di depan Mingyu dan sukses membuat Mingyu merasa gemas, ia mencubit gemas pipi Wonwoo. Lalu mendekat dan mencium sebentar bibirnya. "Aku akan mandi." Ucapnya dan Wonwoo mengangguk, Mingyu bangkit dan masuk ke kamar mandi.

Tak lama dari itu, ada ketukan pintu, Wonwoo bangkit dan membuka pintu tersebut, seorang pelayan mengantarkan makan malam untuk mereka berdua. Wonwoo membawanya masuk setelah mengucapkan terima kasih, ia duduk di sofa tadi sembari menunggu Mingyu selesai.

Setelah Mingyu keluar dengan hanya menggunakan bathrobe, ia mendekat ke arah Wonwoo, duduk di samping Wonwoo dengan kedua mata yang menatap makanan yang ada di meja itu. Ia mengambil sumpit dan mengambil satu telur gulung lalu memakannya. Ia menoleh ke arah Wonwoo. "Makanlah." Ucapnya dan Wonwoo mengangguk. Keduanya mulai makan bersama, ada kari khas Jepang, gyoza, nikujaga dan makanan pendamping lainnya.

Selesai makan, Mingyu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah tempat tidur, ia mendudukkan diri dengan bersandar di headboard ranjang tersebut. Wonwoo berjalan ke arahnya, ia menatap Mingyu yang menepuk ranjang sebelahnya. Ia kemudian naik, duduk bersandar pada Mingyu.

Wonwoo hanya merasa diperlakukan berbeda, bahkan ketika ia dan Rowoon menjalani hubungan mereka untuk pertama kalinya, Rowoon langsung menyetubuhinya dan itu sungguh berbeda dengan Mingyu. Mingyu memang lebih sering melakukan skin ship seperti mengusap wajahnya, tangannya, rambutnya atau menciumnya dan tidak lebih dari itu.

Tangan kanan Mingyu tengah memainkan ponselnya sedangkan tangan kirinya mengusap lengan Wonwoo. Wonwoo menyandarkan kepalanya di pundak Mingyu, ia sedikit melirik ke arah ponsel Mingyu yang ternyata Mingyu sedang main game. Ia mendongak dan menatap Mingyu. "Kau menyukai permainan itu?" Tanyanya.

Mingyu menoleh, ia tersenyum dan mengangguk, biasanya Rowoon akan langsung merebut ponselnya, tapi Wonwoo tidak, ia malah melihat Wonwoo yang terlihat antusias ia bermain. Mingyu kemudian mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas nakas. Ia menatap Wonwoo yang menatapnya dengan bingung. "Kenapa kau matikan?" Tanya Wonwoo.

Smiling FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang